Gempa guncang Mentawai-Siberut hari ini sempat dilaporkan berpotensi tsunami sehingga menyebabkan timbulnya kepanikan warga.
Ketika gempa guncang Mentawai-Siberut hari ini terjadi, banyak warga yang meninggali kawasan sekitar pantai berhamburan keluar rumah.
Namun, peringatan dini akan potensi tsunami akibat gempa berkekuatan magnitude 6,9 tersebut sudah dicabut oleh BMKG.
Kesaksian Warga Saat Gempa Guncang Mentawai-Siberut Hari Ini Terjadi
Gempa guncang Mentawai-Siberut hari ini memunculkan banyak kesaksian dari para warga setempat yang mengalami kejadian tersebut.
Seorang penduduk yang tinggal di Padang, Riyasril Indro, menyebutkan bahwa saat gempa terjadi ia melihat pepohonan bergoyang.
Tak hanya pepohonan saja, Riyasril juga mengungkapkan bahwa tembok berderak saat kejadian.
Canisius Farhan yang adalah warga Siberut yang juga merasakan dampak gempa pun ikut mengungsi.
Ia menjelaskan bahwa setidaknya ada 50-100 orang yang saat ini berada di titik pengungsian gempa guncang Mentawai-Siberut hari ini.
Menurut penuturan Canisius, gempa susulan juga sempat terjadi beberapa kali dengan besaran magnitudo 4,6.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG terjadi sekitar delapan gempa susulan dengan skala magnitudo 4,6. Sekitar pukul 05.17 WIB, BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami.
Kepala BMKG, Daryono, menyebutkan peringatan dini didapatkan lewat pemodelan gelombang yang akan menjadi dampak dari tsunami.
Ia menyebutkan bahwa episentrum gempa yang ada di segmen Mentawai-Siberut di bagian ujung Utara memang dekat dengan Sumut.
Maka, wajar jika daerah yang terancam berada di posisi sebelah Utara hingga ke Selatan.
“Ini tidak berada di Kepulauan Nias secara keseluruhan tetapi memang ada di ujung utara deretan Kepulauan Mentawai yang mana pusat gempanya berada di ujung utara segmen Mentawai-Siberut,” papar Daryono.
Penjelasan lebih lanjut terkait metode peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG menurut Daryono cukup akurat.
Walaupun ia menjelaskan bahwa memang ada beberapa wilayah yang memperoleh status ancaman peringatan dini tsunami kurang dari setengah meter.
“Artinya gempa yang kita sampaikan berkaitan dengan tsunami benar-benar terbukti terjadi tsunami meski tsunami minor tertinggi 11 sentimeter,” terang Daryono.