Sejumlah nama artis cantik terseret dalam penggerebekan rumah produksi film porno di Jakarta Selatan. Bukan hanya artis, terdapat pula selebgram yang terseret dalam pembuatan film dewasa tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri menerangkan pemeran wanita memiliki latar belakang berupa artis, foto model dan selebgram.
Produksi Film Porno di Jakarta Selatan Seret Nama Selebriti
Ade Safri tidak menjelaskan nama siapa saja yang terlibat dalam adegan produksi film porno di Jakarta Selatan. Namun diduga Siskae dan Virly Virginia berada dalam daftar nama pemeran wanita dalam film porno tersebut.
Sebuah film dewasa dengan judul Kramat Tunggak yang diduga diperankan oleh Siskae dan Virly Virginia.
Selain Siskae dan Virly Virginia, ada pula SE, E, CN, MGP, S, AB, dan J yang diduga terlibat dalam produksi film porno di Jakarta.
Sementara pemeran pria diperankan oleh beberapa orang yaitu AG, RA, BP, UR, dan P.
Ada lima pelaku yang bertugas merekrut pemeran yang akan dilibatkan dalam film dewasa tersebut dengan menggunakan metode profiling di media sosial.
Mereka tidak hanya mengandalkan talent dari komunitas, melainkan juga gencar melakukan profiling media sosial calon target.
Para artis yang terlibat dalam film dewasa tersebut tidak memiliki kontrak, tetapi dibayar mulai Rp10-15 juta per judul film.
Raih Keuntungan Besar
Rumah produksi film porno yang berada di Jakarta Selatan tersebut awalnya memproduksi film bergenre horor dan komedi.
Namun dua genre yang awalnya laris manis tersebut perlahan menjadi sepi peminat. Sehingga mereka memilih untuk banting stir memproduksi film porno.
Keterangan tersebut diperoleh dari pemeriksaan 5 tersangka yaitu I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Mereka dibekuk saat polisi melakukan penggerebekan sebuah rumah di kawasan Jakarta Selatan.
Tersangka I bertugas mengunggah video-video mesum yang telah dibuat di tiga buah web dengan harapan memperoleh keuntungan melimpah.
Sejak mulai produksi pada Tahun 2022 para tersangka berhasil memproduksi 120 judul film porno.
Produksi film porno di Jakarta Selatan itu telah mendapatkan keuntungan total Rp500 juta.