Gus Miftah, seorang tokoh agama terkemuka di Indonesia, tengah menjadi perhatian utama dan memicu perdebatan setelah mengulas isu seputar pekerjaan perempuan atau istri.
Perbincangan tersebut muncul saat ia membahas apakah seorang perempuan sebaiknya bekerja atau tidak, yang memunculkan pandangan beragam dari publik.
Pernyataan Gus Miftah Tentang Wanita Bekerja Tuai Kontroversi
Dalam sebuah rekaman video diunggah melalui akun Instagram @gosipnyinyir2, Gus Miftah merespons pertanyaan seorang jemaah terkait kebijakan perempuan bekerja.
Ia menyatakan bahwa perempuan sebenarnya diizinkan untuk bekerja.
Namun, menariknya, Gus mengungkapkan pendapatnya bahwa bagi istrinya pribadi, ia lebih memilih agar sang istri tidak bekerja dan tetap mengandalkan nafkah suami.
“Baru-baru ini saya diajak diskusi oleh seorang jemaah, tentang bolehkah perempuan bekerja. Saya anggap itu sah-sah saja, namun saya berpendapat untuk istri saya, sebaiknya tidak,” ungkap Gus Miftah dalam kutipan dari @gosipnyinyir2 pada 21 Agustus 2023.
Gus Miftah mengemukakan pemikirannya dengan dasar keyakinan bahwa istri yang hanya mengandalkan nafkah suami saja masih berani, apalagi dia bekerja.
Bagi Gus, apabila istri bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, bukan tidak mungkin tingkat keberaniannya akan semakin tinggi.
“Istri yang mengandalkan suami untuk nafkah harian saja tetap bisa berani pada suami. Apalagi jika ia juga memiliki penghasilan pribadi,” demikian pendapatnya.
Pernyataan Gus Miftah ini segera memancing beragam komentar dari netizen, memunculkan sudut pandang yang berbeda-beda.
“Pertanyaannya, bagaimana jika suami tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi? Ini persoalan sangat pribadi, masing-masing kasus berbeda, ada yang tahu sopan santun, namun ada juga yang tidak.”
“Tergantung orangnya… Sebaliknya, istri yang hanya berada di rumah juga bisa direndahkan karena tidak bekerja… Intinya, tergantung pada individu masing-masing.”
“Semua tergantung individu… Ini tidak bisa digeneralisasi… Ada perempuan yang tidak bekerja malah merasa dihina oleh keluarga suami, dan ada juga perempuan yang bekerja tetapi tetap menjalankan peran istri dengan baik.”
“Saya minta maaf, Gus, tetapi saya tidak sependapat dalam hal ini…”
“Pandangan patriarki!!”
Pendapat Gus Miftah mengenai peran perempuan dalam dunia kerja telah memicu perdebatan online yang sengit.
Berbagai sudut pandang bermunculan, menyoroti kompleksitas isu ini.