Seorang wanita WNI diculik di Malaysia saat sedang berlibur bersama teman-temannya.
Selain diculik, korban juga mengalami penyiksaan selama 10 hari oleh pelaku.
Kejadian WNI diculik di Malaysia ini mengemuka setelah suaminya melaporkan ke polisi.
Fakta Terkait WNI Diculik di Malaysia
Seorang perempuan Indonesia mengalami peristiwa yang sangat mengerikan di Malaysia.
Saat sedang berlibur bersama teman-temannya, dia menjadi korban penculikan, penyanderaan, dan penyiksaan yang berlangsung selama 10 hari.
Berikut rangkuman peristiwa tersebut:
WNI Diculik di Malaysia Saat Berlibur di Malaysia
Seorang wanita WNI diculik di Malaysia. Ia diculik, disandera, dan disiksa selama 10 hari ketika sedang berlibur dengan tiga temannya di negara tetangga itu.
Kepala polisi negara bagian Penang, Khaw Kok Chin, mengungkapkan bahwa korban yang berasal dari Medan dan berusia 36 tahun, diculik oleh tiga pria saat berlibur di Paya Terubong sebelum dibawa ke Butterworth, di mana dia ditahan.
Tiga teman korban juga ikut diculik bersamanya, tetapi mereka kemudian dibebaskan oleh para pelaku tanpa luka serius.
Korban Dikurung di Berbagai Lokasi
Korban diculik dan dikurung selama tiga hari di Butterworth, empat hari di Puchong, dan tiga hari di Shah Alam.
Dia akhirnya berhasil diselamatkan dari sebuah rumah di Shah Alam setelah suaminya membuat laporan polisi.
“Para pelaku memindahkan korban ke beberapa lokasi, membuat pelacakan oleh polisi menjadi sulit,” kata Khaw Kok Chin.
Selama operasi penyelamatan WNI diculik di Malaysia, polisi juga menemukan seorang pria asing berusia 27 tahun yang juga diculik, meskipun kasusnya tidak terkait dengan penculikan tersebut.
Suami Korban Melaporkan Kejadian ke Polisi
Korban diculik pada tanggal 7 September, tetapi suaminya yang berusia 47 tahun baru melaporkan kejadian tersebut pada tanggal 15 September.
Setelah laporan tersebut diterima, tindakan penyelidikan segera dilakukan oleh polisi.
Korban Ditemukan dalam Kondisi Cedera
Korban ditemukan dalam kondisi cedera parah di seluruh tubuhnya.
Ia diduga telah dirantai, disundut dengan puntung rokok, ditusuk dengan jarum, dipukuli, dan tangan serta kakinya diikat dengan tali kabel, selain dari dirantai.
Setelah ditemukan, korban yang saat ini memiliki bisnis online dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Penangkapan 14 Orang Terkait
Setelah suami korban melaporkan penculikan, polisi Malaysia melakukan operasi pencarian yang berhasil menangkap 14 tersangka, termasuk dua pria asing, di berbagai lokasi di Selangor, Perak, dan Kuala Lumpur.
Dari para tersangka yang ditangkap, salah satu di antaranya merupakan otak dari penculikan ini, berusia 35 tahun, dan sembilan pria lokal, dua wanita lokal, serta dua pria asing, dengan rentang usia antara 23 hingga 70 tahun.
Tersangka Utama Adalah Rekan Bisnis Suami Korban
Penyelidikan lebih lanjut mengenai WNI diculik di Malaysia mengungkapkan bahwa tersangka utama penculikan adalah rekan bisnis suami korban.
Penculikan ini terjadi karena suami korban gagal membayar utang bisnis kepada tersangka.
Suami korban dan rekan bisnisnya keduanya adalah kontraktor yang menjalankan bisnis mereka di Kuala Lumpur.
Setelah tersangka mengetahui bahwa utang bisnisnya belum diselesaikan, dia merasa marah dan menculik istri rekan bisnisnya.
Dalam penyelidikan ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti, termasuk 23 unit ponsel, 36 kabel pengikat, uang tunai sejumlah RM4.800, rantai besi, dan batang.
Selain itu, empat kendaraan yang digunakan untuk mengangkut korban juga disita.
Penyebab Penculikan: Utang Bisnis Suami Korban
Polisi menyimpulkan bahwa motif penculikan ini adalah utang suami korban sebesar RM1,7 miliar yang belum dibayarkan.
Tersangka penculikan meminta korban untuk menghubungi suaminya agar membayar utang bisnisnya.
“Sesudah penculikan, tersangka meminta korban untuk menghubungi suaminya di Indonesia dan meminta agar utang bisnis sejumlah RM540.000 (sekitar Rp 1,7 miliar) diselesaikan,” kata Khaw Kok Chin.
“Suami korban melakukan dua transaksi pembayaran sebesar RM50.750 pada tanggal 12 dan 13 September kepada pelaku utang tersebut,” tambahnya.
Meskipun demikian, pelaku tidak melepaskan korban, sehingga suami korban akhirnya datang ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada tanggal 15 September untuk melaporkan kejadian ini ke polisi.
Setelah menerima laporan WNI diculik di Malaysia tersebut, polisi segera meluncurkan operasi penyelamatan untuk mencari korban.