Kecelakaan santri di Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah telah menimpa puluhan santri yang sedang dalam perjalanan ke upacara Hari Santri.
Peristiwa kecelakaan santri di Kedungreja ini terjadi pada Minggu, 22 Oktober 2023, pukul 08.45 WIB, di Jalan Raya Desa Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
Menurut Kasat Lantas Polresta Cilacap, Kompol Nunung Farmadi, kecelakaan tersebut terjadi secara tiba-tiba.
Kronologi Kecelakaan Santri di Kedungreja
Mobil pikap Mitsubishi T120 SS dengan nomor polisi R 8377 MK dikemudikan oleh seorang remaja berusia 17 tahun bernama AF.
Awalnya, mobil tersebut bergerak dari arah timur ke barat, menuju tempat pelaksanaan upacara Hari Santri.
Namun, tiba-tiba kendaraan itu oleng ke kiri dan terguling.
Menyebabkan penumpang yang berada di atas bak jatuh, beberapa di antaranya masuk ke dalam selokan.
Dalam kecelakaan santri di Kedungreja ini, puluhan santri menjadi korban.
Salah satu santri berinisial UM berusia 15 tahun meninggal dunia akibat luka di bagian kepala.
Kendaraan tersebut memuat 31 penumpang dan yang lainnya mengalami luka ringan.
Korban kecelakaan yang mengalami luka lecet dilarikan ke tiga lokasi berbeda untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Yakni Puskesmas Sidareja, Kedungreja, dan RS Aghisna Sidareja.
Menurut penduduk yang tinggal di sekitar tempat kejadian menyatakan, bahwa kelompok santri yang mengalami kecelakaan tersebut berasal dari Pondok Pesantren Assai’diyah yang terletak di Senggang, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
Pihak kepolisian segera mengambil langkah investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan ini.
Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan pada hari yang sama pukul 10.45 WIB.
Beredar juga video singkat yang merekam momen kecelakaan pikap yang mengangkut santri di Kedungreja, Cilacap.
Video berdurasi 30 detik itu menunjukkan banyaknya korban yang tergeletak setelah pikap tersebut terguling di wilayah Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
Pihak pengelola Pondok Pesantren Assai’diyah Senggang Kedungreja telah mengirimkan pesan singkat kepada masyarakat, meminta mereka untuk tidak menyebarkan video kecelakaan di media sosial.
Hal ini dilakukan karena kasus tersebut sedang dalam proses penanganan oleh pihak kepolisian.