Keuangan yang stabil dan progresif adalah impian semua orang. Nah, ada cara menstabilkan keuangan bagi kamu generasi muda.
Terutama jika sudah terlanjur terjerat utang, entah itu tagihan paylater, pinjol, maupun kartu kredit.
Cara-cara di bawah ini memerlukan konsistensi dan kerja sama dengan anggota keluargamu, termasuk anak-anak.
Atau jika masih single dan menanggung biaya hidup orang tua atau adik, mintalah pengertian mereka untuk lebih berhemat.
Karena di awal-awal, cara menstabilkan keuangan mungkin akan terasa berat dan ketat. Namun jika konsisten, tidak mustahil keuanganmu stabil dan bebas pinjaman.
8 Cara Menstabilkan Keuangan Generasi Milenial
8 cara menstabilkan keuangan di bawah ini mencakup tiga komponen yaitu pengeluaran, prioritas, dan pemasukan. Yuk, disimak.
Menghentikan pembelian kebutuhan tersier
Kita tidak mungkin menghentikan pembelian kebutuhan primer bukan? Karenanya mulailah dengan kebutuhan tersier terlebih dulu.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan tambahan yang sifatnya lebih pada keinginan atau hiburan.
Misalnya membeli barang branded, liburan, makan di restoran mahal, membeli kendaraan atau gadget kelas atas, dll.
Untuk menstabilkan keuangan, terlebih dulu perketat pengeluaran di sisi tersier. Dananya dapat kamu alokasikan untuk menutupi utang dan mencadangkan dana darurat.
Menjual barang yang tidak dipakai
Cara lain menstabilkan keuangan adalah dengan mencari tambahan pemasukan. Salah satunya dengan menjual barang yang tidak dipakai.
Coba lihat di gudang atau lemarimu. Mungkin ada sepatu dan tas yang hanya dipakai setahun sekali, sepeda yang tidak pernah dikayuh lagi, atau tumpukan baju branded yang tidak terjamah.
Kamu bisa melegonya di marketplace, menawarkan melalui media sosial, atau membuka garaga sale.
Beberapa perhiasan juga bisa dijual, tetapi langkah ini hanya dilakukan saat darurat. Karena emas dan permata dapat menjadi investasi yang cukup tinggi.
Jika memiliki dua kendaraan, kamu bisa menjual salah satunya. Atau mengganti dengan kendaraan sejenis yang lebih sederhana.
Mulailah menganggarkan keuangan
Nah, setelah bertekad untuk melakukan cara menstabilkan keuangan, maka mulailah mengatur finansialmu segera.
Anggarkan keuanganmu dengan metode finansial yang paling sesuai.
Poin terpenting adalah, melunasi utang dan menabung (walaupun sedikit) harus dilakukan di awal sebelum mengeluarkan dana untuk konsumsi.
Setelah itu, pisahkan pengeluaran menurut prioritasnya: primer, sekunder, dan tersier. Hal ini akan memudahkanmu menentukan besarnya dana untuk setiap pos.
Kebutuhan primer mencakup makanan sehari-hari, pendidikan, tagihan rutin (listrik, air, ponsel, dll), serta transportasi.
Kamu bisa menghematnya dengan memasak menu lebih sederhana, mengurangi jajan di luar, serta memilih moda transportasi yang lebih hemat.
Kebutuhan sekunder bersifat tambahan, seperti kendaraan pribadi, alat elektronik, berlangganan Netflix atau Spotify Premium, dll.
Nah, kebutuhan tersier telah dijelaskan di poin pertama, dan pos ini bisa ditiadakan untuk sementara.
Jika ada sisa anggaran di akhir bulan, lebih baik digunakan untuk membayar cicilan utang agar bebanmu lebih cepat terselesaikan.
Cari penghasilan tambahan jangka panjang
Menjual barang yang tidak terpakai memang bisa menambah pos pemasukan, tetapi sifatnya sementara.
Cobalah mencari penghasilan tambahan yang lebih konsisten. Misalnya berjualan online, mengambil proyek freelance, membuka warung di rumah, dll.
Pastikan pekerjaan tambahan ini tidak mengganggu atau malah bisa bersinergi dengan pekerjaan utama.
Jika memutuskan untuk berjualan, usahakan jangan membuka utang baru untuk modal. Kamu bisa mencoba model dropshipper.
Kamu juga bisa menggunakan asetmu untuk kegiatan yang lebih produktif. Misalnya menyewakan tas dan baju pesta atau menyambi menjadi supir taksi daring.
Pasti akan terasa lelah di awal, tetapi jika kamu tidak menyerah, penghasilan tambahan akan sangat membantu dalam melunasi utang-utangmu.
Lunasi utang yang berbunga paling besar
Poin yang sangat memberatkan dari utang adalah bunganya. Apalagi jika bunga tersebut ditambahkan pada pokok utang dan menjadi dasar perhitungan di bulan berikutnya.
Karenanya, cobalah melunasi utang yang memiliki bunga paling besar. Setelah itu kamu dapat merambah ke utang lain yang lebih kecil.
Langkah ini akan mempermudah nanti, agar kamu dapat mulai menyisihkan dana darurat dan investasi setelah beban utang lebih ringan.
Kamu juga bisa membayar utang dalam jumlah besar untuk kemudian mendapat keringanan tenor atau besar cicilan.
Beberapa bank membolehkan langkah ini untuk kreditnya, seperti Kredit Pemilikan Rumah.
Take Over Kredit
Cobalah menganalisa utangmu di bank atau lembaga keuangan dari sisi bunga.
Lalu carilah informasi apakah ada lembaga atau bank lain yang menawarkan bunga lebih rendah dan syarat lebih mudah.
Jika ada, maka kamu bisa melakukan take over kredit pada lembaga keuangan tersebut. Take over berarti utangmu di lembaga pertama dilunasi oleh lembaga baru.
Kemudian kamu akan membayar pelunasan tersebut ke lembaga baru. Dengan cicilan lebih rendah, kamu akan lebih mudah melunasi utangmu.
Namun perhatikan, jangan melakukan take over jika bunga yang ditawarkan bersifat anuitas. Karena bunga seperti ini akan terasa ringan di awal dan secara bertahap meningkat hingga saat pelunasan.
Negosiasi
Jika kamu memiliki utang pada lembaga keuangan dan orang pribadi, cobalah melakukan negosiasi pada salah satunya.
Biasanya orang pribadi lebih mudah diajak negosiasi, asalkan kamu benar-benar menunjukkan niat membayar. Misalnya dengan mencicil utang secara rutin walaupun sedikit.
Kamu bisa meminta penundaan pelunasan, penambahan tenor, atau penggantian pembayaran dengan barang.
Misalnya membayar utang dengan perhiasan, gadget atau kendaraan yang nilainya mendekati nilai utang.
Jangan mengambil utang baru lagi
Setelah perlahan-lahan utang terkikis dan hampir lunas, jangan tergoda untuk membuka utang baru lagi.
Walaupun ingin membeli barang sekunder seperti motor, lebih baik gunakan metode investasi untuk mencadangkan dananya.
Caranya adalah dengan menganggarkan berapa harga barang yang ingin dibeli, kapan membelinya, serta perkirakan inflasi selama kurun waktu tersebut.
Misalnya kamu ingin membeli motor matik baru dengan harga Rp25.000.000 sekitar 5 tahun lagi. Perkiraanmu, inflasi di tahun itu sekitar 8 persen. Maka dana yang harus kamu anggarkan adalah:
Kenaikan harga akibat inflasi: Rp25.000.000 x 8% = Rp2.000.000
Sehingga total harga motor adalah Rp25.000.000 + Rp2.000.000 = Rp27.000.000
Dana yang harus kamu sisihkan per bulan adalah Rp27.000.000 : (5×12) = Rp450.000
Dengan cara ini kamu lebih untung karena tidak terkena bunga utang leasing yang tinggi. Belum lagi potensi dendanya.
Tentu saja kamu juga harus tetap konsisten mengatur keuangan dan bersikap hidup hemat. Sesekali memanjakan diri tentu saja boleh, asal tidak kebablasan.
Nah, itu dia 8 cara menstabilkan keuangan agar kamu terbebas dari utang. Jika keuanganmu telah stabil jangan lupa mencadangkan dana darurat dan berinvestasi.
Selamat mencoba cara menstabilkan keuangan di atas dan semoga berhasil.