Cara menghitung bunga majemuk barangkali terkesan sedikit rumit. Namun, tentu tidak ada salahnya jika Anda meluangkan sedikit waktu untuk mempelajarinya.
Pengetahuan mengenai cara menghitung bunga majemuk ini terutama akan sangat membantu Anda untuk memperhitungkan pembuatan keputusan terkait kredit atau investasi.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Bunga Majemuk
Sebelum mempelajari tentang cara menghitung bunga majemuk, ada baiknya Anda memahami mengenai pengertian istilah itu terlebih dahulu.
Selain bunga majemuk, ada pula jenis bunga lain yang biasa diterapkan dalam aktivitas investasi atau kredit. Jenis bunga tersebut dikenal dengan nama bunga tunggal.
Pengertian Bunga Majemuk serta Perbedaannya Dengan Bunga Tunggal
Bunga majemuk adalah bunga yang cara perhitungannya didasarkan pada jumlah modal pokok ditambah akumulasi bunga dari periode sebelumnya. Sederhananya, bunga majemuk ini berarti bunga berbunga.
Jadi, jumlah bunga yang Anda dapatkan akan bertambah besar setiap waktu, seiring lamanya periode investasi atau pinjaman.
Sementara itu, bunga tunggal adalah bunga yang secara konstan dihitung berdasarkan jumlah modal pokok. Jadi, jumlah bunga tersebut akan selalu sama setiap waktunya.
Jika ingin mendapatkan bunga yang lebih besar, Anda perlu menambah jumlah setoran modal awalnya.
Plus Minus Bunga Majemuk
Penerapan bunga majemuk ini bisa mendatangkan keuntungan maupun kerugian, tergantung pada posisi Anda dalam suatu aktivitas ekonomi.
Jika posisi Anda sebagai investor, maka penerapan bunga majemuk ini akan sangat menguntungkan. Anda akan berkesempatan menikmati pertumbuhan modal secara eksponensial dari masa ke masa.
Sebaliknya, jika Anda berada dalam posisi peminjam, maka dampak penerapan bunga majemuk ini cenderung akan kurang menguntungkan.
Pasalnya, beban bunga pinjaman yang nantinya harus Anda bayarkan pada pemilik modal akan semakin besar seiring lamanya jangka waktu kredit.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bunga Majemuk
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besarnya nilai hasil perhitungan bunga majemuk sehingga lebih menguntungkan Anda selaku investor, yaitu:
Frekuensi Pembayaran Bunga
Pembayaran bunga investasi maupun pinjaman umumnya dilakukan dalam suatu interval tertentu, misalnya setiap tahun, semester, caturwulan, triwulan, atau sebulan sekali.
Semakin sering frekuensi pembayaran bunga itu dilakukan, maka nilai keuntungan investasi yang Anda peroleh pun akan semakin besar.
Hal ini selaras dengan rumus cara menghitung bunga majemuk yang berdasarkan pada jumlah modal pokok ditambah bunga pada periode sebelumnya.
Tingkat Suku Bunga
Tingginya tingkat suku bunga tentunya akan sangat berdampak pada besarnya hasil perhitungan bunga majemuk. Dampak tingkat suku bunga terhadap bunga majemuk adalah berbanding lurus.
Hal ini berarti semakin tinggi nilai suku bunga, maka akan semakin tinggi pula jumlah bunga majemuk yang bisa Anda dapatkan.
Jangka Waktu Investasi atau Kredit
Hampir mirip seperti frekuensi pembayaran, rentang waktu investasi atau kredit akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan bunga majemuk.
Sederhananya, penerapan bunga majemuk akan relatif lebih menguntungkan untuk investasi jangka panjang ketimbang jangka pendek.
Rumus, Aturan, dan Tata Cara Menghitung Bunga Majemuk
Cara menghitung bunga majemuk bisa Anda lakukan secara manual dengan rumus tertentu. Selain itu, Anda bisa juga memanfaatkan bantuan kalkulator atau Microsoft Excel.
Rumus Cara Menghitung Bunga Majemuk
Pada dasarnya cara menghitung bunga investasi atau pinjaman pada akhir suatu periode dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bunga = Jumlah modal pokok x tingkat bunga x jangka waktu
Akan tetapi, karena tingkat bunga majemuk akan bertambah seiring waktu, maka rumus di atas perlu sedikit disesuaikan sebagai berikut:
M = P ((1 + r)/n)nt
Dengan M = nilai bunga majemuk
P = jumlah modal pokok
r = tingkat suku bunga
n = jumlah periode bunga
t = jangka waktu investasi atau kredit (biasanya dalam skala tahun).
Contoh soal 1:
Anda menyetorkan Rp1.000.000 ke rekening bank dan membiarkannya selama 20 tahun. Berapakah perolehan Anda nantinya jika bank itu membayarkan bunga majemuk sebesar 5 persen setiap tahun?
Dari soal di atas, Anda bisa mendapatkan informasi terkait rumus perhitungan bunga majemuk sebagai berikut:
Nilai P = Rp1.000.000
r = 5 persen = 0,05
n = 1 kali setiap tahun
t = 20 tahun
Maka, besarnya bunga majemuk yang akan Anda peroleh pada akhir periode adalah:
M = Rp1.000.000 ((1 + 0,05)/1)1.20 = Rp2.653.298
Contoh soal 2:
Anda menginvestasikan dana sebesar Rp1.000.000 ke rekening dengan bunga majemuk tahunan 9 persen selama 30 tahun. Berapakah perolehan bunga majemuk Anda pada akhir periode?
Dari soal ini, bisa Anda simpulkan bahwa:
Nilai P = Rp1.000.000
r = 9 persen = 0,09
n = 1 kali setiap tahun
t = 30 tahun
Maka, bunga majemuk yang bisa Anda dapatkan pada akhir periode yaitu:
M = Rp1.000.000 ((1 + 0,09)/1)1.30 = Rp 13.267.678
Aturan 72 Terkait Perhitungan Bunga Majemuk
Jika ingin memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menggandakan investasi secara cepat, Anda bisa menggunakan Aturan 72. Rumus Aturan 72 ini adalah:
72 / r = Y
Di mana r = tingkat bunga majemuk tahunan
Y = jumlah tahun yang diperlukan untuk menggandakannya
Konon, Aturan 72 ini juga merupakan cara yang mudah untuk mengetahui indikasi pengaruh bunga majemuk dalam sebuah perhitungan.
Dengan menerapkan rumus Aturan 72 ini, maka dengan bunga majemuk tahunan 5 persen uang Anda akan berlipat ganda dalam 14.4 tahun.
Penting untuk Anda perhatikan bahwa aturan 72 hanya merupkan sebuah indikasi waktu. Anda tidak dapat menggunakan rumus itu untuk menghitung besarnya jumlah bunga majemuk.
Cara Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Microsoft Excel
Anda bisa juga memanfaatkan Microsoft Excel untuk menghitung detail bunga majemuk itu untuk setiap periodenya.
Cara menghitung bunga majemuk yaitu dengan mengalikan saldo baru pada tiap akhir suatu periode dengan suku bunganya. Anda bisa menggunakan soal nomor 1 untuk contoh perhitungan dengan Excel.
Alih-alih 20 tahun, hitunglah bunga majemuk tersebut dalam jangka lima tahun agar lebih singkat. Langkah-langkah perhitungannya melalui Excel adalah sebagai berikut:
- Tuliskan “Tahun” pada sel A1 serta “Saldo” pada sel B1 Excel sebagai judul tabel. Hal ini untuk memudahkan Anda mengingat poin yang sedang dihitung.
- Tuliskan tahun 0 – 5 berturut-turut pada sel A2 sampai A7
- Pada sel B2 tuliskan jumlah modal pokok, yaitu 1.000.000.
- Pada sel B3 tuliskan rumus ”=1,05*B2” untuk mengetahui jumlah perolehan Anda pada tahun pertama.
- Salinlah rumus tersebut ke sel B4 sampai B7. Perhatikan bahwa rumus di sel B4 seharusnya “=1,05*B3” dan begitu seterusnya.
- Pada sel B7 nantinya akan muncul nilai hasil perhitungan saldo Anda pada tahun kelima sebesar 1.276.282.
- Untuk mengetahui jumlah bunga majemuk, kurangkan nilai saldo pada tahun kelima itu dengan modal pokoknya (1.000.000)
Agar lebih jelas, Anda bisa mencermati gambar berikut:
Selamat mencoba menerapkan cara menghitung bunga majemuk ini untuk mendukung langkah pengambilan keputusan kredit atau investasi.