Buku mental health favorit bisa menjadi alternatif bacaan yang menghibur sekaligus memperluas wawasan Anda, khususnya menyangkut topik kesehatan mental.
Membaca buku mental health favorit ini akan membantu Anda mempelajari sejumlah topik psikologi yang relatif rumit dengan cara yang menyenangkan.
Rekomendasi Buku Mental Health Favorit yang Perlu Anda Tambahkan ke Dalam Daftar Bacaan
Buku-buku mental health favorit yang populer ini ada yang bergenre fiksi maupun non-fiksi. Selain itu, ada pula yang merupakan karya penulis lokal maupun penulis manca.
Anda bisa mendapatkan buku-buku ini di berbagai toko buku konvensional maupun e-commerce. Seiring kemajuan teknologi, Anda juga dapat memperolehnya dalam bentuk e-book.
Beberapa alternatif buku bertema mental health yang sarat ilmu sekaligus seru dan menarik untuk dibaca, antara lain:
Man’s Search for Meaning
Buku mental health favorit yang pertama ini merupakan karya Victor E. Frankl, seorang psikiater sekaligus penyintas dari kamp konsentrasi NAZI.
Situasi mengerikan yang membuat istri serta keluarganya terbunuh itu menuntun Frankl untuk menelaah makna hidup. Proses perenungannya tersebut lantas melahirkan sebuah teknik psikoterapi bernama Logoterapi.
Membaca buku ini niscaya akan menginspirasi Anda yang sedang merasakan kekosongan di tengah situasi dunia yang serba cepat dan ramai.
Buku mental health favorit ini tercatat sudah dicetak sebanyak lebih dari 16juta eksemplar di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam 49 bahasa (190 edisi).
The Body Keeps The Score
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai trauma, maka buku bergenre non-fiksi ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Buku bergenre non-fiksi karya Bessel Van Der Kolk, M.D. ini tercatat sebagai salah satu New York Times Best Seller.
Melalui buku ini, Anda bisa mempelajari mengenai asal mula terjadinya trauma, mulai dari akibat pola asuh hingga tragedi semasa perang.
Lebih lanjut, Anda juga akan mengetahui bahwa dampak trauma itu ternyata tidak hanya pada mental, tetapi juga fisik.
Selain itu, Anda pun akan bisa mempelajari sejumlah cara ilmiah yang bisa dilakukan untuk memulihkan trauma tersebut.
A Beautiful Mind
Buku mental health favorit yang ditulis oleh Sylvia Nassar ini berisi biografi John Nash, matematikawan brilian peraih Nobel Ekonomi 1994.
Dalam buku ini dikisahkan liku-liku perjuangan Nash yang sejak pascasarjana didiagnosa menderita paranoid skizofrenia yang membuatnya kerap mengalami delusi.
Selain tercatat sebagai New York Times Best Seller, buku ini juga merupakan Winner of National Book Critics Circle Award for Biography
The Woman in The Window
Buku karya A.J. Finn ini sangat cocok untuk penggemar cerita fiksi, khususnya genre thriller. Kisahnya mengenai Anna, penderita agorafobia yang takut pergi ke tempat umum.
Suatu malam Anna mendapati Jane, tetangganya, tertikam di bagian dada dan bermaksud keluar untuk menolong. Sayangnya, ia justru berakhir jatuh pingsan.
Setelah sadar, Anna mendapati Jane ternyata baik-baik saja. Ia lantas dituduh berhalusinasi dan mulai meragukan kewarasannya sendiri.
Buku ini akan mengajak Anda untuk mengulik misteri yang menyelimuti Anna, yang ternyata juga mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Gone Girl
Buku karya Gillian Flynn ini berkisah tentang Amy Dunne, seorang penulis buku terkenal yang diam-diam memiliki berbagai macam masalah.
Suatu kali Amy menghilang dan meningggalkan skenario seolah-olah suaminya, Nick, telah membunuhnya. Padahal ternyata Amy-lah yang kesehatan mentalnya bermasalah (psikopat).
Cerita ini bahkan juga sudah diadaptasi menjadi film yang dibintangi oleh Rosamund Pike dan Ben Affleck.
I Want to Die, But I Want to Eat Tteokpokki
Judul buku mental health favorit yang menjadi best seller di Korea Selatan, negara asal penulisnya, ini bisa dibilang sangat menggelitik.
Buku karya Baek Se Hee ini konon menjadi kian populer setelah salah satu member boyband terkenal diketahui membacanya.
Buku ini dikemas dalam bentuk esai dan pertanyaan refleksi penulis pada dirinya sendiri. Tema utamanya adalah mengingatkan pembaca untuk lebih mencintai diri sendiri.
Bacaan ini sangat cocok untuk menginspirasi Anda yang tengah bergumul dengan pemikiran-pemikiran rumit yang terutama berkenaan dengan perasaan rendah diri.
Kim Ji-Yeong, Lahir 1982
Satu lagi buku best seller bertemakan mental health yang berasal dari Negeri Ginseng Korea, yakni Kim Ji-Yeong, Lahir 1982.
Kehamilan membuat tokoh utama cerita ini, Kim Ji-Yoeng, terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga.
Liku-liku kehidupannya yang sarat konflik membuat Kim Ji-Yeong seperti terperangkap dan perlahan-lahan kehilangan jati diri sehingga akhirnya mengalami depresi.
Buku yang ditulis oleh Cho Nam Joo ini juga telah diangkat menjadi menjadi film. Artis-artis yang ikut membintanginya yaitu Gong Yoo dan Jung Yu Mi.
Emotional First Aid
Berbeda dengan luka fisik, tidak semua orang tahu cara untuk mengatasi luka emosional akibat penolakan, kegagalan, atau hal-hal negatif lainnya.
Padahal, selain meninggalkan bekas yang mendalam, luka emosional akibat ini seringkali akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Apalagi jika tidak luka itu tidak teratasi dengan baik.
Buku mental health favorit karya Guy Winch, Ph.D. ini berisi tips-tips praktis untuk menanggulangi permasalahan emosional tersebut.
Selaras dengan judulnya, buku ini ibarat pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk menanggulangi emosi dan perasaan yang terluka.
Pintu Terlarang
Buku bergenre thriller ini merupakan buah karya seorang penulis lokal Indonesia yang cukup terkenal bernama Sekar Ayu Asmara.
Ceritanya berkisar tentang kehidupan Gambir, seorang pematung terkenal dan mapan yang beristrikan seorang wanita cantik bernama Talyda.
Setelah sekian waktu menjalani hidup yang sempurna, Gambir mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam pernikahannya.
Tabir rahasia pun akhirnya terkuak dan kekecewaan membuat Gambir memutuskan mengakhiri rumah tangganya dengan Talyda dengan cara yang tak terduga.
Akan tetapi, menjelang akhir cerita, Gambir melanggar pesan Talyda untuk tidak membuka sebuah pintu di ruang kerjanya.
Dengan terbukanya pintu itu, pembaca lantas akan mendapati kebenaran mengejutkan mengenai sosok Gambir yang sebenarnya.
Cerita buku ini juga sudah diangkat menjadi film yang dibintangi oleh Fachry Albar, Marsha Timothy dan Otto Djauhari.
Take Off My Red Shoes
Buku mental health favorit karya Nay Sharaya ini bisa menjadi pilihan Anda yang menginginkan bacaan dengan konteks relatif lebih ringan.
Cerita ini diangkat dari dongeng karya Hans Christian Andersen yang berjudul Sepatu Merah. Atha, salah satu tokohnya, memiliki obsesi berlebihan terhadap warna merah.
Selain itu, ia pun begitu terobsesi untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya, terutama melebihi yang didapat oleh Alia, kembarannya.
Jika penasaran dengan buku Take Off My Red Shoes ini, Anda bisa mencoba mengunjungi situs toko buku Gramedia.
Jadi, buku mental health favorit manakah yang menurut Anda paling menarik dan ingin segera Anda tambahkan ke dalam daftar bacaan?