Belakangan ini, hasil rontgen mengenai kondisi usus seorang pasien telah menjadi topik pembicaraan yang hangat.
Akibat sulit BAB selama satu bulan, terlihat hasil rontgen usus naik ke dada.
Suatu narasi viral yang menampilkan gambaran hasil rontgen usus naik ke dada ini telah diunggah oleh akun @BaseAnak** dan menjadi perbincangan.
Narasi tersebut menanyakan, “Seorang pasien dengan keluhan tidak biasa BAB selama 1 bulan, apa yang kalian lihat?”
Alasan Kenapa Usus Naik ke Dada
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata hasil rontgen tersebut milik seorang wanita asal Taiwan yang sebelumnya pernah mencuri perhatian pada tahun 2020.
Wanita tersebut menggunakan platform media sosial Taiwan, ‘Dcard’, untuk mengungkapkan bahwa ia telah mengalami kesulitan buang air besar sejak kecil.
Proses BAB yang dilaluinya memakan waktu satu hingga dua jam.
Bahkan meskipun telah mencoba berbagai cara, seperti mengonsumsi makanan lunak, sayur, buah-buahan, dan meningkatkan asupan air, upayanya tetap tidak membuahkan hasil.
Tingkat kesulitannya mencapai puncak ketika wanita ini tidak bisa buang air besar selama 17 hari berturut-turut.
Ketika akhirnya ia berhasil, jumlah yang dikeluarkan hanya seukuran kotoran domba.
Ia juga sering mengalami nyeri yang sangat parah, sehingga akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang dokter.
Hasilnya, ia mengetahui bahwa terjadi pelebaran sehingga usus naik ke dada.
Menurut laporan media Taiwan terbaru, pasien ini sedang menunggu evaluasi medis di rumah sakit pada Januari 2021 sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
dr. Aru Ariadno, seorang spesialis penyakit dalam dengan keahlian di bidang Gastroenterologi dan Hepatologi (SpPD-KGEH), menjelaskan bahwa kasus ini bukanlah sembelit biasa.
Melainkan disebabkan oleh kelainan genetik di mana ada daerah yang lemah pada diafragma yang menjadi pemicu kondisi ini.
Dia menambahkan, “Jika kita melihat gambaran hasil rontgen, tampaknya usus besar telah masuk ke dalam rongga dada. Ini biasanya terjadi akibat hernia diafragmatika, yang berkaitan dengan kelainan genetik di mana terdapat daerah lemah pada diafragma. Sembelit merupakan pemicunya.”
Pergeseran usus besar atau hernia diafragmatika terjadi secara perlahan dan tidak selalu menunjukkan gejala pada awalnya.
Gejala yang jelas akan muncul ketika pergeseran usus sudah terjadi. Dengan kata lain, pergeseran usus naik ke dada terjadi tiba-tiba.
dr. Aru menjelaskan bahwa titik lemah pada diafragma mungkin telah ada sejak lama.
Akan tetapi, gejala hanya akan muncul ketika usus besar benar-benar berpindah dan memasuki rongga dada melalui titik lemah tersebut.
“Titik lemah pada diafragma sudah ada sejak lama, tetapi selama usus tidak menembus rongga dada, maka gejala tidak akan muncul,” tambahnya.
dr. Aru juga memberikan saran tentang cara menghindari sembelit dengan melatih usus agar terbiasa untuk buang air besar setiap hari. Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dan mencoba duduk di toilet setiap pagi, bahkan jika tidak ada yang keluar.