Mencapai kenyamanan finansial adalah dambaan banyak orang. Karenanya banyak juga yang mencari cara menjadi kaya ala Warren Buffet.
Warren Buffet sendiri merupakan sosok salah satu orang paling kaya di dunia versi Forbes. Tips dan pandangannya dalam bidang investasi dan ekonomi banyak diikuti para pebisnis.
Artikel ini akan menjabarkan 10 tips menjadi kaya ala Warren Buffet. Tidak rumit, karena pria asal AS ini justru menerapkan prinsip ekonomi yang simple dalam gaya hidup dan bisnisnya.
Mari simak tulisan ini hingga selesai.
Mengenal Sosok Warren Buffet
Warren Buffet adalah pria kelahiran Omaha, Nebraska, tanggal 30 Agustus 1930. Sejak kecil ketertarikannya pada bisnis telah terlihat hingga ayahnya menjuluki Warren ‘Si Bola Api’.
Bisnis pertamanya dilakukan saat berusia 6 tahun dengan membeli 6 botol Coca Cola seharga 20 sen dari toko kakeknya.
Sejak usia 8 tahun dia telah mempelajari buku-buku mengenai bursa saham milik ayahnya. Kejeliannya berbisnis juga berkembang sejak usia 12 tahun, dengan menjadi loper koran dan menjual bola golf.
Di usia 14 tahun Buffet telah memiliki dana sebesar $1.200 dan digunakannya untuk membeli tanah seluas 40 hektar. Tanah tersebut lalu disewakannya kepada para petani.
Warren Buffet lalu menjual Coca Cola tersebut dan mendapatkan laba 5 sen. Sejak saat itu dia semakin tertarik pada bidang bisnis dan investasi.
Mimpi masa kecilnya terwujud saat dia berhasil membeli saham Coca Cola di tahun 1988. Langkah yang menjadikannya salah satu dari 400 milyuner terkaya versi Forbes di tahun 1990.
Pada tahun 2002 Buffet berhasil menyingkirkan Bill Gates dari kedudukan orang paling kaya di dunia, walaupun di tahun berikutnya dia kembali turun ke posisi dua.
Di tahun 2010, Buffet masih bisa mempertahankan kedudukannya sebagai orang terkaya di dunia dengan total harta $62 miliar. Mengalahkan Bill Gates dan Mark Zuckerberg.
Selain miliuner, Warren Buffet juga terkenal sebagai filantropis atau dermawan dengan jumlah sumbangan tidak main-main.
10 Tips Menjadi Kaya Ala Warren Buffet
Di bawah ini adalah 10 tips menjadi kaya ala Warren Buffet. Baik dari sisi bisnis maupun perilaku ekonomi pribadinya.
Tips berikut dirangkum dari buku berjudul Warren Buffet karangan Fajar Nur Aini Df serta beberapa sumber terpercaya lainnya.
Meraih Laba? Investasikan Kembali
Menurut Buffet, mendapat laba terutama di masa-masa awal bisnis adalah kesempatan besar untuk berinvestasi.
Sisihkan sebagian laba untuk membangun pendapatan sampingan atau pendapatan pasif. Di masa ini, belum saatnya menggunakan pendapatan untuk bersenang-senang.
Konsep menginvestasikan kembali laba seperti ini dapat melipatgandakan pendapatan.
Utamakan Data Dan Analisis
“Bukan manajer investasi Anda yang harus diikuti ucapannya, tetapi data dan analisis adalah yang terpenting,” ucap Buffet.
Buffet sangat mengutamakan data dan analisis pasar sebelum memutuskan untuk memulai bisnis atau investasi.
Kumpulkan Informasi Sebanyak Mungkin
Buffet selalu mengumpulkan informasi selengkap mungkin tentang suatu bisnis yang akan dipilihnya. Informasi dan data lalu dianalisis secara mendalam, dan keputusan diambil secara cepat.
Baginya kecepatan pengambilan keputusan dan analisa data yang mendalam adalah dua kunci keberhasilan dalam bisnis.
Pria ini mengistilahkan hal tersebut dengan “jangan mengisap jempol Anda.” Maksudnya jangan terlalu lama berpikir seperti seseorang yang duduk termenung sambil mengisap jempol.
Banyak Berbuat Kebaikan
Hampir seluruh dunia tahu bahwa Warren Buffet adalah filantropis yang kerap menyumbangkan sebagian besar pendapatannya untuk amal.
Hal ini dilakukan Buffet karena dia yakin bahwa kebaikan akan selalu kembali pada pelakunya dalam ukuran yang lebih besar.
Belakangan, Buffet berderma jauh lebih banyak termasuk ke yayasan milik Bill Gates dan Mark Zuckerberg.
Buffet juga menolak membangun gedung atau monumen dengan namanya walaupun bertujuan untuk amal.
Menurutnya, salah satu indikator kesuksesan adalah saat orang-orang mencintai kita apa adanya, tanpa melihat harta dan latar belakang kita.
Tentukan Kesepakatan Dengan Detail
Sebelum memulai bisnis dan investasi, Buffet menekankan untuk menentukan kesepakatan secara detail dan resmi.
Dalam bisnis, seorang pengusaha harus dapat meninggikan nilai dirinya agar mendapat kesepakatan yang menguntungkan. Tawar menawar dan gambaran risiko harus jelas sebelum kesepakatan ditetapkan.
Dalam investasi, perhatikan apakah nilai jual yang ditetapkan lebih rendah atau lebih tinggi dari harga pasar.
Tentang Investasi: Beli Bisnisnya Bukan Sahamnya
Buffet beberapa kali mengakuisisi bisnis dan berinvestasi di dalamnya karena menyukai jenis bisnis tersebut. Serta karena menyukai sikap pemilik bisnisnya.
Buffet juga menekankan untuk selalu gigih dan belajar cara tawar menawar yang baik agar dapat memperoleh suatu penawaran yang menguntungkan.
Saat Buffet membeli saham Coca Cola, yang dipandangnya bukan harga saham yang akan melonjak naik, tetapi budaya bisnis Coca Cola yang fleksibel dan cocok dengan dirinya.
Bisnis Yang Sederhana Dan Mudah Dipahami
Tidak perlu menjalankan bisnis yang besar, megah, rumit, dan trend tetapi tidak dapat dipahami secara menyeluruh oleh sang pengusaha.
Buffet sangat menentang FOMO (Fear of Missing Out) dalam bisnis. Baginya bisnis yang sederhana dan mudah dijalankan lebih baik selama dapat menghasilkan pendapatan.
Perhatian Mendetail Terhadap Pengeluaran Kecil
Salah satu prinsip Buffet yang terkenal adalah mengabaikan yang makro dan memperhatikan yang mikro. Dalam hal ini pengeluaran.
Dia lebih menyukai berinvestasi pada bisnis yang pemiliknya hemat serta mencintai bisnisnya. Serta cerdas dalam mengelola pengeluaran.
Menurutnya perbedaan hemat dan pelit terletak pada cara seseorang melakukan pengeluaran, walaupun pada nominal kecil.
Jangan Banyak Berutang
Buffet juga menekankan untuk meminjam sesedikit mungkin. Usahakan mendapatkan modal dengan cara lainnya daripada berutang.
Menurutnya utang adalah komponen yang dapat menggerus modal dan laba, sedikit demi sedikit dalam waktu panjang.
Buffet menyarankan untuk menegosiasikan dengan kreditur dan investor agar dapat berutang sesedikit mungkin. Dia juga menghindari investasi yang dimodali oleh hipotek.
Ketika utang sudah lunas, sebisa mungkin tabung dana untuk berinvestasi dengan mempertimbangkan risiko.
Tahu Risiko Dan Kapan Harus Berhenti
Berbisnis dan berinvestasi ala Buffet bukan karena ikut-ikutan trend tetapi berdasarkan data dan informasi lengkap.
Karenanya, seorang pengusaha harus tahu risiko apa yang ada di hadapannya serta bagaimana cara mengatasinya.
Buffet menekankan untuk tidak menyalahkan kondisi atau orang lain saat gagal dalam usaha. Melainkan harus mengevaluasi diri sendiri.
Seorang pengusaha harus tahu kapan melangkah, berlari, dan berhenti saat menjalankan bisnis dan investasinya.
Dalam kondisi tertentu, berhenti dan bertahan walau tidak mendapat laba lebih baik daripada bergerak dan mengalami kerugian.
Setuju atau tidak, Buffet telah berhasil membuktikan keampuhan prinsip bisnisnya hingga bertahan beberapa dekade.
Dengan beberapa penyesuaian dengan kondisi Anda, siapa tahu tips menjadi kaya ala Warren Buffet di atas juga bisa dijalankan dan berhasil.
Bagaimana, siap untuk mencoba tips menjadi kaya ala Warren Buffet tersebut? Semoga berhasil.