Lima orang anggota kepolisian dinyatakan luka-luka dan satu orang tewas karena penyerangan Polres Tolikara, Papua pada Senin 19 Desember 2022 lalu.
Penyerangan pada polisi tersebut terjadi ketika dua orang tiba-tiba muncul di pos penjagaan Polres Tolikara dan melakukan pemukulan terhadap polisi jaga di siang hari itu.
Kedua pelaku tersebut teridentifikasi sebagai pria berinisial DK dan seorang wanita dengan inisial YB.
Ketika peristiwa tersebut terjadi, keduanya diduga kuat tengah berada dalam pengaruh minuman keras.
Keduanya melakukan penyerangan ke pos penjagaan Polres Tolikara tanpa sebab. Saat itu seorang personel kepolisian mengalami luka-luka.
Dalam penjelasan Kombes Ahmad Musthofa Kamal, kedua orang tersebut sempat melakukan perlawanan ketika akan dibekuk. Sebelum akhirnya melarikan diri dari Polres Tolikara.
Sejumlah petugas sempat mencoba bernegosiasi dengan kedua pelaku, tetapi kedua pelaku tak bergeming. Malah sempat kembali melancarkan serangan keras pada petugas.
Penyerangan Polres Tolikara Berakhir Pengeroyokan Massal
Setelah kedua orang penyerang tersebut melarikan diri, tidak lama keduanya kembali menyambangi Polres Tolikara dengan puluhan orang.
Belakangan teridentifikasi mereka adalah keluarga dan teman dari pelaku utama.
Beberapa dari mereka terlihat membawa senjata tajam, busur panah dan batu.
Terlihat jelas mereka datang untuk melakukan pengeroyokan di Polres Tolikara.
Sejumlah polisi sempat berupaya untuk melakukan tembakan ke udara untuk peringatan demi dapat membubarkan massa.
Namun, gerombolan massa ini tidak bergeming dan terus melakukan penyerangan Mapolres Tolikara.
Gerakan massa ini sempat tidak terkendali dan mengeroyok masuk menuju kantor Polres Tolikara.
Sejumlah benda dilemparkan masuk ke area dalam halaman Mapolres, juga muncul upaya dari massa untuk merobohkan pagar depan kantor Mapolres.
Penyerangan Polres Tolikara ini berakhir dengan tindakan tegas terukur dari pihak kepolisian.
Langkah ini sukses menghentikan penyerangan Polres Tolikara tersebut.
Namun, dalam upaya tersebut seorang warga sipil harus meregang nyawa dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.
Sementara 5 orang anggota kepolisian lainnya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka-luka.
Sejak lama kawasan Tolikara, Papua, memang mengalami sejumlah kasus kerusuhan dan pengeroyokan massal.
Pihak kepolisian masih melakukan investigasi akan motif penyerangan Polres Tolikara. Juga kemungkinan keterkaitan sejumlah kasus kerusuhan dengan pengeroyokan kali ini.