Dalam sepanjang akhir agustus hingga pertengahan bulan september ini, dilaporkan bahwa 6 warga suku baduy meninggal dunia dengan gejala demam dan tubuh yang panas.
Dari keenam warga tersebut 4 orang terdiri dari 2 balita dari suku baduy luar dan 2 balita suku baduy dalam.
Namun hal tersebut belum dapat diketahui penyebabnya sehingga beberapa pihak melakukan penindaklanjutan dengan mengunjungi wilayah suku baduy tersebut.
Fakta apa saja yang dilakukan berbagai pihak tersebut dan apa yang ditemukan terkait penyebab 6 warga baduy meninggal dunia secara misterius? Mari kita simak ulasan nya
Pihak Tim Medis dari Organisasi Relawan suku baduy melakukan pengujian sampel darah terkait kasus 6 warga Suku Baduy meninggal dunia dalam sebulan terakhir
Tim Medis dari Sahabat Relawan Indonesia telah melakukan pengambilan sampel darah warga baduy di pemukiman masyarakat baduy dalam di kabupaten lebak, Banten.
Koordinator Sahabat Relawan Indonesia Arif Kirdiat mengatakan bahwa pihak sahabat relawan indonesia berharap dengan melakukan pengambilan sampel darah dapat diketahui penyebab penyakit yang dialami 6 warga baduy meninggal dunia.
Pihak Sahabat Relawan Indonesia mengambil sampel daeah dan kemudian masuk ke laboratorium klink RSDP Serang Banten pada malam hari dengan jalan kaki menuju lokasi.
Sahabat Relawan Indonesia juga dibantu oleh Dokter Sari Lestari yang langsung melakukan observasi secara serius dan hati-hati agar dalam penanganannya dapat komprehensif.
Dalam proses pengambilan sampel darah tersebut, tidak bisa dilakukan dokumentadi dan beberapa kegiatan lain dilakukan dengan pendekatan komunikasi kekeluargaan agar bisa diterima.
Dokter Sari Lestari mengatakan secepatnya mengambil sampel darah puluhan warga Baduy itu telah dikirim ke laboratorium klinik RSDP Serang Banten.
Dinas Kesehatan Lebak Banten Juga telusuri Penyakit penyebab 6 warga baduy meninggal dunia
Dinas Kesehatan Lebak Banten juga menelusuri lokasi pemukiman suku badus di daerah kanekes lebak banten.
Dinas kesehatan lebak banten pada hari ini bertujuan untuk menelusuri penyakit yang menyebabkan 6 warga baduy meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Lebak Banten Triatno Supiyono pada hari ini mengatakan bahwa Pihak Dinas Kesehatan sedang memastikan terkait warga baduy yang meninggal dunia dan sedang menelusuri penyebabnya dengan turun ke lapangan lokasi pemukiman warga baduy.
Dinas kesehatan juga melibatkan puskesmas daerah pemukiman warga suku baduy, dan saat ini belum menerima hasil penelusuran penyebab penyakit tersebut.
Kepala Puskesmas Cisimeut Dede Hardiansyah mengatakan bahwa sebelum warga tersebut meninggal dunia, warga baduy yang meninggal tersebut tidak sedang berobat di puskesmas tersebut, namun ada 1 warga yang berobat di puskesmas pembantu daerag nagerang.
Pihaknya telah melihat laporan tersebut, dan hasil laporannya bahwa warga suku baduy tersebut terkena gejala demam, batuk, pilek, dan diare.
Oleh karena itu dalam hal ini pihak Dinas Kesehatan belum bisa menyimpulan penyakit yang diderita warga suku baduy yang telah meninggal dunia, dan perlunya pemeriksaan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
Dede juga mengatakan bahwa hari ini pihaknya belum diizinkan oleh ketua adat suku baduy untuk melakukan observasi terkait kasus kematian suku baduy tersebut, sehingga pihaknya saat ini hanya melakukan pemberian obat dan memeriksa penyakit warga suku baduy yang berobat.
Hal ini dilakuka karena pihak puskesmas menghormati aturan adat di wilayah pemukiman suku baduy. Data yang dihimpun secara detail bahwa 3 orang yang berasal dari suku baduy luar meninggak dunia
Kementrian Kesehatan juga melakukan pengecekan terkait kasus yang menyebabkan 6 warga baduy meninggal dunia
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementrian Kesehatan RI Dokter Siti Nadia Tarmizi saat ini juga belum mengetahui lebih lanjut terkait 6 warga baduy meninggal dunia.
Pihak kementrian kesehatan akan melakukan pengecekan kemungkinan di balik laporan kasus kematian pada sebulan terakhir di wilayah suku baduy.
Gejala yang dikeluhkan dari 6 warga suku baduy tersebut diantaranya demam tinggi.
Kementrian Kesehatan berharap dengan pengambilan sampel darah yang telah dilakukan pada pihak terkait lainnya dapat menghasilkan informasi terkait penyebab kematian warga suku baduy tersebut.
Oleh karena itu pihak Kementrian Kesehatan saat ini belum dapat menjelaskan kemungkinan lebih lanjut mengenai dugaan kematian warga suku baduy yang terjadi secara misterius tersebut.
Pihak nya berharap agar penyebab penyakit tersebut dapat segera ditemukan sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut terkait kasus tersebut sehingga dapat mencegah kasus kematian yang terjadi di pemukiman suku baduy.