Seminggu belakangan publik digegerkan oleh serial killer Bekasi. Yaitu serangkaian kasus pembunuhan berantai yang melibatkan tiga tersangka.
Kasus terakhir terjadi di Bantargebang, Bekasi dan menewaskan tiga orang pada 12 Januari 2023 lalu. Ketiganya diracun menggunakan pestisida yang dicampurkan ke dalam kopi.
Kasus serial killer Bekasi ternyata adalah buntut dari pembunuhan yang terjadi di kota lainnya.
Hal lain yang menggegerkan masyarakat adalah korban yang sebagian besar adalah keluarga tersangka sendiri
Selain itu masih ada beberapa fakta mengejutkan tentang kasus ini. Termasuk salah satu korban tewas yang masih balita serta adanya jenazah yang belum ditemukan hingga kini.
10 Fakta Serial Killer Bekasi
Kasus serial killer Bekasi terungkap setelah polisi memeriksa tiga korban tewas karena keracunan di sebuah rumah kontrakan.
Belakangan tiga tersangka diciduk, yaitu Wowon Erawan, Solihin, dan Dede Solehudin. Beberapa fakta mengejutkan pun terkuak seiring perkembangan penyidikan oleh polisi.
Berikut adalah sepuluh fakta serial killer Bekasi.
Sembilan Pembunuhan Di Tiga Kota
Serial killer Bekasi tidak hanya terjadi di satu kota, melainkan tiga kota yaitu Bekasi, Cianjur, dan Surabaya.
Kasus terakhir justru terjadi untuk menutupi pembunuhan pertama yang dilakukan tiga tersangka.
Korban pertama adalah Siti, seorang TKW yang dihabisi di Surabaya dan jenazahnya dibuang ke laut. Motifnya adalah penipuan.
Ketiga tersangka menjanjikan penggandaan uang kepada korban. Saat Siti menagihnya, para tersangka justru menghabisi korban.
Pembunuhan selanjutnya adalah di Cianjur, dengan lima korban. Salah satunya adalah Noneng, mertua Wowon yang membantunya menghabisi Siti.
Sementara kasus terakhir di Bekasi merenggut nyawa Ai Maemunah, istri siri Wowon. Serta dua anak Ai Maemunah dari suami pertama yaitu Ridwan dan Riswandi.
Sebagian Besar Korban Adalah Keluarga
Sebagian besar korban kasus serial killer Bekasi ternyata berasal dari pohon keluarga yang sama dengan tersangka utama, Wowon.
Pria tersebut membunuh mertua, istri, anak tiri, serta anak kandungnya. Semua korban dianggap membahayakan karena mengetahui kejahatan Wowon dan kawan-kawannya di Surabaya.
Nama-nama korban di kasus ini adalah:
- Siti, seorang TKW yang dibunuh di Surabaya
- Farida, seorang TKW yang dibunuh di Cianjur
- Noneng, mertua Wowon yang dibunuh di Cianjur
- Wiwin, anak Noneng yang juga istri pertama Wowon. Juga dibunuh di Cianjur
- Bayu, anak Wowon dari Ai Maemunah
- Halimah, ibu Ai Maemunah yang juga istri siri Wowon
- Ai Maemunah, istri siri Wowon yang dibunuh di Bekasi
- Ridwan dan Riswandi, anak Ai Maemunah
Aliran Dana Hingga Satu Miliar
Fakta terbaru serial killer Bekasi terkait aliran dana hasil penipuan Wowon cs. Dikutip dari tvonenews.com, polisi telah menemukan aliran dana hingga Rp1 miliar yang masuk ke rekening atas nama Dede Solehudin.
Rekening tersebut dibuat pada tahun 2019 dan fisik ATM dipegang oleh Wowon. Dana tersebut diduga dari para TKW yang menjadi korban penipuan para tersangka.
Hingga kini polisi masih berusaha mencari siapa saja TKW yang menyetorkan dana ke rekening tersebut.
Pembunuhan Pertama Melibatkan Salah Satu Korban
Pembunuhan pertama di Surabaya melibatkan salah satu korban yaitu Noneng yang akhirnya dihabisi di Cianjur.
Noneng yang saat itu adalah mertua Wowon diperintahkan lelaki itu untuk mendorong tubuh Iis ke laut.
Keterlibatan itulah yang menjadi motif pembunuhan Noneng, Wiwin, serta korban lain di Cianjur. Karena para tersangka khawatir kejahatan mereka terbongkar.
Namun polisi masih berusaha menggali kemungkinan adanya motif lain baik pembunuhan di Cianjur maupun Bekasi.
Mengontrak Rumah Dengan KK Orang Lain
Rumah di Bantargebang yang menjadi TKP pembunuhan terakhir ternyata dikontrak tersangka menggunakan KK anak tirinya.
Salah satu tersangka, Dede Solehudin, bersikeras mengontrak rumah tersebut walaupun tidak ada fasilitas listrik dan air di sana.
Di hari pertama mengontrak salah satu tersangka yaitu Solihin telah menyiapkan lubang untuk mengubur para korban.
Dua hari kemudian Wowon memboyong keluarganya ke rumah kontrakan tersebut. Lalu meracuni mereka.
Tersangka Utama Memiliki 6 Istri dan Membunuh 3 Diantaranya
Selain seorang pembunuh berantai, ternyata Wowon juga memiliki enam orang istri. Dia juga membunuh tiga diantaranya.
Keenam istri Wowon adalah Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah. Polisi masih menelusuri hal ini karena sebagian pernikahan Wowon dengan istri-istrinya dilakukan secara siri.
Halimah, istri kelima Wowon adalah ibu kandung Ai Maemunah.
Setelah Duloh membunuh Halimah dan memulangkan jenazahnya ke kampung halaman, Wowon menikahi Ai Maemunah dan memiliki dua orang anak.
Istri keempat Wowon mengaku tidak tahu tentang perilaku bejat sang suami. Dia juga menegaskan tidak mengetahui bahwa salah satu korban, Bayu, dikuburkan di sebelah rumahnya.
Terdapat satu lubang baru di halaman rumah Iis yang hingga kini belum jelas peruntukannya. Iis mengaku Wowon mengatakan lubang tersebut untuk septik tank.
Tetapi polisi akan tetap menyelidiki tujuan Wowon dkk yang sebenarnya.
Korban Termuda Adalah Anak Kandung Tersangka
Korban termuda yang tewas dalam kasus ini adalah Bayu, anak Wowon dengan Ai Maemunah.
Bayu dihabisi di Cianjur dan langsung dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan Wowon.
Selain Bayu, Wowon juga memiliki satu anak perempuan dengan Ai Maemunah, yaitu Neng Ayu (5 tahun).
Neng Ayu ikut menjadi korban keracunan pestisida di Bekasi tetapi berhasil diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan.
Salah Satu Tersangka Sempat Setubuhi Korban
Dari sembilan pembunuhan dalam kasus serial killer Bekasi, delapan di antaranya dieksekusi oleh Duloh alias Solihin. Sementara Wowon adalah otak kejahatan mereka.
Semua korban kecuali Farida dan korban yang diracuni di Bekasi dibunuh dengan cara dicekik. Sadisnya, Solihin juga sempat menyetubuhi Noneng, mertua Wowon sebelum membunuhnya.
Fakta tersebut terungkap saat polisi melakukan penyelidikan lanjutan. Jenazah Noneng lantas dibenamkan ke dalam lubang di belakang rumah Solihin.
Salah Satu Tersangka Sempat Minum Racun
Salah satu tersangka yaitu Dede Solehudin ternyata sempat mengaku ikut terminum racun yang sama dengan korban Ai Maemunah dan anak-anaknya.
Dede Solehudin juga sempat dirawat di rumah sakit dan menjadi salah satu pembuka kasus ini. Dede ternyata adalah adik ipar Ai Maemunah yang bersekongkol dengan Wowon untuk melenyapkan sang kakak ipar.
Penipuan Berbalut Supranatural Menjadi Motif Pembunuhan
Motif awal pembunuhan pertama serial killer Bekasi adalah penipuan berkedok supranatural. Duloh alias Solihin berperan sebagai orang pintar yang dapat mendatangkan kekayaan bagi korban.
Wowon bertugas mencari korban, yang saat ini diduga polisi adalah para TKW. Seperti Siti dan Farida, dua korban yang dibunuh di Surabaya dan Cianjur.
Setelah target menyerahkan uang untuk digandakan, para tersangka mulai berkelit. Saat korban menuntut kejelasan, maka pembunuhan pun dijalankan.
Sedangkan anggota keluarga para tersangka dibunuh karena mengetahui perihal kejahatan terdahulu yang dilakukan Wowon dkk.
Demikian sepuluh fakta terbaru serial killer Bekasi. Polisi hingga kini masih terus mengusut kasus ini agar menemukan titik terang.