Dua orang telah ditangkap oleh polisi terkait dengan kasus mutilasi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menghebohkan seluruh lapisan masyarakat.
Kedua orang tersebut diduga sebagai pelaku kasus mutilasi Sleman.
“Dugaan pelaku sudah diamankan,” kata Kombes Pol FX Endriadi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, kepada wartawan pada hari Minggu (16/7).
Meskipun begitu, identitas kedua terduga pelaku kasus mutilasi Sleman belum diungkapkan oleh polisi. Saat ini, polisi sedang melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap mereka.
“Mohon waktu sedang dilakukan pemeriksaan intensif agar saat rilis kami sudah punya data yang akurat,” ujar Endriadi.
Kasus Mutilasi Sleman: Pelaku Ditangkap di Bogor, Disebut-sebut Kenal dengan Korban
Sebelumnya, potongan tubuh manusia yang diduga sebagai korban mutilasi ditemukan di area Sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY pada Rabu (12/7) malam.
Selain itu, polisi juga menemukan beberapa potongan tubuh manusia di daerah lain yang diduga terkait dengan kasus mutilasi Sleman.
Potongan tubuh manusia juga ditemukan di Kelurahan Merdikorejo, Tempel, Sleman. Beberapa bagian tubuh, seperti kepala, kaki, dan tangan korban, telah ditemukan.
Akhirnya, identitas korban mutilasi di Sleman terungkap bahwa korban adalah seorang mahasiswa laki-laki dari sebuah universitas swasta di Yogyakarta.
Menurut Endriadi, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Korban berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Polisi akan segera menghubungi keluarga korban untuk memberikan informasi terkait kejadian ini.
“Tim menemukan identitas korban. Identitas korban tersebut atas nama inisial R,” kata Endriadi di Markas Polda DIY.
Endriadi menyebutkan bahwa identitas korban diketahui melalui hasil pemeriksaan forensik. Ia juga mengungkapkan bahwa korban berasal dari Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Iya (warga Pangkalpinang). Nanti (keluarganya) akan kita informasikan,” ungkapnya.
Endriadi juga menjelaskan bahwa polisi telah berkomunikasi dengan Polsek Kasihan, Bantul terkait laporan orang hilang yang pernah dilaporkan.
Pihak kepolisian meminta masyarakat yang menemukan hal-hal terkait dengan tindak pidana ini untuk melaporkannya ke Polda DIY atau kantor polisi terdekat.
Polisi sedang melakukan investigasi untuk mengungkapkan fakta-fakta yang terkait dengan kasus ini. Dalam pengungkapan kasus ini, polisi berhasil menangkap kedua pelaku mutilasi di Bogor, Jawa Barat.
Pelaku dengan inisial W berasal dari Magelang, sementara pelaku dengan inisial RD berasal dari DKI Jakarta. Mereka ditangkap saat berusaha melarikan diri.
Adapun kedua pelaku mutilasi tersebut memiliki inisial W dan RD. Mereka berhasil ditangkap di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/7) malam.
“Terduga pelaku W berasal dari Magelang, sedangkan RD berasal dari DKI Jakarta,” kata Endriadi.
Endriadi menjelaskan bahwa identitas korban yang berinisial R ditemukan melalui hasil penyelidikan tim. Informasi ini membantu tim dalam mengarahkan penyelidikan ke arah kedua pelaku.
Pelaku ditangkap di kediaman RD di Bogor, sementara W bekerja di sebuah tempat makan di Jogja.
Polisi menyebutkan bahwa korban dan pelaku saling mengenal. Namun, hubungan antara korban dan pelaku masih didalami lebih lanjut.
Pihak berwajib juga masih menyelidiki motif di balik tindakan mutilasi yang dilakukan oleh pelaku.
Berdasarkan informasi awal, pembunuhan terjadi di sebuah kos-kosan di daerah Triharjo, Sleman. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih akan dilakukan untuk mengungkapkan semua fakta terkait kasus mutilasi Sleman ini.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan segala hal yang terkait dengan kasus ini.
Polisi berkomitmen untuk melakukan investigasi yang menyeluruh guna mengungkap kebenaran dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya.