Setelah mendapatkan serangan, Hizbullah serang Israel pada Kamis (2 November). Serangan itu ditargetkan pada sejumlah pos di selatan Lebanon, wilayah yang dikuasai oleh milisi Hizbullah dan sekutu Hamas di Jalur Gaza Palestina.
Pertempuran antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terjadi saat Israel masih terlibat dalam konflik dengan Hamas di Jalur Gaza Palestina.
Hizbullah Serang Israel Gunakan Puluhan Roket
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan telah mencegat beberapa roket yang diluncurkan dari selatan Lebanon. Sebagai respons, IDF melakukan serangan terhadap sejumlah situs Hizbullah di Lebanon.
Dampak dari Hizbullah serang Israel ini membuat beberapa kota di Israel utara yang berdekatan dengan perbatasan Lebanon, seperti Manara, Kiryat Shmona, dan Safed, meningkatkan status siaga.
Hizbullah dilaporkan meluncurkan 25-30 roket ke Kiryat Shmona di utara Israel pada Kamis malam.
Hizbullah juga mengklaim berhasil melancarkan serangan ke barak militer Israel di wilayah Perkebunan Sheeba dengan menggunakan dua drone penyerang.
Perkebunan Shaba merupakan wilayah yang disengketakan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Sayap Militer Hamas Juga Meluncurkan Roket
Selain Hizbullah, sayap militer Hamas di Lebanon mengumumkan bahwa pasukan mereka telah meluncurkan 12 roket yang ditujukan ke Kiryat Shmona dan daerah sekitarnya di Israel utara.
Mereka mengatakan tindakan ini sebagai respons terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai “pembantaian pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza.”
Hizbullah telah membantu Hamas dalam melancarkan serangan ke Israel sebelumnya pada 7 Oktober, yang memicu perang berkelanjutan antara Hamas dan Israel.
Selain Hizbullah, beberapa milisi lain seperti Jihad Islam di Gaza dan Houthi di Yaman juga terlibat dalam konflik dengan Israel demi membela Palestina.
Komunitas internasional khawatir bahwa konflik antara Hamas dan Israel ini dapat meluas ke negara-negara tetangga, terutama yang memiliki sejarah konflik dengan Israel.
Jumlah korban tewas akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza Palestina telah mencapai 9.061 orang per Kamis (2 November).
Ini termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan. Kementerian Kesehatan di Gaza juga melaporkan bahwa sekitar 32 ribu warga di wilayah itu terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.
Mereka juga memperkirakan sekitar 2.030 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel, yang dapat membuat jumlah korban tewas terus meningkat.
Sebelumnya, Hamas pernah membebaskan lansia Israel dengan alasan kemanusiaan.
Hizbullah serang Israel menandakan perang masih belum berakhir. Terlebih lagi juga terjadi serangan balasan di beberapa titik.