Rusia lancarkan serangan drone terbesar ke Ukraina sepanjang konflik peperangan yang terjadi di antara kedua negara tersebut.
Diketahui bahwa Rusia lancarkan serangan drone terbesar menggunakan drone Shahed buatan Iran yang menyasar ibu kota Ukraina, Kyiv.
Selama bulan Mei disebutkan bahwa Rusia melakukan penyerangan udara ke Ukraina hampir setiap hari ke.
Dilaporkan setidaknya ada 31 buah drone yang menyasar jantung ibu kota Kyiv pada malam itu.
Rusia Lancarkan Serangan Drone Terbesar ke Kyiv, Satu Anak Jadi Salah Satu Korban Tewas
Peristiwa Rusia lancarkan serangan drone terbesar ke Kyiv dikabarkan telah menyebabkan kerusakan parah. Termasuk mengakibatkan kebakaran di beberapa area di ibu kota Ukraina tersebut.
Sebelas orang mengalami luka-luka akibat insiden penyerangan dengan drone sementara 3 orang lainnya tewas, termasuk seorang anak.
Usai serangan drone Rusia terjadi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melancarkan pujian yang ditujukan kepada personel pertahanan udara. Ia menyebut para personel sebagai pahlawan.
“Anda melihat ke atas untuk menghancurkan misil, pesawat, helikopter, dan drone musuh. Tiap kali Anda menembak jatuh drone dan rudal musuh, nyawa terselamatkan,” katanya, dikutip detikINET dari CNN, Jumat (2/6/2023).
Drone Shahed sendiri dilaporkan dipasok oleh Iran kepada Rusia selama hampir setiap hari.
Selain bertujuan untuk melakukan intimidasi terhadap warga Kyiv, serangan kali ini diperkirakan untuk memaksa Ukraina mengeluarkan amunisi berharganya.
Tak hanya itu, yang menjadi agenda utama penyerangan itu adalah agar Moskow dapat mengetahui letak pertahanan udara dari Ukraina.
Harga jual drone buatan Iran dilaporkan 20 kali lebih rendah ketimbang rudal. Sehingga terbilang murah dan membuat Rusia bisa membelinya dalam jumlah banyak.
Drone ini kemudian diganti nama menjadi Geran-2 yang juga dilengkapi dengan bahan peledak. Kelebihan dari drone ini adalah dapat dipakai dengan koordinat GPS target.
Lebih jauh, Shahed dikenal sebagai drone bunuh diri karena menghantam langsung ke sasaran dan dapat meledak saat mengalami benturan.
Ketersediaan Shahed dalam aksi Rusia lancarkan serangan drone terbesar memungkinkan negara pinpinan Putin itu melakukan penghematan.
Tentunya dengan hadirnya drone Shahed buatan Iran, Rusia menghemat pemakaian pesawat, pilot, serta rudal presisi jarak jauh yang terbilang mahal.