Tahukah Anda bagaimana cara cek kesehatan keuangan pribadi? Tindakan ini sangat penting untuk menghindarkan Anda dari resiko mengalami kesulitan finansial dengan tidak disangka-sangka.
Dengan memahami cara cek kesehatan keuangan pribadi, Anda bisa memastikan stabilitas finansial sekaligus secepatnya mengantisipasi hal-hal yang berpotensi menimbulkan persoalan.
Definisi dan Kriteria Kondisi Keuangan yang Sehat
Kondisi keuangan yang sehat dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempersiapkan kebutuhan finansialnya di masa kini dan masa depan.
Ada beberapa kriteria yang dapat menjadi indikasi kondisi keuangan seseorang berada dalam keadaan sehat, antara lain:
Mampu memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari
Untuk dapat memenuhi kriteria ini, Anda minimal harus memiliki angka pemasukan atau ketersediaan dana yang lebih dari jumlah pengeluaran.
Memiliki cadangan dana dalam bentuk tabungan, investasi, atau aset lainnya
Terdapat sejumlah dana cadangan yang dapat dialokasikan untuk memenuhi sejumlah pengeluaran tak terduga yang bersifat insidentil
Bebas dari kredit macet
Keuangan yang sehat haruslah memiliki ketersediaan dana yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban pembayaran kredit tanpa terkendala.
Mencatatkan angka pertumbuhan pendapatan yang positif
Pertumbuhan pendapatan yang positif tentunya akan membuat jumlah dana yang Anda miliki bertambah. Hal ini otomatis juga akan meningkatkan kemampuan Anda dalam hal finansial.
Dampak dari Kondisi Keuangan yang Tidak Sehat
Dengan memahami dan menerapkan cara cek kesehatan keuangan pribadi, Anda niscaya akan terhindar dari dampak negatif kondisi finansial yang buruk.
Beberapa dampak negatif dari kondisi keuangan yang tidak sehat yang perlu Anda hindari tersebut antara lain:
Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Kondisi keuangan yang tidak sehat seringkali identik dengan minimnya jumlah dana yang tersedia untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup sehari-hari.
Hal ini tentunya akan membuat Anda kesulitan untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup secara optimal.
Tidak punya dana cadangan untuk kondisi darurat
Minimnya ketersediaan dana untuk memenuhi biaya hidup tentunya juga akan menyulitkan Anda dalam menyisihkan anggaran guna mengantisipasi pengeluaran tak terduga.
Hal ini bisa dibilang cukup beresiko. Bayangkan saja seandainya Anda atau anggota keluarga yang lain mendadak jatuh sakit dan tidak ada biaya berobat.
Tidak punya jaminan keamanan finansial untuk masa depan
Jika untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini saja sudah sulit, tentunya sukar bagi Anda untuk memikirkan persiapan untuk masa depan.
Padahal perencanaan untuk masa depan ini sangatlah penting untuk menjamin kelangsungan dan kesejahteraan hidup Anda sekeluarga ke depannya.
Terlilit utang
Jika tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan hidup, bisa jadi Anda terpaksa harus mengajukan pinjaman. Padahal tidak ada jaminan Anda kelak bakal mampu mengembalikannya.
Akibatnya, Anda mungkin harus berhadapan dengan penagih utang dan mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan.
Indikator yang Dapat Digunakan Sebagai Cara Cek Kesehatan Keuangan Pribadi
Sejatinya, cara cek kesehatan keuangan pribadi bukanlah sesuatu yang rumit dan harus dilakukan oleh seorang akuntan secara khusus.
Anda bisa memeriksanya sendiri dengan melakukan sejumlah perhitungan sederhana. Ada lima jenis indikator yang bisa Anda gunakan sebagai cara cek kesehatan keuangan pribadi tersebut, yaitu:
Rasio Tabungan
Memiliki tabungan merupakan salah satu langkah yang bijaksana untuk memastikan kesiapan finansial untuk masa yang akan datang.
Anda bisa menggunakan perhitungan Rasio Tabungan atau Saving Ratio tersebut sebagai indikator cara cek kesehatan keuangan pribadi.
Kriteria kondisi keuangan yang sehat adalah memiliki Ratio Tabungan minimal sebesar 10persen. Adapun rumus perhitungan Rasio Tabungan adalah:
(Total nilai tabungan tahunan / jumlah pendapatan per tahun) x 100%
Jika dalam satu tahun Anda memperoleh pendapatan sebesar Rp42 juta dan mampu menabung sebanyak Rp6 juta, maka nilai Rasio Tabungan Anda adalah:
(6.000.000 / 42.000.000) x 100% = 14,3%
Jadi, berdasarkan skala penilaian Rasio Tabungan tersebut, kondisi keuangan Anda bisa dikatakan cukup sehat.
Rasio Likuiditas
Pengertian likuiditas adalah kemampuan suatu aset untuk dapat dicairkan menjadi uang kontan dalam tempo yang relatif singkat.
Jadi, penilaian Rasio Likuiditas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat Anda bisa memperoleh dana tunai untuk mengatasi situasi darurat.
Rumus perhitungannya Rasio Likuiditas ini adalah:
jumlah aset yang berupa kas atau setara kas/jumlah pengeluaran rutin setiap bulan
Yang termasuk dalam kategori aset setara khas antara lain tabungan di bank, deposito, emas, reksa dana pasar uang, obligasi tenor pendek, dll.
Angka Rasio Likuiditas idealnya antara 3 – 6. Hal ini berarti jika sumber pendapatan terhenti, Anda masih punya cadangan untuk biaya hidup untuk 3 – 6 bulan.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki aset setara kas senilai Rp10 juta dengan pengeluaran bulanan rata-rata Rp2 juta, maka Rasio Likuiditasnya adalah:
10.000.000 / 2.000.000 = 5
Berdasarkan penilaian ini, kondisi keuangan Anda terbilang cukup sehat karena masih terdapat cadangan dana untuk biaya hidup selama 5 bulan.
Rasio Utang Sehat
Cara cek kesehatan keuangan pribadi berikutnya yang tak kalah penting adalah melalui penilaian Rasio Utang Sehat atau Debt Service Ratio.
Indikator ini berfungsi untuk menilai kesanggupan Anda untuk membayar cicilan utang. Rumus perhitungan Rasio Utang Sehat ini adalah:
(Cicilan utang / Pendapatan) x 100%
Anda bisa melakukan perhitungan ini dengan nominal dalam satuan per bulan atau pun per tahun. Idealnya, nilai Rasio Utang Sehat ini maksimal 35persen.
Sebagai contoh, jika setiap bulan Anda memperoleh pendapatan Rp4,5 juta dan harus mencicil kredit sebesar Rp2 juta, maka Ratio Utang Sehatnya adalah:
(2.000.000 / 4.500.000) x 100% = 44,4%
Berdasarkan hasil perhitungan ini, Anda sebaiknya berupaya mencari sumber penghasilan tambahan atau sebisanya menurunkan beban utang. Dengan begitu, kondisi keuangan Anda diharapkan akan kembali sehat.
Rasio Solvabilitas
Perhitungan Rasio Solvabilitas atau Solvency Ratio ini bertujuan untuk menaksir besarnya resiko kebangkrutan yang mungkin Anda alami.
Idealnya, nilai Rasio Solvabilitas ini adalah sebesar 50 persen. Sementara itu, rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
(Total kekayaan bersih / total jumlah aset) x 100%
Jika Anda memiliki jumlah kekayaan bersih sebesar Rp4 juta dan total aset senilai Rp7 juta, maka nilai Rasio Solvabilitasnya adalah:
(5.000.000 / 10.000.000) x 100% = 57%
Hal ini berarti seandainya Anda mengalami kebangkrutan, Anda masih akan bisa bertahan meski nilai aset jatuh sampai sebesar 57persen.
Tingkat Pertumbuhan Pendapatan
Cara cek kesehatan keuangan pribadi yang terakhir adalah dengan menghitung tingginya Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Anda setiap tahunnya.
Penting untuk Anda catat bahwa kenaikan gaji tidak selalu berarti bahwa pendapatan Anda bertumbuh. Untuk menghitung Tingkat Pertumbuhan Pendapatan tersebut, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
{(Pendapatan tahun ini – Pendapatan tahun lalu) / Pendapatan tahun lalu} – Tingkat inflasi
Contoh, total gaji Anda tahun lalu adalah sebesar Rp12 juta dan tahun ini menjadi Rp20 juta. Sementara itu, angka inflasi tahun ini tercatat sebesar 5%.
Jadi, Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Anda adalah sebesar:
{(20.000.000 – 12.000.000) /12.000.000} – 5% = 62%
Dengan Tingkat Pertumbuhan Pendapatan yang relatif cukup tinggi ini, bisa dikatakan kondisi kesehatan keuangan Anda cukup baik.
Ada baiknya Anda menerapkan cara cek kesehatan keuangan pribadi ini secara berkala untuk memastikan kondisi finansial Anda selalu prima.