Otoritas Thailand memperingatkan penduduknya untuk tidak keluar rumah. Peringatan muncul sejak gelombang panas di Thailand dilaporkan mencapai 42 derajat celcius.
Sementara itu, Departemen Meteorologi Thailand melaporkan indeks panas serta kelembapan mencapai 54 derajat celcius.
Gelombang Panas di Thailand Capai 42 Derajat Celcius
Peringatan untuk tetap berada di rumah karena gelombang panas di Thailand setidaknya berlaku hingga pekan depan.
Suhu tinggi tercatat pada Sabtu di Provinsi Phetchabun mencapai 42,5 derajat celcius. Sedangkan di provinsi Tak mencapai 45,4 derajat.
Suhu melebihi 40 derajat celcius ini terjadi setidaknya di 28 provinsi. Adanya panas ekstrem ini juga telah memecahkan rekor konsumsi listrik di Thailand.
Tidak hanya di Thailand saja, cuaca panas juga melanda negara tetangga, Laos dan sejumlah negara Asia lainnya.
Menurut Maximiliano Herrera, ahli iklim dan Sejarawan Cuaca, gelombang panas saat ini merupakan yang terburuk dalam sejarah Asia.
Meskipun Thailand dilanda cuaca panas ekstrim, namun sebagian warga tetap mengikuti kampanye politik. Warga Bangkok memang masih disibukkan untuk pemilu yang akan dilaksanakan bulan depan.
Penyebab Cuaca Panas Ekstrim
Benua Asia sedang dilanda gelombang panas yang memecahkan rekor dalam beberapa tahun terakhir. Suhu terpanas tercatat di lebih dari 12 negara dalam beberapa minggu terakhir.
Termasuk cuaca panas yang terjadi di India, Thailand, dan Tiongkok. Perubahan iklim disinyalir sebagai penyebab cuaca ekstrem yang terjadi.
Suhu ekstrem ini berlangsung cukup lama dan merata di seluruh benua. Hal ini membuat para ahli semakin khawatir pada dampak jangka panjangnya.
Tidak hanya pada lingkungan, cuaca panas ekstrem ini juga akan berdampak negatif pada kesehatan manusia.
Oleh karena itu, warga di wilayah-wilayah yang terdampak harus segera mengambil tindakan pencegahan. Sementara waktu harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
Untuk menjaga kesehatan, hendaknya minum air yang cukup dan memakai pakaian longgar berbahan adem.
Peristiwa cuaca ekstrem terus terjadi di beberapa tahun terakhir di wilayah India, Pakistan, hingga bagian lain di Asia Selatan.
Gelombang panas yang berkepanjangan dinilai semakin sering terjadi akibat dampak dari perubahan iklim.
Gelombang panas di Thailand karena perubahan iklim juga akan mempengaruhi cuaca yang tidak normal. Hal ini sebagaimana disampaikan peneliti oseanografi, Mathinee Yuchareon.