Baru-baru viral video kesaksian seorang saksi mata kecelakaan Yeti Airlines yang menewaskan 72 orang.
Dalam video tersebut, seorang pria bernama Bikash Basyal yang sempat mengevakuasi dua orang dalam keaadaan hidup.
Dalam video viral itu, ia mengisahkan jika ia melihat detik-detik pesawat Yeti Airlines oleng dan menukik tajam ke tanah.
Sontak, ia pun langsung berlari keluar dari kediamannya menuju lokasi kejadian.
Dilansir dari News.com.au, Bikash adalah warga Pokhara. Pria yang tinggal di Seti Khonch ini berada dekat dengan lokasi kejadian kecelakaan pesawat.
Pria ini sedang berada di luar rumahnya, sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Ia melihat pesawat nahas itu terbang dan tiba-tiba menukik tajam ke tanah.
“Saya menyadari pesawat telah jatuh. Saya membuka gerbang dan berlari menuju lokasi. Pesawat itu terbakar,” ujarnya saat diwawancarai media lokal.
Bikash menahan tangis, sambil menceritakan apa yang dia lihat.
Sambil menunjuk lokasi kejadian Bikash berkata bahwa saat itu dia berlari dengan warga lainnya ke lokasi kecelakaan.
Bikash mengatakan bahwa pesawat menabrak sebelum jatuh ke jurang.
“Saya menyelamatkan dua orang yang masih hidup,” kata Bikash.
Badannya membungkuk, tak kuasa menahan tangis.
Warga di sekitarnya menguatkan Bikash untuk berdiri dan menceritakan apa yang ia lihat.
Kata Bikash dua korban kecelakaan maut Yeti Airlines itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gandaki. Namun sayang, keduanya tak dapat tertolong.
Kecelakaan Pesawat Yeti Airlines, Laporan Pilot Nahas Terungkap
Dalam laporan terbaru disebutkan jika sebelum kecelakaan pesawat Yeti Airlines, pilot sempat memberikan laporan.
Dilansir dari BBC, pesawat itu diterbangkan dari Kathmandu menuju Pokhara.
Sebelum mendarat, tak ada laporan keanehan terkait gangguan pesawat. Sebaliknya, semua tampak baik-baik saja.
“Pegunungan bersih dan jarak pandang bagus. Ada angin sepoi-sepoi dan tidak ada masalah dengan cuaca,” ucap Anun Joshi, pengawas menara kontrol.
Sesaat kemudian, sang pilot meminta perubahan pendaratan dari landasan pacu 3 menjadi landasan 1, tapi itu bukanlah masalah.
“Kami bisa beroperasi dari kedua landasan pacu. Pesawat diizinkan untuk mendarat,” jelasnya.
Update terakhir korban tewas karena kecelakaan pesawat di Nepal ini mencapai 72 orang.