Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan yang juga menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia meninggal dunia pada Selasa (4/4).
Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 80 tahun.
Kabar pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia disampaikan oleh Hari Nugroho, Head External and Stakeholder Relations Kalbe Farma.
Hari mengungkapkan bahwa jenazah Boenjamin saat ini tengah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Soebroto.
Rencananya, Boenjamin akan dimakamkan di Sandiego Hills, pada Sabtu (8/4).
Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan Sempat Alami Jatuh Bangun
Dikutip dari beragam sumber, meski masuk ke dalam deretan orang terkaya RI, pendiri kalbe Farma Boenjamin Setiawan pernah jatuh bangun.
Pria yang merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran UI ini, berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1958.
Boenjamin kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas California. Usai menamatkan pendidikan doktoralnya, ia mengajar di almamaternya.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UI. Ia menyelesaikan pendidikannya di kampus kuning tersebut pada 1958.
Di tahun 1961, Boenjamin mencoba memperoleh pendanaan yang tujuan untuk membiayai penelitian terkait obat darah tinggi dan diabetes.
Ia kemudian mengajukan proposal pendanaan sebesar Rp30 juta kepada PT Dupa yang dimiliki oleh Wim Kalona, seorang pengusaha farmasi.
Namun sayangnya, proposal tersebut ditolak. Di saat yang sama Boenjamin justru mendapatkan wejangan dari Wim Kalona.
Kala itu Wim mengatakan bahwa jika ingin membuat penelitian, maka haruslah mendirikan perusahaan sendiri.
Berbekal nasihat yang diterimanya, Boenjamin kemudian mendirikan PT Farmindo pada tahun 1963 dengan beberapa temannya.
Perusahaan yang memproduksi salep tersebut sayangnya hanya bisa bertahan selama 3 tahun saja.
Kekurangan modal serta kesulitan dalam pemasaran produk salep memaksa perusahaan tersebut gulung tikar.
Tak menyerah, Boenjamin kemudian patungan mendirikan pabrik obat Kalbe Farma bersama saudaranya yang juga dokter.
Yakni Khouw Lip Keng, Khouw Lip Swan, Kliouw Lip Bing serta temannya ahli farmakologi bernama Jan Tan.
Pabrik ini memproduksi Bioplacenton yang bisa digunakan sebagai obat luka luar, khususnya luka bakar.
Semenjak itu pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan semakin melesat dan perusahaannya pun mulai memproduksi beragam jenis produk.
Kalbe Farma yang berhasil membuka lapangan kerja bagi 17 ribu orang ini, memiliki nilai kapitalisasi sebesar Rp60,7 triliun.