Beberapa waktu belakangan ramai sejumlah motivator yang membandingkan opini antara beli rumah atau traveling.
Banyak orang mengartikan hunian merupakan sebuah investasi karena kenaikan harga yang diperoleh. Namun hal tersebut tidak serta merta disetujui oleh para pengamat ekonomi.
Alih-alih sebagai investasi, mereka mamandang rumah adalah sebuah liabilitas. Dalam artian, memiliki hunian malah menambah pengeluaran untuk biaya perawatannya.
Sedangkan travelling sendiri juga telah menjadi bagian dari rencana hidup hidup seseorang. Terlebih-lebih mereka yang baru saja mendapatkan pekerjaan pertamanya di usia 20an tahun.
Hiburan memang menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat urban. Hal tersebut dikarenakan jalan-jalan, staycation, dan lainnya dapat mengurangi stress yang diakibatkan oleh tekanan pekerjaan.
Tidak sedikit generasi milenial sudah memiliki list tempat-tempat yang hendak dikunjungi suatu hari nanti. Jadi bisa dibayangkan bahwa travelling membutuhkan uang yang cukup untuk mewujudkannya.
Maka tidak mengherankan banyak pekerja yang masih single kini dihadapkan pada dua pilihan sulit.
Mereka harus memprioritaskan antara beli rumah atau travelling. Terlebih-lebih rencana tersebut harus ditambah dengan tabungan penting lain, semisal biaya menikah, asuransi, dan sebagainya.
Memang memiliki banyak rencana tidak akan menjadi masalah bagi mereka yang berpenghasilan besar. Namun tidak semua milenial beruntung mendapatkan promosi yang mampu melejitkan pendapatan.
Jadi bagaimana cara menyiasatinya?
Pertimbangan Memilih Beli Rumah atau Traveling
Agar tidak bingung dalam memutuskan beli rumah atau traveling, hendaknya milenial harus mempertimbangkan beberapa hal. Renungkan dengan bijak kondisi pribadi dalam berbagai faktor berikut.
Keuangan
Memiliki rumah bisa menjadi investasi jangka panjang yang menawarkan stabilitas keuangan di masa depan. Pemilik akan mempunyai aset berharga yang dapat meningkatkan nilai seiring waktu.
Namun perlu diingat bahwa rumah membutuhkan sejumlah perawatan, serta berbagai biaya lainnya. Jadi hal ini juga harus dirinci dalam pengeluaran bulanan.
Sedangkan travelling bisa memakan biaya yang signifikan tergantung pada tujuan dan durasi perjalanan.
Pelaku perjalanan perlu mempertimbangkan apakah dana yang ia miliki cukup untuk mendanai kegiatan itu.
Prioritas hidup
Pilihan antara beli rumah atau traveling memang kembali ke prioritas dari masing-masing individu. Tidak semua orang memiliki goals yang sama dalam hidupnya.
Jika mereka mencari kestabilan, memiliki rumah dapat memberikan rasa pemenuhan dan keamanan. Rumah dapat menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuh bersama keluarga.
Lain lagi jika seseorang memilih untuk tetap tinggal di rumah orang tua atau sudah disiapkan warisan hunian untuk ditempati.
Maka melakukan perjalanan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Perjalanan dapat membuka wawasan, memperluas jaringan sosial. Ini juga berarti memberikan kesempatan untuk belajar tentang budaya yang berbeda.
Waktu
Apabila pada pilihan beli rumah atau traveling seseorang memprioritaskan hunian, maka mereka harus memiliki dedikasi.
Membeli dan memiliki rumah membutuhkan waktu dan dedikasi tinggi karena melibatkan dana yang tidak sedikit. Terlebih-lebih jika hendak mengajukan KPR dalam jangka waktu lama.
Mereka perlu mencari rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Selanjutnya menyelesaikan proses pembelian, serta melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin.
Jika memiliki waktu luang yang terbatas atau ingin menjalani gaya hidup bebas, travelinglah! Menjelajah banyak tempat akan menjadi pilihan yang lebih cocok.
Traveler dapat menyesuaikan rencana perjalanan sesuai keinginan dan waktu yang tersedia. Terlebih jika belum menikah atau memiliki tanggungan besar.
Tujuan hidup
Tujuan seseorang dalam menjalani hidupnya dapat dijadikan landasan dalam memilih beli rumah atau traveling.
Jika berencana menetap dan memiliki kehidupan stabil di suatu tempat, membeli rumah menjadi pilihan tepat.
Rumah dapat memberikan tempat tinggal yang permanen dan memberikan kestabilan emosional.
Namun jika memiliki impian untuk hidup nomaden, melakukan perjalanan bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Dalam perjalanan tersebut, seseorang bisa menilai kota mana yang paling cocok untuk ditempati nanti.
Tanggung jawab
Baik memilih beli rumah atau traveling, keduanya sama-sama membutuhkan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.
Memiliki rumah membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini termasuk membayar hipotek, mengurus perbaikan dan pemeliharaan rumah.
Belum lagi menanggung beban finansial yang terkait dengan kepemilikan rumah.
Lain lagi dengan traveling. Perjalanan mungkin memberikan kebebasan dan kegembiraan.
Hanya saja pelaku perjalanan juga perlu mempertimbangkan tanggung jawab dalam merencanakan dan pengaturannya. Ini termasuk pemilihan tujuan, pengaturan akomodasi, dan keamanan dan kesehatan selama perjalanan.
Menambah Pemasukan untuk Beli Rumah atau Traveling
Opsi beli rumah atau traveling sama-sama membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Apabila saat ini pendapatan masih belum memadai untuk ditabung, maka menambah pemasukan layak dipertimbangkan.
Menjadi freelancer
Menawarkan jasa sebagai freelancer adalah cara yang populer untuk mendapatkan pemasukan tambahan untuk membeli rumah atau traveling.
Jika memiliki keterampilan kreatif, seperti menulis, desain grafis, atau pengembangan web, jangan sia-siakan hal itu.
Cari informasi platform yang bisa menjadi wadah menuangkan skill yang memungkinkan untuk bekerja secara fleksibel. Jadi selain kemampuan semakin terasah, pendapatan pun bertambah.
Menjalankan bisnis online
Internet menyediakan banyak peluang menjalankan bisnis online yang memudahkan pengumpulan uang beli rumah atau traveling.
Siapa saja dapat membuka toko online di berbagai marketplace, sosial media dan menjual produk fisik atau digital.
Alternatif lain, pertimbangkanlah untuk membuka jasa dropshipping. Sistem ini memungkinkan seseorang menjual produk tanpa perlu menyimpan stok sendiri.
Bisnis online membutuhkan upaya dan pengetahuan yang tepat, tetapi dapat menjadi sumber pemasukan yang menguntungkan.
Mengajar atau mentoring
Ada banyak cara memperoleh pemasukan tambahan demi beli rumah atau traveling ke tempat impian. Salah satunya ialah mengajar.
Jika memiliki keahlian atau pengetahuan tertentu, Anda pertimbangkan untuk menjadi guru les privat atau mentor.
Anda dapat mengajar mata pelajaran akademik, musik, bahasa asing, atau keterampilan lainnya. Terlebih kini sudah banyak platform digital yang memfasilitasi bimbingan atau kursus secara online.
Jasa antar
Banyak milenial tertarik menjadi sopir atau ojol untuk mendapat uang tambahan beli rumah atau traveling.
Pekerjaan mengemudi atau mengantarkan menjadi semakin populer dengan adanya layanan terkait.
Jika memiliki kendaraan sendiri, seseorang dapat menjadi pengemudi dan menghasilkan uang tambahan dari sana..
Menjadi reseller
Referensi pekerjaan lain untuk menambah dana beli rumah atau traveling ialah dengan menjadi reseller.
Reselling adalah kegiatan membeli barang dengan harga murah, kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Dari selisih ini maka pelaku akan mendapatkan keuntungan.
Reseller dapat mencari barang-barang berkualitas rendah dengan diskon di toko grosir, kemudian menjualnya secara eceran.
Memahami pasar dan mencari produk yang dicari oleh pembeli akan sangat membantu kesuksesan penjualan.
Berbagai pertimbangan dalam menentukan beli rumah atau traveling memang kembali lagi ke masing-masing individu. Untuk itu penting mengetahui tujuan hidup serta menyesuaikan dengan pendapatan yang ada.