Alergi setelah melahirkan bisa saja muncul pada beberapa wanita dengan alergi tertentu sehingga perlu berhati-hati.
Tidak hanya dialami oleh satu orang, masalah alergi ini dilaporkan dialami oleh banyak wanita di seluruh dunia.
Agar efek seperti ini bisa dikendalikan, sebaiknya ketahui penyebab dan cara penanganannya.
Ingin tahu lebih lanjut? pastikan menyimak ulasan pada artikel ini sampai selesai agar tidak penasaran.
Tentang Biduran Setelah Melahirkan
Berdasarkan sumber yang didapatkan, biduran setelah melahirkan terjadi pada sekitar 20% ibu baru melahirkan.
Berdasarkan data yang didapatkan tersebut bisa disimpulkan bahwa bukan hanya ibu baru saja yang dapat mengalami alergi setelah melahirkan berupa biduran.
Fakta membuktikan bahwa ibu yang melahirkan anak kedua atau selanjutnya masih berpotensi mengalaminya.
Munculnya sendiri bisa tiba-tiba meskipun sebelumnya tidak pernah mengalaminya sama sekali pada saat melahirkan.
Apabila alergi ini muncul, sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir karena tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan cepat, terlebih jika mendapatkan penanganan tepat.
Sangat disarankan selalu menjaga kebersihan tubuh supaya terhindar dari masalah kesehatan kulit.
Baik ibu hamil atau pasca melahirkan memang kekebalan tubuhnya masih lemah sehingga berbagai penyakit bisa menjangkit.
Penyebab Alergi Setelah Melahirkan
Melahirkan merupakan proses yang cukup menantang dengan berbagai risiko termasuk alergi.
Dikutip dari halodoc.com, setidaknya ada 3 infeksi kulit yang umumnya menyerang para ibu setelah melahirkan.
Penyebab alergi setelah melahirkan ada banyak sekali dan patut untuk diwaspadai para ibu. Mengenai apa saja itu akan diulas pada poin berikut:
- Serangan panik
- Perubahan pola makan
- Infeksi
- Kondisi medis akut, seperti gangguan tiroid
- Pengobatan seperti aspirin atau penisilin
- Stres
- Lelah
- Kurang tidur
- Sensitif pada makanan tertentu
- Sengatan binatang
- Paparan sinar matahari langsung
- Suhu dingin yang cukup ekstrim
- Alergi
- Tekanan darah tinggi
- Faktor hormonal
- Tidak menjaga kebersihan
Ciri-Ciri Biduran yang Terjadi Setelah Melahirkan
Sebagai salah satu alergi setelah melahirkan, ketika muncul biduran terbilang sangat mengganggu.
Sebab kulit terasa begitu gatal dan panas dan jika digaruk umumnya tidak terasa reda malah bertambah gatal.
Ada baiknya mengetahui apa saja ciri-ciri biduran terlebih dahulu karena takutnya gatal yang dialami sebenarnya bukan biduran melainkan penyakit kulit lain.
Setiap jenis penyakit memiliki ciri khas masing-masing termasuk biduran. Di bawah ini beberapa cirinya:
- Munculnya bentol di bagian kulit wajah, dada, leher, lengan, perut, atau kaki bahkan bisa sampai ke seluruh tubuh.
- Bukan bentol biasa, bentuknya cenderung melebar dan tebal. Semakin digaruk maka akan merembet ke bagian kulit lain.
- Warna bentol yang muncul adalah kemerahan, pink, atau menyerupai warna kulit penderitanya.
- Apabila bentol yang muncul ditekan maka akan berubah warna menjadi putih.
- Semakin lama, bentol dapat melebar dan menyatu.
- Pada area biduran, kulit menjadi kasar dan mirip eksim.
Berbagai tanda yang disebutkan merupakan ciri khusus biduran. Namun jika mengalami gejala lain sampai membuat tubuh tidak nyaman, sesegera mungkin hubungi dokter.
Cara Mengatasi Biduran Usai Melahirkan dengan Obat
Obat sering dirujuk untuk menurunkan gejala biduran yang dialami oleh ibu melahirkan.
Hanya saja sebelum menggunakannya sebaiknya ketahui terlebih dahulu apakah memberikan efek buruk atau tidak.
Seperti yang kita tahu, obat mengandung beberapa zat dengan sifat khusus. Ada orang-orang dengan kondisi tubuh khusus yang malah menunjukkan gejala penolakan.
Akan lebih aman jika mengkonsultasikan langsung pada dokter. Umumnya jenis obat yang diberikan untuk ibu hamil berjenis pengobatan luar, berikut ulasannya:
- Mengonsumsi obat antihistamin
- Mengoleskan krim atau lotion anti gatal
- Mengoleskan krim steroid
- Menyuntikkan pen epinephrine
- Mendapat suntikan anti alergi.
- Pengobatan steroid (untuk bengkak dan gatal serius)
Cara Pengobatan Biduran Secara Alami
Seorang ibu melahirkan harus sangat berhati-hati ketika akan mengkonsumsi obat kimia.
Jangan sampai sembarangan karena efeknya bukan hanya pada ibunya saja melainkan juga pada bayinya.
Bagi yang mengalami alergi setelah melahirkan dan takut menggunakan obat kimia, ada cara tradisional yang telah dipercaya secara turun-temurun. Berikut penjelasannya:
- Mencoba untuk rileks, karena ketika merasa panik biasanya gatalnya semakin terasa.
- Gunakan untuk tidur supaya tubuh rileks dan rasa gatalnya tidak disadari oleh sistem otak.
- Jika saat gatal kamu menggunakan pakaian berbulu dan cukup sempit, ganti dengan pakaian longgar berbahan katun yang cenderung dingin.
- Disarankan mandi air dingin atau hangat suam-suam kuku, jangan sampai terlalu panas karena bisa membuat kulit melepuh atau terasa perih.
- Coba oleskan gel lidah buaya yang memiliki efek dingin dan menenangkan kulit.
- Mengoleskan lotion alami seperti shea butter.
- Menghindari alergen apa pun baik berupa makanan, minuman, maupun obat luar lainnya.
Alergi Setelah Melahirkan Selain Biduran yang Patut Diketahui
Sebagian besar alergi yang muncul setelah melahirkan berkaitan dengan kulit, seperti pada pembahasan sebelumnya yaitu berupa biduran.
Sebenarnya tidak membahayakan, hanya saja gatal pada kulit membuat efek tidak nyaman bahkan tidur menjadi sulit.
Sebagai kehati-hatian, ketahui beberapa alergi setelah melahirkan yang dibahas pada penjelasan di bawah ini:
Infeksi Luka Caesar
Alasan mengapa perlu dilakukan pengeluaran bayi dengan metode operasi atau lebih dikenal dengan caesar ada beragam.
Pada kasus yang sering terjadi, alasannya yaitu karena sudah tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.
Caesar merupakan prosedur pembedahan di bagian perut sang ibu. Untuk menyatukan bagian kulitnya kembali dilakukan penjahitan.
Bekas jahitan ketika mengering akan menimbulkan gatal-gatal. Pada kondisi lebih parahnya, bisa timbul infeksi.
Cara untuk menghindari munculnya alergi setelah melahirkan ini adalah dengan menjaga kebersihan tubuh.
Terdapat saran lain yang juga tidak boleh dilewatkan yakni menghindari beberapa makanan penyebab alergi seperti halnya udang atau makanan berprotein tinggi.
Sepsis
Berbeda dari lainnya, alergi setelah melahirkan yang disebut dengan sepsi ini diakibatkan oleh bakteri.
Bakteri tersebut menyerang langsung pada rahim saat hamil atau setelah melahirkan yang kemudian menimbulkan rasa gatal.
Gejala lain yang sering muncul saat seseorang menderita sepsis adalah tenggorokan terasa sakit.
Penanganan lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat gejalanya segera sembuh dan efek buruknya dapat ditekan.
Pada sebuah sumber disebutkan jika bakteri penyebab sepsi bukan hanya bisa menjangkit kulit terluar saja melainkan sampai ke ovarium dan saluran tuba.
Kabar baiknya, masalah kesehatan tersebut sudah jarang dialami oleh ibu melahirkan seiring dengan perkembangan teknologi medis yang semakin canggih.
Apalagi masyarakat juga sudah mulai peduli dengan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya ataupun tubuhnya sehingga bakteri buruk tidak mudah berkembang biak.
Tips agar terhindar dari alergi setelah melahirkan adalah dengan selalu mematuhi pesan dokter serta menjaga kebersihan.
Informasi yang telah disampaikan pada pemaparan di atas sangat penting diketahui oleh para ibu dan calon ibu. Perlu diketahui, alergi setelah melahirkan dapat muncul meski tidak ada riwayat alergi sebelumnya.