Indotimes.net – Pelatih asal Chile, Eladio Antonio Rojas Reyes memberikan coaching clinic sepakbola wanita kepada siswi SMA 3 Jakarta, Jum’at (9 September 2022).
Kegiatan ini diadakan oleh Asosiasi Sepakbola Wanita Indonesia (ASBWI) yang ingin terus memberikan edukasi kepada wanita muda Indonesia soal sepakbola wanita baik dari sisi teknis permainan maupun ilmu manajerial.
Dalam sesi coaching clinic itu, Eladio mengajarkan kepada siswa SMAN 3 Jakarta mengenai teknik-teknik dasar.
“Kami berikan materi sangat dasar, karena mereka perempuan. Mereka juga tidak siap dengan seragam. Kami berikan materi satu lawan satu dan penguasaan bola. Mereka juga bermain, supaya bisa belajar sepak bola,” kata Eladio.
“Sebenarnya, tidak ada perbedaan (dengan cowok) materi bisa mereka jalani. Jadi tidak ada masalah,” ujar Eladio.
Eladio menilai bahwa sepakbola wanita di Indonesia punya potensi yang bagus.
Sejauh ini, perkembangannya juga sudah mulai terlihat.
Bahkan, dirinya bersama EDF La Liga pernah berpikir untuk membentuk tim sepakbola wanita.
Tetapi hal itu urung terjadi, lantaran terkendala pandemi Covid-19.
Ia percaya sepak bola wanita Indonesia kedepan bila ditangani dengan baik akan banyak bermunculan bibit-bibit berkualitas sehingga berguna bagi Timnas Wanita Indonesia.
“Perkembangan bagus, sebenarnya dari pribadi saya beberapa tahun yang lalu kami buat seleksi untuk wanita di EDF La Liga, tapi masalah pandemi jadi berhenti semuanya,” terang Eladio.
“Saya kira sekarang ini sepak bola wanita sudah mulai lebih bagus. Mudah-mudahan ke depan bisa berkembang lebih cepat dan baik,” jelas Eladio.
Tularkan Ilmu untuk Sepakbola Wanita
Selain Eladio, dalam workshop career dan coaching clinic kepada para pelajar SMAN 3 Jakarta, ASBWI mendatangkan perwakilan AAG, Marco Gracia Paulo yang sudah malang melintang di dunia sepak bola Indonesia.
Dalam sesi ini, Marco banyak memberikan pengalamannya dalam mengelola sebuah klub.
Marco menuturkan bahwa dalam dunia sepak bola bukan hanya pemain dan pelatih, ada sisi manajemen yang itu juga sangat penting.
“Kami ingin membuka teman-teman dari SMA 3 karier di sepak bola itu apa saja sih. Kebetulan saya sudah cukup lumayan berpindah-pindah. Jadi, pengalaman itu yang saya bagi. Sekarang sepak bola sudah jauh, sudah bisa menghidupi daripada dulu,” kata Marco.
“Industri sepak bola dengan industri entertainment itu sama. Uangnya mengalir ke artisnya. Kalau di sepak bola ke atletnya. Jadi, ketika atletnya sudah pasti income-nya sudah dijalani. Otomatis industrinya itu pasti jadi,” jelas Marco.
Marco meyakinkan ke depan industri sepak bola di Indonesia akan semakin maju.
Tak ayal akan semakin banyak orang-orang profesional yang bekerja di dalamnya.
“Dulu mikirnya kalau masuk sepak bola jadi pemain atau pelatih, tapi sekarang tidak. Semisal, kuliah ambil DKV (Desain Komunikasi Visual) kan banyak orang design bekerja di tim sepak bola dan dibayar bener-benar layak bahkan lebih besar dari instansi lain,” tutur Marco.
“Di Indonesia industri olahraga khususnya sepakbola sudah bisa menjadi tempat bergantung hidup dan sudah bisa mencukupi,” ujar Marco.
Marco menambahkan dunia sepak bola bakal membuat kepribadian seseorang menjadi lebih baik ke depannya sehingga bisa saja memimpin suatu organisasi atau perusahan.
Marco ingin ke depan banyak pihak yang mulai konsen memberikan edukasi kepada generasi muda.
Menurut Marco, para pemuda sekarang merupakan orang-orang yang giliran bakal memegang perjalanan olahraga salah satunya sepak bola.
“Industri sepak bola ke depan akan lebih maju lagi. Saya punya harapan besar dan kita harus optimistis jangan sampai cuma event-event di tahun depan. Itu jadi salah satu indikator tapi jauh lebih penting lagi yang seperti ini. Mereka ini akan mengalami Indonesia yang lebih maju dari sisi olahraga, khususnya sepak bola,” papar Marco.