Pidato Benny Wenda di KTT Melanesian Spearhead Group (MSG) di Prot Vila, Vanuatu, pekan lalu mengundang perhatian publik.
Pasalnya pidato Benny telah memicu reaksi dari Delegasi Indonesia yang tetap hadir dalam KTT Melanesian tersebut.
Pahala Mansury, Wakil Menteri Luar Negeri yang memimpin delegasi RI memutuskan keluar ruang sidang ketika tokoh separatis Benny Wenda akan memulai pidato.
Pidato Benny Wenda di KTT Melanesian
Aksi walk out yang dilakukan oleh delegasi RI menggambarkan penolakan keras Indonesia terhadap tindakan separatis berupa pidato Benny Wenda.
Aksi keluar sidang semacam ini sudah cukup lumrah terjadi dalam pertemuan untuk menunjukkan sikap yang bertentangan.
Pada Sabtu, (26/8/2023) Kemlu RI memberi pernyataan bahwa Indonesia menyatakan ULMWP telah menyalahgunakan forum Melanesian Spearhead Group untuk menjustifikasi tindak kekerasan yang dilakukan oleh organisasi tersebut.
ULMWP dan kelompok yang berafiliasi dengan organisasi mereka telah melakukan banyak tindak kejahatan seperti penyanderaan, pembakaran sekolah, hingga pembunuhan pada warga lokal.
Langkah delegasi RI yang memutuskan walk out cukup lazim di dunia diplomasi.
Keputusan tersebut diambil untuk mengekspresikan penolakan pada ULMWP yang menyampaikan narasi bohong mengenai situasi Papua.
Benny Wenda sendiri memiliki hubungan baik dengan negara Melanesia sehingga dia bisa hadir dan berpidato di forum negara-negara Melanesia.
Bahkan beberapa negara yang berada di kawasan Pasifik seperti Vanuatu telah terang-terangan mendukung kampanye Benny Wenda untuk memerdekakan Papua.
Sebagaimana diketahui Melanesian Group (MSG) memiliki lima anggota yang terdiri dari empat negara berupa Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu. Ditambah pula dengan satu organisasi yakni Front De Liberational De Natiole Kanak Et Socialiste (FLNKS) dari New Caledonia.
Indonesia merupakan anggota terkait dalam forum yang bergabung sejak 2015. Indonesia bisa bergabung karena memiliki jutaan warga Melanesia.
Benny Wenda sejak lama telah diketahui mengidamkan keanggotaan penuh dalam MSG.
Pengakuan sebagai anggota penuh dalam forum tersebut akan dianggap sebagai perluasan pengakuan dan kemenangan diplomatik pada gerakan Papua Merdeka.
Oleh karena itu, pidato Benny Wenda membuatnya merasa optimis bahwa organisasinya akan diterima sebagai anggota oleh MSG.