Sosial media sedang dihebohkan dengan twit yang menganggap franchise Menantea scam, karena dianggap penipuan.
Bisnis minuman kekinian berbahan dasar teh milik Jerome Polin itu sedang menjadi sorotan, akibat ulah salah satu akun Twitter milik @menanteaharapan.
Dalam unggahan @menanteaharapan, dia mengungkap bahwa franchise Menantea scam karena tidak menghasilkan keuntungan yang banyak.
Padahal saat pembukaan, mitra usahanya saja membutuhkan dana Rp400 juta. Namun, dalam perjalanannya, bisnis tersebut hanya laku sedikit setiap harinya.
Akun yang mengungkap hal ini mengatakan, bahwa dia pun menjadi salah satu mitra usaha dari jaringan bisnis minuman ini.
Dalam postingannya, @menanteaharapan menulis:
“Twitter please do your magic. Jangan sampai banyak masyarakat nanti yang kena gocek sama bisnis yang ownernya lagi viral. Menurut kami yang sudah pernah jadi MITRA mereka (ngeluarin 400 juta +++), ini merupakan scam yang nyata.”
Akun ini juga begitu kritis dengan tindakan perusahaan Menantea yang berada di bawah nauangan PT Teh Ramen Indonesia, yang menjual saham di situs Bizhare.id.
Dalam penjualan tersebut, target yang digadang oleh perusahaan Menantea senilai Rp2.9 miliar, dan sudah ada 2503 orang yang membeli sahamnya.
Dalam situs jual saham itu juga menunjukkan, bahwa dividen yang bisa didapat oleh para investor bisa mencapai Rp730 juta – Rp900 juta. Sedang untuk Break Even Point (BEP) bisa terjadi antara 38 – 27 bulan.
Dengan perhitungan tersebut dan kenyataan di lapangan inilah yang membuat akun Twitter tersebut menganggap bahwa franchise Menantea scam. Penipuan. Tidak sesuai dengan keuntungan yang dibeberkan.
Dianggap Franchise Menantea Scam, Netizen Minta Jerome Polin Klarifikasi
Dalam unggahan yang dibuat @menanteaharapan juga diungkapkan, bahwa sebelum dia men-twit apa yang menjadi keresahannya, dia dan beserta beberapa orang mitra Menantea pernah menyurati pihak manajemen untuk bertemu muka.
Hanya saja, permintaan tersebut seperti tidak digubris. Karena tidak ada tindak lanjut dari pihak Menantea agar segera bertemu dengan beberapa mitra membahas bisnis mereka.
Hal yang dianggap mengecewakan bagi para mitra, bahwa perusahaan Menantea memilih untuk melakukan penjualan saham untuk meraup keuntungan lebih banyak. Ketimbang membantu para mitranya yang telah terlebih dahulu “bakar uang” untuk menjadi mitra.
Salah satu pengguna Twitter juga mengungkapkan hal ini. Dari unggahan Rise and Soar menuliskan:
“Nyari 2.9 M caranya gak gitu bang @JeromePolin.
Bantu dulu @menanteaharapan yang sudah “bakar” duit banyak.
Jangan malah blunder cari “mangsa” baru.
Di dalam bisnis ada yang namanya retention rate dan churn rate. Sudah tahu?
Bantu mitra OPTIMASI kedua metrik ini dulu.”
Makin panasnya pembahasan franchise Menantea scam di sosial media, membuat netizen meminta Jerome Polin untuk melakukan klarifikasi.
Namun, hingga sampai saat ini, belum ada tindakan apapun dari lelaki yang baru lulus dari Universitas Waseda tersebut.