Kabar kecelakaan kereta cepat datang mengejutkan publik yang sedang menanti-nanti selesainya proyek tersebut.
Kecelakaan ini terjadi pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada hari Minggu (18/12/2022) sore.
Sedihnya, kecelakaan yang tidak terduga ini menimpa teknisi proyek KCJB itu hingga menyebabkan korban tewas dan luka-luka.
Sampai hari ini polisi masih mencari penyebab utama yang mengakibatkan kecelakaan naas tersebut.
5 Hal yang Berkaitan dengan Kecelakaan Kereta Cepat
Kecelakaan kereta cepat yang mendadak dan tidak diprediksi sebelumnya ini menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat.
Apakah terjadi akibat alat yang tidak berfungsi dengan baik atau kesalahan manusia secara teknis.
Diketahui, beberapa hal penting yang terkait dengan berita kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) adalah sebagai berikut:
Kecelakaan Menimpa Kereta Teknis Proyek KCJB
Peristiwa kecelakaan yang menimpa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ini adalah kecelakaan kereta teknisi.
Diketahui kereta teknisi proyek KCJB ini mengalami kecelakaan pada hari Minggu sore (18/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
Bahkan sampai hari ini Video yang sempat merekam kecelakaan kereta cepat teknis itu viral di berbagai platform media sosial.
Lokasi tepatnya kejadian ini berada di trase kereta cepat kampung Campaka, Desa Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Tim Khusus Dari Polda Jabar Langsung Terjun ke Lokasi Kejadian
Mendengar kabar kecelakaan tersebut, Polda Jawa Barat kemudian gerak cepat dengan menerjunkan tim khusus untuk menyelidiki insiden kecelakaan tersebut.
Polisi berharap segera menemui titik terang mengenai kecelakaan kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Tim khusus tersebut salah satunya adalah tim Puslabfor Polri yang berperan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Kita terjunkan tim. Kemudian kita mendatangkan tim dari Puslabfor Mabes Polri juga,” demikian ungkap Ditreskrimum Polda Jawa Barat Kombes K Yani Sudarto di lokasi kejadian.
Korban Kecelakaan Kereta Teknisi KCJB: 2 Tewas dan 5 Luka
Insiden kecelakaan kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB mengakibatkan dua orang pekerja asing meninggal dunia.
Sementara korban lainnya yang tercatat ada sebanyak lima korban mengalami luka berat dan dirawat secara intensif di rumah sakit.
Berdasarkan keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengenai updatenya masih akan ditanyakan lagi.
“Untuk korban meninggal dunia 2 orang, kemudian luka berat ada 5,” ungkapnya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Polisi juga mengatakan kepada awak media bahwa semua korban sudah teridentifikasi dengan jelas, baik korban yang meninggal maupun luka-luka.
“Yang awal yang jelas kan Inafis sudah mengidentifikasi korbannya itu ada semua korbannya teridentifikasi korban yang meninggal dunia maupun yang luka-luka,” kata Dedi.
Nama dua Warga Negara Asing (WNA) yang meninggal tersebut sudah diketahui, dan keduanya berasal dari China Chang.
Kedua pria tersebut teridentifikasi bernama Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36), pria malang tersebut merupakan pekerja teknis KCJB.
“Ya betul info dari Kapolda Jabar (dua korban meninggal dunia WNA). Pekerja teknis,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Pernyataan ini diungkapkan kepada kepada wartawan, di Mabes Polri pada hari Senin (19/12/2022).
Selain nama kedua korban meninggal dunia tersebut, Dedi juga mengatakan ada lima korban lain yang mengalami luka berat.
Nama dua orang orang korban luka tersebut adalah Wang jiji dan Jie Thencang, yang mana keduanya maupun yang meninggal dibawa ke RS Santosa Kebon Jati Bandung.
Polisi Lakukan Pemeriksaan Terhadap Total 18 Saksi
Selain menerjunkan tim khusus ke lokasi kejadian, polisi juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kejadian kecelakaan kereta cepat ini.
Diketahui kecelakaan kereta teknis proyek KCJB di Kabupaten Bandung Barat ini sudah mengakibatkan nyawa pekerja melayang.
Agar segera menemui titik terang mengenai penyebab dan segala sesuatunya, diketahui polisi sudah memeriksa sebanyak total 18 saksi.
“Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang,” kata Dedi.
Dari keterangan para saksi tersebut diharapkan masalah penyebab kecelakaan kereta cepat dapat diketahui dengan lebih jelas.
Selain itu juga dapat digunakan untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya agar tidak terulang kembali.
Kronologi dan Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga memberikan pernyataan bahwa penyelidikan masih akan terus dilakukan.
Bahkan agar penyebabnya lekas diketahui yang dilakukan untuk mencari tahu penyebab juga akan melibatkan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Menurut Kadiv Humas pengusutan kasus tak menutup kemungkinan melibatkan pihak luar, agar lekas terpecahkan.
“Ini masih berproses rekan-rekan karena mencari penyebab kecelakaan itu kan ahlinya, nanti baik dari KNKT ataupun dari pihak PT KAI” demikian ungkapnya.
“Bila perlu nanti melibatkan dari pihak luar sebagai penyedia kereta tersebut ya. Jadi betul-betul hasilnya akan komprehensif disampaikan ke rekan media,” katanya.
Sebelumnya diketahui Labfor Mabes Polri juga sudah turun ke tempat kejadian perkara insiden kecelakaan tersebut.
Dengan tujuan untuk melakukan penyelidikan terkait kecelakaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sedang terjadi.
Bahkan pengecekan di lokasi kecelakaan kereta juga dilakukan bersama-sama dengan kementerian atau lembaga terkait.
Diketahui dari berbagai informasi yang dihimpun, kecelakaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi saat sedang melaksanakan pekerjaan pemasangan rel.
Menurut keterangan salah satu pegawai, kondisi kereta tersebut mulai wilayah Kicau Bojong Koneng terlihat melaju dengan kecepatan tinggi.
Kemudian setelah sampai di DK 102.900 wilayah Rt 03/21 Desa Campakamekar kereta tidak dapat terkendali.
Tak disangka kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut kemudian lepas dari ujung Rel yang sedang dipasang.
Selanjutnya kereta yang datang dari belakang menabrak kereta yang berada di depannya, sehingga terjadilah kecelakaan mengerikan tersebut.
Petugas yang mengevakuasi rangkaian kereta teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini menggunakan alat berat.
DPR Meminta KCIC Bertanggung Jawab Terhadap Kecelakaan
Sebagaimana yang diketahui bahwa PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang melakukan evakuasi kereta kerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
Dengan adanya kecelakaan kereta cepat ini anggota Komisi V DPR dari PKS Suryadi Jaya Purnama meminta PT KCIC bertanggung jawab.
Menurut anggota Komisi V DPR ini, pertanggungjawaban sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan selanjutnya.
Sebagaimana yang dikatakannya kepada awak media di Jakarta pada Senin (19/12/2022).
Bahwa PT KCIC perlu bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan ini dan kemudian senantiasa menerapkan berbagai aspek.
Yakni aspek safety, security, health and environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
Suryadi juga menyatakan turut prihatin atas kejadian kecelakaan ini dan mempertanyakan alasan terjadi banyaknya kecelakaan selama pembangunan proyek KCJB tersebut.
Lalu pria tersebut menyebutkan beberapa kecelakaan yang telah terjadi, diantaranya kejadian meledaknya pipa pertamina.
Kemudian juga mengenai robohnya salah satu tiang penyangga dan yang terakhir adalah kecelakaan kereta teknis.
Ia juga meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek KCJB ini dengan baik.
Karena kecerobohan dalam membuat perencanaan kereta cepat telah terbukti menyebabkan pembengkakan biaya.
Diketahui anggaran sudah mengalami kenaikan sampai menjadi US$1,449 miliar atau Rp21.74 triliun, jumlah yang sangat besar.
Belum lagi ditambah dengan adanya kerugian yang dialami akibat kecelakaan kereta cepat yang baru saja terjadi.