Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait meninggal dunia.
Informasi ini diperoleh dari Raihanif Putra, seorang anggota staf di Komnas Perlindungan Anak.
“Dengan tulus ikhlas, kami memberitahukan bahwa Bapak Arist Merdeka Sirait meninggalkan dunia ini untuk bergabung dengan Sang Pencipta pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023. Kepergian beliau terjadi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, tepat pukul 08.30 WIB.”
Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia di Rumah Sakit Polri
Arist Merdeka Sirait meninggal dunia di fasilitas perawatan Rumah Sakit Polri.
Informasi menyebutkan bahwa Arist Merdeka Sirait meninggal dunia akibat penyakit yang dihadapinya.
“Kami ingin menginformasikan bahwa penyebab kepergian beliau adalah akibat sakit yang telah lama dirawat di Rumah Sakit Polri. Terkait tempat pelaksanaan upacara perpisahan, masih dalam tahap koordinasi dengan keluarga,” tambahnya.
Namun, Raihanif Putra belum dapat memberikan detail yang lebih mendalam mengenai jenis penyakit yang tengah dialami oleh Arist Merdeka Sirait.
Hal ini disebabkan oleh suasana berkabung yang masih menyelimuti keluarga besar yang ditinggalkan.
Saat ini, kita hanya bisa mendoakan agar arwah beliau diterima dengan baik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Profil Arist Merdeka Sirait
Arist Merdeka Sirait, seorang aktivis yang telah lama memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak yang menghadapi ketidakadilan.
Lahir di Pematang Siantar pada tanggal 17 Agustus 1960, ia menjadi Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mulai tahun 2010, menggantikan Seto Mulyadi, dan menjabat hingga akhir hayatnya.
Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komnas PA selama 12 tahun sejak tahun 1998.
Perjalanan kariernya dimulai sebagai seorang aktivis yang aktif dalam berbagai LSM dan organisasi buruh.
Pada awal 1980-an, ia bahkan terlibat sebagai aktivis buruh anak sebelum kemudian mendirikan yayasan yang fokus pada perlindungan buruh.
Namun, dedikasi utamanya adalah untuk kesejahteraan anak-anak.
Pada tahun 1987, ia mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak (Kompak), yang bertujuan memberikan pendidikan bagi buruh anak.
Pada tahun 1998, bersama dengan sejumlah aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, Arist turut mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), sebuah lembaga yang berfokus pada pemantauan dan perlindungan hak-hak anak di Indonesia.
Arist telah menghadapi banyak kasus terkait perlindungan anak sepanjang hidupnya.
Beberapa kasus yang terkenal adalah pembunuhan seorang bocah 5 tahun oleh seorang remaja berusia 15 tahun di Jakarta Pusat, serta berbagai kasus pidana yang melibatkan anak-anak di seluruh Indonesia.
Selain itu, ia juga memberikan perlindungan kepada perempuan yang terlibat dalam kasus penganiayaan.
Selama kepemimpinannya di Komnas PA, ia juga mengawal berbagai kasus penting, seperti kasus bayi yang tertukar di sebuah rumah sakit di Bogor, Jawa Barat.
Melalui upayanya, ditemukan fakta bahwa dua bayi tersebut memang tertukar, hasil dari tes DNA silang.
Pada saat ini, jenazah Arist Merdeka Sirait masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Informasi terakhir menyatakan bahwa jenazahnya akan dibawa ke kampung halamannya di Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, untuk dikebumikan di pemakaman keluarga.
Arist Merdeka Sirait meninggal dunia merupakan kehilangan besar dalam upaya perlindungan anak-anak dan hak asasi manusia di Indonesia.