Shalat sunat witir adalah satu-satunya shalat yang memiliki rakaat ganjil. Tata cara shalat witir 2 rakaat harus ditambah 1 rakaat lagi.
Shalat witir dilakukan setelah shalat isya dan tahajud. Atau jika di bulan Ramadhan, witir dilakukan setelah tarawih berjamaah di masjid. Namun, jamaah boleh pula melaksanakan witir sendiri di rumah.
Apabila lebih mengutamakan untuk melakukan witir setelah tidur sejenak, dan bangun di sepertiga terakhir malam.
Shalat ini juga disebut ‘penutup malam’ karena setelahnya tidak ada lagi shalat hingga tiba waktu subuh.
Bagi Anda yang masih ragu tentang tata cara shalat witir 2 rakaat, berikut adalah penjelasannya. Disertai niat, bacaan surat pendek, serta keutamaannya.
Niat Shalat Witir 2 Rakaat
Niat shalat witir 2 rakaat dalam bahasa Arab adalah:
Ushalli sunnatal witri rak’atain mustaqbilal qiblati ada’an lillaahi ta’ala.
Atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah: sengaja aku shalat sunnat witir dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.
Jika melakukan shalat witir secara berjamaah, tentu kata ada’an harus diganti menjadi makmuuman.
Tata Cara Shalat Witir 2 Rakaat
Shalat witir memiliki rakaat ganjil. Minimal satu rakaat dan maksimal tidak dibatasi.
Namun jika ingin melaksanakan shalat witir 3, 5, 7 rakaat atau lebih, tidak bisa dilakukan sekaligus. Melainkan per 2 rakaat, lalu ditambahkan 1 rakaat terakhir.
Hal ini untuk membedakan witir dengan shalat yang lain, terutama witir 3 rakaat dengan shalat maghrib.
Karenanya, Anda sebaiknya memahami tata cara shalat witir 2 rakaat. Berikut adalah penjelasannya.
- Pertama, berniat shalat witir 2 rakaat dengan bacaan seperti pada poin sebelumnya.
- Kedua, membaca doa iftitah, Surah Al Fatihah, dan surah pendek.
- Ketiga, ruku’ seperti biasa.
- Keempat, i’tidal seperti biasa.
- Kelima, sujud dan duduk di antara dua sujud. Kemudian sujud kembali.
- Keenam, berdiri untuk melakukan rakaat kedua. Dan melanjutkan sesuai urutan rakaat pertama.
- Ketujuh, duduk tahiyat akhir dan salam.
Membaca surat pendek setelah Surat Al-Fatihah tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah shalat.
Dalam sholat witir, lebih utama membaca surat Al-A’la di rakaat pertama dan Surat Al-Kaafiruun di rakaat kedua.
Niat Shalat Witir 1 Rakaat
Setelah melakukan salam, maka selanjutnya adalah berdiri kembali untuk melakukan shalat witir satu rakaat.
Anda diwajibkan untuk kembali membaca niat, yaitu:
Ushalli sunnatal witri rak’atin mustaqbilal qiblati ada’an lillaahi ta’ala.
Artinya: sengaja aku shalat sunnat witir satu rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Shalat Witir 1 Rakaat
Setelah mengucapkan niat, maka selanjutnya melaksanakan shalat witir seperti biasa. Rukunnya juga tidak berbeda dengan shalat lainnya.
Jangan menyela di antara keduanya dengan kegiatan lain, seperti berdoa atau zikir.
Karena sebenarnya antara 2 rakaat pertama dan 1 rakaat selanjutnya adalah satu kesatuan.
Hanya saja setelah sujud kedua di rakaat tersebut langsung duduk tahiyat akhir dan salam. Kemudian berzikir dan berdo’a.
Adapun surat pendek yang dibaca di satu rakaat terakhir ini bebas. Tetapi Rasulullah lebih mengutamakan untuk membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Naas.
Keutamaan Shalat Witir
Shalat witir 2 rakaat dan 1 rakaat dapat dilakukan setelah shalat isya, sebelum atau sesudah tidur.
Rasulullah sendiri selalu menyempatkan diri tidur sejenak setelah shalat isya, kemudian barulah shalat tahajud dan dilanjutkan dengan witir.
Adapun para sahabat berbeda-beda. Abu Bakar As-Shiddiq lebih memilih shalat witir terlebih dahulu barulah tidur.
Kemudian melakukan shalat tahajjud, dan tidak witir lagi setelahnya. Hal ini beliau lakukan karena sifat hati-hatinya, takut kalau-kalau tidak terbangun untuk shalat malam setelah tidur.
Sementara Umar bin Khattab selalu tidur dulu setelah shalat isya, kemudian barulah tahajud dan witir. Hal ini karena beliau mengikuti kebiasaan Rasulullah.
Ijtima’ ulama sepakat bahwa keduanya boleh dilakukan dan tetap memperoleh pahala serta keutamaan witir. Namun dengan derajat yang berbeda.
Sallamah Muhammad Abu Al Kamal dalam Mukjizat Sholat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah (2002) juga berkata demikian.
Abu Dzar berkata, ‘Rasulullah SAW pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk seumur hidup, Insya Allah. Yaitu shalat fajar, shalat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari di setiap bulan.’ (HR. Ahmad dan Ibn Khuzaimah).
Berdasarkan hadist di atas, maka shalat witir setelah tidur adalah lebih utama.
Dalam Syarah Muslim karangan Imam Nawawi dijelaskan perbedaan keduanya adalah pada kesanggupan masing-masing orang.
Jika merasa sanggup bangun di sepertiga terakhir malam dan sholat, maka witir setelah tidur lebih utama baginya.
Sementara jika takut tidak terbangun, maka lebih utama witir sebelum tidur.
Adapun keistimewaan shalat witir adalah:
Penyempurna Ibadah Seseorang Pada Hari Itu
Setiap hari bagi seorang muslim adalah ibadah. Witir merupakan ibadah penutup sebelum memasuki waktu subuh di hari berikutnya.
Penyempurna Shalat Tahajud
Shalat malam disempurnakan oleh witir, seperti yang selalu dilakukan oleh Rasulullah.
Aisyah berkata bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan witir setelah tahajud.
Apabila beliau ada uzur dan terpaksa meninggalkannya, maka Rasulullah akan menggantinya.
Dilakukan Di Waktu Utama
Pelaksanaan witir di sepertiga terakhir malam, yaitu saat dikabulkannya segala doa dan disaksikan para malaikat.
Sepertiga terakhir malam juga adalah waktu yang senyap, tenang, dimana seorang hamba dapat lebih khusu’ beribadah.
Mereka yang rutin shalat witir akan lebih kuat dan tenang menghadapi persoalan hidup. Mendapat petunjuk Allah, dan lebih tawakal.
Witir Menjadikan Seorang Hamba Makin Dicintai Allah.
Allah sangat mencintai hamba-Nya yang bangun di sepertiga terakhir malam dan beribadah serta berdoa pada-Nya.
Shalat witir adalah salah satu ibadah di malam hari yang menjadi sarana berdoa dan mendapatkan cinta Allah.
Dalam hadist shahih berikut Rasulullah bersabda:
“Wahai ahli Al-Quran, lakukanlah sholat witir. Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla itu ganjil, mencintai yang ganjil.” (HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah)
Lebih Berharga Dibandingkan Unta Merah.
Rasulullah dalam sebuah hadits berkata bahwa pahala shalat witir 2 rakaat dan dilanjutkan 1 rakaat, jauh lebih berharga dibandingkan unta merah.
Di kalangan bangsa Arab, unta merah adalah unta yang sangat istimewa. Berharga mahal dan menjadi kebanggaan yang luar biasa.
Rasulullah membandingkan keduanya untuk menunjukkan bahwa pahala shalat witir jauh lebih istimewa, berharga, dan luar biasa.
Shalat Witir Adalah Amalan Rutin Para Sahabat, Tabi’in, dan Penghafal Al-Qur’an.
Para penghapal Qur’an senantiasa menjaga ibadah mereka. Salah satunya adalah selalu shalat tahajud, dhuha, dan witir.
Hal ini juga diperintahkan oleh Rasulullah dalam hadits shahih berikut:
“Sesungguhnya Allah itu ganjil (Maha Esa), mencintai yang ganjil, maka lakukanlah sholat witir wahai ahli Al-Quran.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Melihat keutamaan shalat witir, sebaiknya mulai sekarang rutinlah melakukan ibadah ini.
Apalagi tata cara shalat witir 2 rakaat dan 1 rakaat berikutnya sangat mudah.
Setelah mengetahui tata cara shalat witir 2 rakaat, semoga Allah memberi keringanan waktu dan kesungguhan usaha untuk melaksanakannya.