Video CCTV yang menjadi viral di media sosial menampilkan adegan memilukan ketika seorang pria tampar balita.
Kejadian pria tampar balita ini terjadi pada Kamis, 27 Juli 2023, di sebuah warung kopi di wilayah Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria berbaju putih yang kemudian diidentifikasi sebagai MR, seorang pensiunan dokter dan pegawai negeri sipil (PNS).
Ia pernah menjabat sebagai kepala rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Saat itu, MR sedang bermain catur, dan seorang balita tak sengaja menyentuh papan catur yang menyebabkan bidak catur berjatuhan.
Tanpa dapat mengendalikan emosinya, MR memberikan tamparan keras pada balita tersebut, membuatnya terhempas dan jatuh ke lantai.
Setelah kejadian tersebut, ayah balita yang bernama Agung melaporkan perbuatan kejam MR kepada pihak kepolisian.
MR juga dipecat secara tidak hormat dari posisinya sebagai wakil direktur di Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar setelah rapat internal pada Minggu, 30 Juli 2023.
Pihak rumah sakit menyatakan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan aturan internal dan kebijakan mereka terhadap karyawan yang terlibat dalam kasus hukum.
Seiring dengan proses penyelidikan pria tampar balita, polisi mengumpulkan bukti visum korban dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada.
Kronologi Pria Tampar Balita yang Viral
Dari laporan yang dibuat oleh ayah korban, terungkap bahwa balita tersebut mengalami luka di bibir akibat benturan saat terhempas akibat tamparan tersebut.
Ayah korban juga menceritakan awal mula peristiwa pria tampar balita itu terjadi.
Anaknya tidak sengaja menyentuh papan catur yang dimainkan oleh MR, dan saat bidak catur jatuh, MR dengan cepat melampiaskan amarahnya dengan memberikan tamparan ke arah kepala korban.
Agung telah meminta maaf atas kejadian tersebut, tetapi MR tetap berulang kali mengancam dan mengaku memiliki hubungan dengan pihak kepolisian.
Insiden ini menyebabkan trauma bagi balita tersebut, yang terus menangis dan mengalami kesulitan tidur sejak kejadian itu.
Kasus ini telah menarik perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media.
Banyak yang mengutuk tindakan kejam MR dan menuntut keadilan bagi korban yang masih sangat kecil.