Topias Taavitsainen atau yang lebih dikenal dengan sebutan Topson DOTA 2 akhirnya dikabarkan akan kembali ke skema kompetitif untuk DOTA 2 usai rehat selama beberapa waktu.
Dalam sebuah dokumenter yang dipublikasikan oleh mantan timnya yaitu OG Esports.
Topson mengungkapkan bahwa dirinya ingin mengikuti kompetisi di Eropa karena region tersebut merupakan yang terkuat baginya.
Maka dari itu, Ia pun akan mencari tim baru untuk dapat kembali berkompetisi dengan baik.
Namun ternyata, Ia justru berakhir di T1 (SEA). Apakah yang membuat dirinya berubah pikiran?
Terdorong untuk mengetahui tentang pemenang TI 2 kali yang legendaris?
Simak fakta-fakta berikut ini untuk mengetahui tentang Topson lebih lanjut.
Bermain DOTA Sejak Usia 8 Tahun, Topson Mencetak Segudang Prestasi
Bermula dari ajakan para saudaranya, sosok legendaris Topson DOTA 2 ini telah memulai bermain sejak usia 8 tahun.
Karir profesionalnya dimulai sejak tahun 2017 pada SFT Esports dan 5 Anchors No Captain.
Tak hanya itu, Ia juga mewakili negaranya pada ajang WESG tahun 2017.
Dirinya berhasil mencuri banyak perhatian usai mencetak peringkat yang selalu tinggi, sehingga pada tahun 2018 Topson DOTA 2 pun direkrut oleh OG Esports sebagai midlaner baru untuk kompetisi The International 2018 (TI8).
Meski tak banyak orang yang berekspektasi tinggi, ia sukses memenangkan pertandingan tersebut.
Setahun setelahnya pun dirinya juga berhasil kembali menyabet gelar juara pada The International 2019 (TI9) dan menjadi pemenang beruntun pertama untuk ajang tersebut.
Usut punya usut, ternyata Topson dulunya belajar untuk menjadi seorang chef.
Namun, dirinya memutuskan untuk keluar dari studinya dan fokus bermain DOTA 2.
Tak sia-sia, dirinya telah banyak memborong prestasi dengan hadiah yang nilainya menakjubkan.
Topson DOTA 2 Tidak Pernah Memainkan 2 Hero Ini Dalam Game
Dalam sebuah rekaman interaksi bersama pengikutnya saat sedang melakukan streaming, layar PC Topson yang saat itu sedang memainkan DOTA 2 tersorot pada bagian hero list.
Dari situlah dapat diketahui sebuah informasi unik tentang dirinya terkait dengan penggunaan hero.
Ternyata, dari total 122 hero, ada dua hero game MOBA yang belum pernah digunakan oleh Topson DOTA 2.
Siapakah kedua hero tersebut?
Hero tersebut adalah Meepo dan Phoenix.
Meepo terkenal sebagai hero yang sulit untuk digunakan karena membutuhkan skill micro untuk menggunakan lebih dari satu unit.
Skill micro yang dimiliki oleh Topson DOTA 2 pun juga tak bisa diremehkan, terbukti dari beberapa hero miliknya yang juga memerlukan skill tersebut seperti Invoker dan Arc Warden.
Berbeda dengan Meepo, Phoenix merupakan hero yang mudah digunakan.
Namun, jika memang bukan preferensinya untuk menggunakan hero tersebut, maka itu bukanlah hal yang besar.
Pada suatu waktu, Topson pernah mengatakan bahwa Meepo adalah hero yang digunakan oleh para nerds dan dirinya lebih menyukai untuk menggunakan hero dengan counter terbaik.
Selain kedua hero tersebut, ada juga hero lain yang jarang digunakan oleh Topson.
Hero tersebut adalah Broodmother dan Lone Druid yang mana keduanya juga merupakan hero yang menggunakan skill micro.
Namun, mungkin ada alasan tertentu mengapa Topson tak menggunakannya.
Hal tersebut mungkin berdasar pada cara mainnya yang cenderung aktif saat early game.
Sementara kedua hero terakhir terkenal pasif pada lane, push tower, bahkan saat farming.
Bagaimana menurutmu?
Apakah kamu juga bermain DOTA 2?
Hero apakah yang menjadi andalan dalam bermain game tersebut?
Topson DOTA 2 Akan Kembali dalam Kompetisi The International Kesebelas
The International tentunya bukanlah kompetisi baru bagi Topson DOTA 2 yang pernah menjadi juara 2 kali berturut-turut.
Setelah masa rehat yang cukup lama, kini Topson akan kembali bersaing untuk memperebutkan gelar juara pada turnamen tersebut.
Sebelumnya, Ia memutuskan untuk rehat usai The International 10 dan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk keluarga sambil melakukan live streaming dalam waktu luang.
Awalnya, Topson berencana untuk kembali ke skema kompetitif DOTA 2 usai The International Singapura.
Tetapi saat melihat roster baru dari OG Esports yang sukses membawa pulang gelar juara dalam kompetisi ESL One Stockholm Major 2022, Ia menjadi tak sabar untuk segera kembali.
Dalam film dokumenter berjudul Road to The International with BMW oleh OG Esports, dirinya juga mengungkapkan bahwa OG Esports akan selalu terasa seperti rumah baginya.
Ia selalu mengingat masa-masa yang sebelumnya ia habiskan dalam tim tersebut sembari menyebutnya sebagai masa terbaik dalam hidupnya.
Menjadi Stand-in, Topson DOTA 2 Akan Bermain untuk T1
Meski tak bermain sebagai pengisi kekosongan secara tetap, namun banyak sekali penggemar yang menantikan permainan Topson DOTA 2 sebagai stand-in bagi tim T1 asal Korea Selatan.
Topson dan Ana yang merupakan ex-pemain dari OG Esports kini akan kembali berkolaborasi sebagai tim untuk ajang The International 11.
Berbeda dengan status Topson yang menggantikan kekosongan posisi midlaner yang ditinggalkan oleh Karl secara sementara atau stand-in, Ana masuk ke tim T1 secara tetap sebagai pengisi slot carry.
T1 sebelumnya dikenal dengan nama SK Telecom 1 yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 2002.
Tim ini dulunya dikenal sebagai pemenang World Champion League of Legends sebanyak 3 kali sebelum akhirnya terjun ke divisi yang lain.
Pada tahun 2019 tepatnya tanggal 22 Agustus, T1 akhirnya terjun ke divisi DOTA 2.
Hadirnya Anathan Pham (Ana) dan Topson pada tahun ini pun dipercaya akan memperkuat tim dalam meraih kemenangan di ajang The International 11.
Duet Mantan Pemain OG Esports Perkuat Roster T1: Ana dan Topson DOTA 2
Usai resmi menjadi anggota stand-in di T1, Topson ungkapkan bahwa mantan rekan setimnya di OG Esports, Ana, berpengaruh atas keputusannya untuk bergabung ke tim SEA, T1.
Dalam video yang diunggah oleh OG Esports, Topson menceritakan bahwa Ana telah berhubungan baik dengan para pemain T1.
Topson menambahkan bahwa Ana menjadi pendorong bagi dirinya untuk bergabung dengan T1.
Kedatangan Ana dan Topson pun akhirnya dapat melengkapi squad T1 untuk ke regional qualifier pada The International Singapura.
Bagaimana menurut kalian mengenai kolaborasi mereka untuk tim T1 pada turnamen tersebut?
Apakah mereka memiliki kesempatan yang besar untuk dapat meraih kemenangan, atau justru sebaliknya?
Ikuti terus perkembangan ajang yang dimulai pada 3 September 2022 ini untuk mengetahui hasilnya.
Apakah kalian merupakan salah satu pendukung Topson DOTA 2 yang merupakan pemain asal Finlandia tersebut, atau justru memiliki jagoan lain?
Demikian fakta-fakta unik Topson DOTA 2 bagi kalian yang ingin mengetahui bagaimana kabar dirinya usai memutuskan untuk kembali bermain dengan tim yang berbeda.
Semoga bermanfaat dan ikuti terus TI11 untuk mengetahui update terbarunya!