Sebuah insiden guru bully murid di media sosial, di mana seorang oknum guru dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap seorang siswa yang memiliki orang tua sebagai petani.
Kejadian guru bully murid ini melibatkan MJ, seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Peristiwa ini berlangsung di SMAN 3 Takalar pada pagi Kamis (5/10/2023) saat MJ sedang memberikan materi pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan (PPKN) untuk kelas 12.
Kronologi Guru Bully Murid
Saat itu, dalam suasana diskusi, MJ memutuskan untuk memanggil seorang siswa ke depan kelas untuk menjelaskan materi pembelajaran.
“Gurunya sampaikan, ‘dimana ki tinggal?’ Dia jelaskan mi itu (anak yang dipanggil maju ke depan)” ungkap Kepala SMAN 3 Takalar, Ilham.
Kemudian, MJ melanjutkan dengan pertanyaan tentang pekerjaan orang tua siswa tersebut.
Namun, dalam kata-katanya, MJ menggunakan kata-kata yang merendahkan pekerjaan petani tersebut, menyebabkan kegemparan di kelas.
“(Terus) ditanya lagi, ‘dimana kerja bapak ta?’, (Gurunya lalu bilang) ‘ih kah anak petani jako pale, saya kira anak panglima ko. Kenapa terlalu banyak protesmu’,” paparnya.
Ucapan MJ ini memicu kekacauan di dalam kelas, dengan siswa lain yang berdiri untuk membela rekan mereka.
Meskipun sebenarnya ditujukan sebagai candaan, penggunaan kata-kata yang tidak pantas menimbulkan reaksi negatif.
Diketahui bahwa insiden guru bully murid ini direkam oleh seorang siswa dengan ponselnya, dan video tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang siswa yang memprotes guru tersebut karena dianggap merendahkan pekerjaan orang tua temannya.
“Astagfirullah, kah petani pekerjaan tonji Pak. Yang penting tawwa halal ji,” ungkap salah satu siswi sebagaimana terdengar dalam video beredar.
Guru tersebut mencoba menenangkan siswa-siswa yang terlibat, namun protes mereka tetap berlanjut.
Beberapa siswa mulai berkumpul di sekitar guru tersebut dan suasana kelas menjadi semakin gaduh.
Meskipun awalnya insiden guru bully murid ini memicu kontroversi, Kepala SMAN 3 Takalar, Ilham, mengungkapkan bahwa kasus ini telah diselesaikan dengan damai.
Guru dan siswa yang terlibat telah saling memaafkan satu sama lain.
“Sudah damai. Karena kan kemarin kami pertemukan lagi dengan orang tuanya itu anak, dan memaafkan gurunya,” ujar Ilham.
Ilham juga menjelaskan bahwa MJ telah mengakui kesalahan dan menyatakan penyesalannya kepada orang tua siswa yang terkena bully tersebut.
“Gurunya juga seperti itu, dia merasa khilaf dan merasa bersalah,” paparnya.