Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang seharusnya memenuhi panggilan dari Kejaksaan Agung kemarin (18/7) sore, akhirnya tidak datang.
Pemeriksaan tersebut sebenarnya untuk perannya sebagai saksi dalam kasus korupsi crude palm oil (CPO) yang ditangani oleh penyidik pidana khusus Kejagung.
Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, menyatakan bahwa pihaknya telah menunggu kehadiran Airlangga hingga pukul 18.00.
Namun, Airlangga tidak hadir dan tidak memberikan konfirmasi alasan atas ketidakhadirannya.
Oleh karena itu, penyidik akan mengirimkan surat panggilan kembali kepada ketua umum Partai Golkar tersebut. Surat panggilan direncanakan akan dikirimkan besok (20/7).
Kejagung berencana untuk memanggil Airlangga datang pada pekan depan. “Tim penyidik JAM Pidsus Kejaksaan Agung akan memanggil yang bersangkutan pada Senin, 24 Juli 2023,” tambah Ketut Sumedana.
Panggilan tersebut merupakan bagian dari proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam upaya mengungkap fakta-fakta terkait dugaan kasus korupsi CPO.
Sebagai Menko Perekonomian dan ketua umum Partai Golkar, peran Airlangga dalam kasus ini menarik perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi konflik kepentingan.
Profil Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto adalah seorang politikus dan ekonom Indonesia yang lahir pada tanggal 4 November 1962 di Surabaya, Jawa Timur.
Ia merupakan salah satu tokoh yang aktif dalam dunia politik dan memiliki pengalaman yang luas dalam bidang ekonomi.
Airlangga Hartarto menempuh pendidikan di bidang teknik industri dan ekonomi.
Ia meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan gelar magister dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta.
Pendidikannya yang kuat di bidang ekonomi menjadi dasar perjalanan kariernya ke depan.
Karir politiknya dimulai ketika Airlangga bergabung dengan Partai Golkar. Sejak saat itu, Airlangga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan partai dan politik.
Seiring berjalannya waktu, Airlangga Hartarto semakin menanjak dalam dunia politik Indonesia.
Dia menduduki berbagai posisi penting di tingkat nasional, termasuk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan terlibat dalam berbagai komisi dan bidang kerja yang terkait dengan ekonomi dan industri.
Pada Oktober 2014, Airlangga dipercaya menjadi Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam perannya sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga berfokus pada pengembangan sektor industri di Indonesia, termasuk mendorong investasi, peningkatan daya saing industri, dan penguatan infrastruktur.