Peringatan tsunami gempa Jepang sempat dikeluarkan oleh badan meteorologi Jepang pada Kamis (5/10 /2023).
Sebelumnya gempa berkekuatan 6,6 skala Richter telah mengguncang pulau terpencil di rantai Izu.
Diperkirakan akan muncul gelombang setinggi satu meter di kepulauan yang membentang ke selatan dari pulau utama Jepang, Honshu, tersebut.
Peringatan Tsunami Gempa Jepang Dicabut Pemerintah
Setelah terjadi gempa, peringatan tsunami gempa Jepang pun segera dinyalakan. Meski peringatan yang diberikan merupakan tingkat rendah warga tetap diminta menjauh dari daerah pantai dan muara sungai.
Peringatan tsunami gempa Jepang muncul setelah terjadinya gempa berkekuatan 6,6 skala Richter pada pukul 11.00 waktu setempat.
Pusat gempa berada di Samudra Pasifik, kurang lebih 550 km bagian selatan Tokyo.
Sebagai informasi, Jepang adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi.
Sebelumnya pernah terjadi gempa besar di tahun 2011 yang menyebabkan timbulnya tsunami di Jepang.
Tsunami tersebut menghancurkan sebagian besar wilayah utara Jepang. Bahkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima juga hancur.
Gempa berkekuatan 9.0 skala Richter telah mengakibatkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 10 meter.
Gempa Terjadi di Samudra Pasifik
Badan Meteorologi Jepang menyebutkan pusat gempa berada di perairan Samudra Pasifik dengan jarak sekitar 550 km dari selatan kota Tokyo.
Gempa tersebut berpusat di kedalaman 10 km yang mengguncang perairan di dekat pulau Torishima.
Peringatan tsunami pun segera dirilis agar warga segera menjauhi pantai dan muara sungai.
Tidak lama setelah peringatan tsunami dikeluarkan, Badan Meteorologi Jepang mengamati timbulnya gelombang dengan ketinggian 30 cm di perairan Pulau Hachijojima, pantai timur Jepang.
Otoritas di pulau tersebut segera meminta warga untuk mengungsi pada pukul 12.17 waktu setempat.
Setelah mencabut peringatan tsunami, Badan Meteorologi Jepang meminta kepada warga di wilayah tersebut untuk tetap bersikap waspada.
Pasalnya, gempa dengan skala yang sama mungkin kembali terulang dalam waktu dua atau tiga hari mendatang.
Badan meteorologis tempat mengatakan mereka telah mengamati terjadinya aktivitas seismik di wilayah tersebut sejak 2 Oktober.
Oleh karena itu, meski peringatan tsunami gempa Jepang telah dicabut, warga Tetap diminta berhati-hati dalam satu minggu ini.