Pajak YouTube Soleh Solihun menjadi pertanyaan oleh Dirjen Pajak dan membuat komika terkenal ini mengeluhkannya di sosial media.
Dalam pernyataannya, ia berpendapat bahwa sudah cukup lama ia tidak menerima penghasilan dari akun YouTube-nya yang telah lama dibangun.
“Saya dapet duit dari YouTube cuma 2 bulan di 2018,” cuit Soleh Solihun di akun Twitter pribadinya.
Klarifikasi Dirjen Pajak Mengenai Pajak YouTube Soleh Solihun
Keluh kesah tentang pajak YouTube Soleh Solihun segera mendapatkan perhatian dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, melalui staf khusus Menkeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo.
Yustinus Prastowo, melalui akun pribadinya di platform tersebut, menyatakan bahwa pihak DJP akan mengundang Soleh Solihun untuk membahas permasalahan pajak yang tengah dihadapinya.
“Teman-teman di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan mengundang Bang Soleh Solihun untuk dapat melihat sendiri informasi atau data yang dimiliki Ditjen Pajak, di luar data yang Anda sampaikan. Tentu, informasi dari berbagai pihak ini perlu diklarifikasi terlebih dahulu kepada wajib pajak,” terang Yustinus.
Yustinus menjelaskan bahwa nantinya Ditjen Pajak akan melakukan klarifikasi terhadap data-data yang dimiliki, sejalan dengan informasi yang diberikan oleh Soleh Solihun.
Pihak DJP bertekad menyelesaikan masalah pajak YouTube Soleh Solihun ini dengan penuh objektivitas dan transparansi.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Prinsipnya, Ditjen Pajak akan melakukan tindak lanjut secara fair, objektif, dan transparan,” kata Yustinus Prastowo.
Menindaklanjuti pernyataan Yustinus, pada hari Senin, 16 Oktober 2023, Soleh Solihun mengirim surat kepada pihak DJP untuk membahas masalah pajak terkait AdSense YouTube.
Dia juga memastikan bahwa masalah ini sudah selesai.
“Alhamdulillah, urusan AdSense YouTube sudah beres. Tim manajemen saya sudah memberikan surat tanggapan ke kantor pajak dan data-data yang membuktikan bahwa saya tidak menerima pendapatan dari saluran YouTube saya, sudah mereka terima,” jelas Soleh Solihun melalui platform tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Soleh Solihun juga meminta maaf kepada DJP atas kesalahpahaman yang terjadi, yang telah menciptakan kegaduhan di masyarakat.
“Ternyata, petugas pajak yang bertanya tentang penghasilan YouTube saya sebelumnya berbeda dengan Account Representative (AR) yang sebelumnya pernah bertanya kepada manajemen saya tentang YouTube saya. Padahal, dengan AR yang sebelumnya, persoalannya sudah selesai,” ungkap Soleh.
“Saya ingin memperbaiki informasi dalam cuitan saya sebelumnya. Ternyata, saya hanya memberikan bukti dua kali, berbeda dengan yang saya sebutkan dalam tweet sebelumnya. Saya mohon maaf atas kesalahan dalam tweet saya sebelumnya,” tegas Soleh Solihun, menyudahi pernyataannya.