Cerpen merupakan cerita fiksi pendek yang tidak benar-benar terjadi. Untuk karya yang memikat perhatikan unsur intrinsik cerpen.
Unsur intrinsik disebut juga unsur pembangun cerita dari dalam. Perlu diingat bahwa cerpen merupakan cerita pendek yang memiliki alur ringkas dan jelas.
Cerpen terdiri dari satu konflik saja dan berisi tiga hingga lima orang. Unsur pembangun cerita dari dalam memiliki ciri yang kongkrit.
Lalu, apa saja unsur intrinsik dalam sebuah cerpen?
Mengenal Apa Itu Unsur Intrinsik Cerpen
Cerpen merupakan karya fiksi singkat berisi padat dan langsung kepada inti cerita. Untuk membangun cerita dari dalam membutuhkan unsur intrinsik cerpen.
Semua unsur dalam membangun cerpen ini memiliki kemiripan dengan karya sastra sejenisnya. Hanya saja dalam cerita pendek dikemas dalam konsep yang lebih ringkas.
Mengingat cerpen merupakan karya fiksi prosa yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek memiliki panjang 1.000 hingga 10.000 kata.
Ciri-ciri inilah yang membuat unsur dalam cerita memiliki perbedaan dengan jenis cerita lainnya. Meskipun singkat, cerpen menggambarkan kehidupan manusia.
Selain itu, di dalam sebuah cerita pendek terdapat pesan atau nilai-nilai moral yang dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.
8 Unsur Intrinsik Cerpen yang Harus Dipahami
Berikut ini unsur intrinsik cerpen yang harus Anda pahami untuk membuat cerita pendek yang menarik:
Tema
Unsur pembangun cerita pertama yaitu tema. Tema inilah yang akan menjadi dasar cerita yang Anda tulis.
Unsur pembangun dalam cerita ini yang menjadi ruh atau nyawa dalam karya prosa.
Lebih dikenal dengan ide utama dalam membuat cerita karena tema merupakan penentu latar belakang dibuatnya cerita tersebut.
Tema dalam cerpen berisikan gambaran luas mengenai kisah yang akan diangkat dalam cerpen. Oleh karena itu, sangat penting memikirkan tema sebelum memulai menyusun cerpen.
Umumnya, tema akan terlihat jelas dalam cerita, akan tetapi bukan sebagai ungkapan langsung. Untuk menentukan tema sebuah cerpen, Anda perlu membawa dari awal hingga akhir.
Alur
Unsur pembangun dalam cerita selanjutnya yaitu alur atau disebut plot. Alur dalam cerita pendek merupakan jalan cerita.
Perlu dipertegas bahwa sebuah cerpen harus memiliki jalan cerita jelas.
Unsur dalam cerita ini biasanya memiliki beberapa tahapan, seperti:
- Perkenalan
- Penanjakan
- Klimaks
- Antiklimaks
- Penyelesaian.
Alur dalam cerita pendek terbagi menjadi tiga, yaitu:
Alur maju
Unsur alur maju diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan kejadian. Cerita bergerak ke depan.
Alur mundur
Sedangkan alur mundur dimaknai sebagai rangkaian peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan waktu kejadian. Cerita bergerak mundur atau disebut juga flashback.
Alur campuran
Unsur intrinsik cerpen alur campuran merupakan campuran antara alur maju dan mundur.
Penulis dapat menceritakan konflik terlebih dahulu, kemudian menceritakan awal konflik terjadi. Ada juga penulis yang membuat alur maju mundur yang merupakan kombinasi dari kedua alur.
Tokoh
Unsur pembangun dalam cerita pendek selanjutnya yaitu tokoh. Tokoh meliputi karakter yang akan ditampilkan dalam cerita.
Tokoh sebagai unsur intrinsik cerpen ditafsirkan tokoh yang memiliki kualitas moral. Unsur pembangun dalam cerita ini memiliki kecenderungan yang diekspresikan dalam ucapan serta tindakan.
Dalam cerita pendek, tokoh dibagi menjadi tiga karakter, yaitu:
Berdasarkan watak
Tokoh berdasarkan wataknya dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Tokoh protagonis memiliki sifat baik.
- Tokoh antagonis memiliki sifat bertentangan dengan tokoh antagonis.
- Sedangkan tokoh tritagonis yaitu sebagai tokoh penengah.
Berdasarkan peran
Sedangkan jika dilihat berdasarkan peran, tokoh dalam cerita dibedakan menjadi:
- Tokoh utama diartikan sebagai tokoh yang memiliki banyak peran dalam sebuah cerpen.
- Tokoh pembantu sebagai tokoh yang perannya hanya sekedar untuk menunjang tokoh utama.
- Tokoh figuran merupakan tokoh yang hanya sesekali muncul dalam cerita.
Penokohan
Unsur intrinsik cerpen penokohan lebih luas dari tokoh dan perwatakan. Penokohan merupakan unsur pembangun dalam cerpen yang mencakup:
- Siapa tokoh cerita
- Bagaimana perwatakannya
- Bagaimana penempatan dalam cerita
Penokohan merupakan penentu watak atau karakter dari sebuah tokoh. Unsur pembangun ini tergambar jelas dalam ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan masalah.
Hal yang sama juga berlaku melalui penjelasan narasi serta penggambaran fiksi dari tokoh tersebut.
Latar
Unsur intrinsik cerpen selanjutnya yaitu latar yang mengacu pada latar waktu suasana dan tempat terjadinya cerita.
Latar akan membantu pembaca cerpen Lebih memahami kapan, di mana, dan sedang apa tokoh yang ada dalam cerita.
Setting diartikan sebagai unsur intrinsik cerita pendek yang menggambarkan tentang peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita.
Perlu digaris bawahi, latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital. Disebut sebagai unsur vital karena latar keberadaannya berfungsi membangun suasana dalam cerita.
Latar cerita pendek ini terbagi menjadi beberapa macam, seperti:
- Latar waktu,
- Latar tempat
- Latar sosial budaya
- Latar keadaan lingkungan
- Suasana
Sudut pandang
Unsur intrinsik cerpen sudut pandang merupakan arah pandang dari seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.
Sudut pandang yang digunakan penulis sebagai sarana untuk menyajikan tokoh. Mulai dari tindakan, latar, serta berbagai peristiwa yang membentuk sebuah cerita karya fiksi kepada pembaca.
Berikut ini beberapa jenis sudut pandang, yaitu:
Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama diartikan sebagai sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama. Penulis sering menggunakan kata ganti aku, saya, atau kami.
Melalui sudut pandang ini pembaca dibuat seolah-olah menjadi tokoh dalam cerita pendek. Sudut pandang orang pertama umumnya terbagi menjadi dua, yaitu:
- Sebagai tokoh utama yaitu sudut pandang segala hal berkaitan tokoh “aku”. Sudut pandang ini berkaitan dengan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, hingga kejadian yang dialami tokoh.
- Sebagai tokoh sampingan memiliki sudut pandang berbeda “aku”. Dalam hal ini sebagai orang yang menceritakan rangkaian peristiwa yang dialami tokoh utama.
Sudut pandang orang ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga penulis menggunakan kata ganti dia, ia, mereka atau nama tokoh yang diceritakan.
Sudut pandang campuran
Sedangkan unsur intrinsik cerpen sudut pandang campuran merupakan gabungan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
Ada kalanya penulis menempatkan diri dalam cerita dan orang di luar cerita.
Gaya bahasa
Unsur intrinsik selanjutnya yaitu gaya bahasa yang dibedakan dari penggunaan majas, diksi, serta pemilihan kalimat.
Dalam cerita pendek, ada penulis yang menggunakan gaya bahasa baku dan ada yang menggunakan gaya bahasa santai.
Amanat
Sedangkan Amanat merupakan pesan moral yang ditulis dan bisa dipetik hikmahnya oleh pembaca setelah membaca sebuah karya.
Amanat biasanya tidak tertulis secara langsung melainkan tersirat pada isi cerita pendek. Namun, ada juga amanat yang ditulis langsung oleh penulis.
Nantinya, pembaca yang menyimpulkan sendiri apa pesan yang diambil dari cerita pendek tersebut.
Unsur intrinsik cerpen harus diperhatikan oleh penulis sehingga dapat menghasilkan karya yang baik dan disukai pembaca