Serangkaian kegiatan Jambore Dunia yang digelar di Korea Selatan telah resmi ditutup dengan kemegahan konser K-pop.
Konser tersebut bukan sekadar penutupan, melainkan juga menjadi usaha akhir pemerintah Korea Selatan untuk menghibur hati para peserta yang sebelumnya sempat merasa kecewa dan terluka.
Dimulai pada tanggal 1 Agustus 2023, Jambore Dunia diadakan di perkemahan Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan.
Acara pembukaannya dipenuhi semangat oleh lebih dari 155 delegasi peserta dari seluruh penjuru dunia.
Perjalanan mereka dimulai dalam kegiatan pramuka yang beragam.
Pengalaman Wakil Indonesia Mengikuti Jambore Dunia di Korea
Salah satu peserta Jambore Dunia yang mewakili Indonesia, Arya Arganta Ayudianto, berbagi pengalaman bagaimana antusiasme begitu tinggi pada saat pembukaan.
Banyak peserta bergerak menuju lokasi acara dengan semangat.
Namun ironisnya, ini juga menyebabkan beberapa peserta terpisah dari kontingen mereka masing-masing.
Arya berkisah, “Saat acara pembukaan WSJ 23, semua peserta dari berbagai negara bergerak menuju arena utama, sebuah taman luas dengan panggung yang megah. Namun, dalam kerumunan ini, terjadi konfrontasi dan sebagian peserta terpisah dari kelompok negaranya.”
Kekecewaan tidak hanya terbatas pada hal tersebut.
Acara yang seharusnya penuh kegembiraan berubah menjadi kekecewaan ketika acara tersebut dieksploitasi oleh politisi untuk menyampaikan pidato-pidato mereka.
“Kami merasa kecewa dengan acara pembukaan yang tidak sepenuhnya sesuai harapan, di mana pertunjukan minim dan banyak pidato dari pemimpin dan politikus,” ujar Arya.
Setelah pembukaan resmi, para peserta harus mengatasi tantangan berupa cuaca yang panas dan lembab.
Arya mengungkapkan bahwa suhu di Saemangeum bahkan mencapai 38 derajat Celsius.
Berujung pada banyak peserta yang jatuh sakit akibat suhu ekstrem ini.
Arya juga membagikan pengalaman tentang fasilitas yang kurang memadai.
Toilet yang kotor dan tidak nyaman, lokasi acara yang terpencil dari perkemahan, serta kurangnya keramahan dari panitia.
Semuanya menyumbang kepada rasa kekecewaannya.
Bahkan makanan yang disajikan terkadang mengandung bahan yang tidak sesuai dengan keyakinan beberapa peserta, seperti babi dan alkohol.
Namun, di tengah-tengah semua ketidaknyamanan ini, Arya mencoba untuk melihat sisi positif dari pengalamannya di Jambore Dunia.
Dia menemukan kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, membangun hubungan, dan saling bekerja sama.
Arya juga merasakan kebahagiaan dalam mencicipi hidangan dari berbagai negara serta mengumpulkan suvenir yang berharga sebagai kenang-kenangan.
“Di WSJ 23, kami semua seperti satu keluarga besar di mana perjuangan kami menyatukan kami. Saya sangat menikmati pertukaran budaya dengan peserta dari negara-negara lain, di mana setiap negara membawa keunikannya masing-masing. Inilah yang membuat WSJ 23 begitu istimewa bagi saya,” jelas Arya.
Konser Kpop Sebagai Penutup Jambore Dunia di Korea
Jambore Dunia resmi ditutup pada hari Jumat dengan sebuah konser K-pop yang spektakuler di Seoul World Cup Stadium.
Lebih dari 40.000 peserta hadir untuk merayakan penutupan ini.
Konser tersebut menampilkan penampilan dari 19 artis, termasuk NewJeans, IVE, ITZY, NCT Dream, dan The Boyz.
Konser K-pop ini menjadi titik akhir yang diharapkan oleh pemerintah Korea Selatan untuk menghibur peserta.
Sejak awal acara, kontroversi telah muncul dan menarik perhatian global.