Pegawai PT KAI di Bandung memperingatkan sekelompok orang yang mengaku sebagai mahasiswa yang diduga melakukan charity palsu di Bandung, tepatnya di depan stasiun Bandung.
Mereka mengklaim melakukan penggalangan dana untuk anak-anak yang menderita kanker.
Namun, ketika ditegur oleh pegawai PT KAI, keraguan segera muncul mengenai status mereka sebagai mahasiswa sejati.
Charity Palsu di Bandung di Stasiun Kereta Api
Kejadian yang diduga penggalangan charity palsu di Bandung ini terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @roeswantara.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pegawai PT KAI, Roeswantara, tengah berbicara dengan seorang perempuan yang mengklaim sebagai mahasiswa.
Namun, ketika ditanyai lebih lanjut, perempuan tersebut gagal memberikan jawaban yang memadai.
Meninggalkan banyak tanda tanya terkait tujuan sebenarnya dari penggalangan dana ini.
Roeswantara memutuskan untuk menegur kelompok yang diduga melakukan charity palsu di Bandung karena mengganggu pengguna kereta api yang mau keluar stasiun.
Meskipun mereka telah diingatkan dan dijanjikan akan dilaporkan ke Satpol PP, kelompok tersebut tampaknya tidak mengindahkan peringatan yang disampaikan oleh Roeswantara.
“Kalian sudah viral, saya sudah sering menegur kalian, karena orang-orang seperti kalian tidak seharusnya melakukan penggalangan dana semacam ini,” ujar Roeswantara dengan nada prihatin.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, telah menerima laporan mengenai dugaan charity palsu dengan modus penjualan voucher untuk anak-anak yang menderita kanker.
Meskipun kejadian ini terjadi di luar area stasiun, PT KAI Daop 2 Bandung menyadari bahwa banyak pengguna kereta api merasa terganggu dengan kehadiran kelompok ini.
“Kalau ada yang memasuki area stasiun, kami akan mengusir mereka dan meminta mereka pindah ke lokasi lain,” jelas Mahendro.
Saat ini belum ada informasi apakah kelompok ini memiliki izin resmi untuk melakukan penggalangan dana atau tidak.
Menurut Mahendro, dalam hal ini, lembaga terkait yang harus bertanggung jawab untuk mengecek dan mengatur izin-izin semacam itu.
Namun, yang jelas, PT KAI berharap agar Satpol PP turut terlibat dalam menjaga kenyamanan pengguna jasa kereta api dan memberikan pemahaman mengenai aturan-aturan yang berlaku dalam situasi seperti ini.
Terlebih lagi, perlu menghindari terjadinya kerumunan yang dapat mengganggu kenyamanan orang-orang yang berada di sekitar stasiun.