Menyusun rencana keuangan pribadi menjadi hal yang rumit, sehingga memilih menggunakan financial planner. Kenali tips memilih financial planner untuk membantu penyusunan perencanaan keuangan.
Hadirnya perencana keuangan independen semakin marak beberapa tahun belakangan ini. Tips memilih financial planner akan membantu mewujudkan keuangan yang sehat.
Perencana keuangan akan membantu menganalisa penghasilan, pengeluaran, utang, tabungan hingga dana pensiun.
Jika kamu sedang mencari perencana keuangan berkualitas, perhatikan beberapa hal pada penjelasan berikut ini.
Mengenal Financial Planner
Betul jika setiap orang memerlukan literasi keuangan, terutama bagi generasi milenial. Namun, belum banyak yang mengetahui profesi perencana keuangan.
Bahkan banyak yang menyamakannya dengan financial advisor, padahal keduanya berbeda.
Istilah perencana keuangan ramai diperbincangkan, pasalnya bermunculan perusahaan yang menyebut sebagai jasa financial planner.
Namun justru banyak klien yang melaporkan perusahaan tersebut, sebab justru mengakibatkan kerugian.
Dilansir dari Investopedia, financial planner diartikan sebagai seseorang atau lembaga profesional yang membantu perusahaan maupun individu untuk memenuhi tujuan mereka.
Tugas dan Tanggung Jawab Financial Planner
Sebelum membicarakan lebih jauh mengenai tips memilih financial planner, kamu harus memahami apa saja tugas profesi ini.
Pada dasarnya, perencana keuangan akan merencanakan keuangan klien secara umum. Namun, ada juga yang memiliki spesialisasi di bidang tertentu.
Misalnya, perencana perencana keuangan khusus untuk dana pensiun dan investasi.
Berikut ini beberapa tanggung jawab dari financial planner, antara lain:
Menganalisis tujuan dan karakteristik klien
Setiap klien memiliki tujuan keuangan dengan karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya.
Langkah awal dalam perencana keuangan yaitu melakukan analisis tujuan serta karakteristik klien. Kedua hal tersebut akan menjadi dasar untuk merencanakan keuangan.
Mengevaluasi kondisi keuangan
Tanggung jawab selanjutnya dari seorang perencana keuangan yaitu mengevaluasi kondisi keuangan klien. Beberapa hal yang harus dievaluasi, yaitu:
- Pendapatan
- Aset
- Pengeluaran
- Tabungan
- Cicilan
- Keperluan lainnya
Perencana keuangan akan memahami apa saja yang belum dijalankan klien.
Membuat perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan akan disesuaikan dengan tujuan dan kondisi keuangan klien. Perencana keuangan yang dipilih akan menjembatani posisi keuangan klien untuk mencapai tujuannya.
Menyampaikan rencana
Tips memilih financial planner terbaik akan membantu menemukan profesional yang tepat. Setelah perencana keuangan membuat rencana keuangan untuk klien, maka selanjutnya ia harus menyampaikannya.
Tahapan perencanaan ini dilakukan dua arah. Oleh sebab itu, perencana keuangan akan menanyakan pendapat dan kesediaan klien.
Ketika klien merasa rencana yang telah disusun tersebut tidak sesuai harapan, maka financial planner dapat mengubahnya.
Membantu menjalankan rencana
Ketika klien dan perencana keuangan sudah mencapai kesepakatan, maka saatnya rencana tersebut dilaksanakan. Pada tahapan ini, perencana keuangan akan membantu hal-hal yang berkaitan dengan rencana tersebut.
Perencana keuangan akan terlihat mulai dari membuka rekening, mengelola aset, hingga berbagai hal sesuai permintaan klien.
Mengawasi jalannya rencana
Ketika rencana keuangan sudah dijalankan, perencana keuangan tidak bisa lepas tangan begitu saja.
Perencana keuangan harus mengawasi jalannya rencana tersebut. Terlebih lagi ketika timbul hambatan, maka financial planner harus membantu.
Tips Memilih Financial Planner Untuk Mendapatkan yang Terbaik
Kamu harus memperhatikan beberapa tips memilih financial planner berikut ini:
Cari yang memiliki sertifikat
Untuk mendapatkan perencana keuangan yang berkualitas, kamu harus memastikan apakah financial planner sudah mengantongi sertifikat.
Pemerintah Indonesia hanya mengakui Financial Planning Standards Board atau lebih dikenal dengan FPSB.
FPSB merupakan satu-satunya badan yang mengelola sertifikasi profesi perencana keuangan. Ada dua jenis sertifikat yang dikeluarkan, yaitu:
- CFP atau Certified Financial Planner bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan sebanyak empat modul.
- RFP atau dikenal sebagai Registered bagi mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan dua modul.
Perencana keuangan yang telah bersertifikat memiliki kode etik, seperti:
- Mengutamakan kepentingan klien.
- Integritas.
- Objektivitas.
- Keadilan.
- Profesionalisme.
- Kompetensi.
- Kerahasiaan.
- Kesungguhan.
Tujuan dari sertifikasi tersebut yaitu agar klien memperoleh saran kredibel. Tips memilih financial planner yang satu ini tidak boleh kamu lewatkan.
Sebab, kamu juga harus memastikan semua data yang dibagikan terjaga kerahasiaannya.
Sesuai dengan kebutuhan
Setiap perencana keuangan memiliki spesifikasi masing-masing. Ada perencana keuangan yang hanya melayani pelanggan individu dengan penghasilan di bawah Rp10 miliar.
Ada juga perencana keuangan yang melayani klien berpenghasilan di atas Rp10 miliar. Ada juga yang khusus melayani konsultasi di bidang investasi, asuransi, bisnis hingga perpajakan.
Tips memilih financial planner selanjutnya yaitu menyesuaikan dengan kebutuhan. Pastikan kamu menanyakan kepada jasa konsultasi perencana keuangan mengenai jasa yang ditawarkan.
Serta temukan alasan mengapa kamu harus memilih jasa perencana keuangan tersebut dibandingkan dengan perencana keuangan lainnya.
Berapa tarif yang dikenakan
Sebaiknya kamu mencari beberapa calon perencana keuangan baik yang berbadan hukum maupun individual. Kemudian, tanyakan tarif masing-masing sebelum melakukan konsultasi.
Pastikan juga mereka telah mengenakan komisi untuk setiap penjualan atau dari investasi yang kamu konsultasikan.
Meminta contoh financial plan yang pernah dibuat
Tips memilih financial planner selanjutnya yaitu meminta portofolio berupa financial plan yang pernah dibuat untuk klien sebelumnya.
Umumnya, dokumen tersebut terdiri dari tujuan keuangan dan strategi yang digunakan untuk mencapainya. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran apakah perencana keuangan sesuai dengan kebutuhanmu.
Merencanakan waktu yang tepat saat menggunakan perencana keuangan
Kamu tidak bisa sembarangan menggunakan jasa financial planner. Oleh karena itu, klien harus menentukan waktu yang tepat.
Waktu yang tepat yaitu saat kamu sudah memiliki penghasilan, namun tidak bisa mengelolanya dengan baik.
Sulit untuk mendisiplinkan diri dan patuh terhadap rencana keuangan yang sudah dibuat. Selain itu, kamu dapat menggunakan jasa perencana keuangan ketika memiliki tujuan keuangan.
Misalnya, kamu ingin membeli properti berupa tanah atau rumah, berinvestasi hinga ingin memiliki asuransi.
Memilih perusahaan yang independen
Jika tidak ingin salah langkah, perhatikan tips memilih financial planner yang satu ini. Kamu sebaiknya memilih perusahaan yang independen.
Perusahaan penyedia jasa perencana keuangan yang independen pasti memiliki kontrak kerja yang jelas dari awal hingga akhir.
Secara umum, ada tiga tahapan yang dilakukan oleh perencana keuangan dalam kontrak kerjasama dengan klien, yaitu:
- Menyiapkan lembar kewajiban dan hak dari masing-masing pihak.
- Tahapan mempersiapkan lembar pemecahan ketika terjadi masalah.
- Terakhir, perusahaan penyedia jasa perencana keuangan akan mempersiapkan pengakhiran kontrak.
Cari tahu track record
Untuk mengecek track record perencana keuangan dapat kamu lakukan dengan mengecek ulasan di internet. Pilih penyedia jasa yang memenuhi kriteria berikut ini:
Mampu mengatur risiko pribadi
Pastikan perencana keuangan dapat mengukur risiko pribadimu, seperti:
- Latar belakang keluarga
- Pekerjaan
- Utang
- Profesi
- Preferensi tabungan
- Investasi
Sehingga perencana keuangan tidak hanya membicarakan angka, namun juga mempertimbangkan faktor risikonya.
Memberi masukan di luar ekspektasi
Pilih perencana keuangan yang dapat memberi masukan di luar pemikiran kamu selama ini. Sebab, financial planner yang baik tidak hanya memberikan gambaran dari tujuan keuangan saja.
Melainkan juga harus mampu memberi masukan untuk pengelolaan keuangan dalam jangka panjang.
Dapat disimpulkan bahwa tips memilih financial planner yang paling mendasar yaitu tidak meminta untuk mengelola aset yang kamu miliki.