Pesepakbola Muslim asal Belanda, Anwar El Ghazi, telah dipecat oleh klub Jerman, FSV Mainz, setelah mengungkapkan dukungannya terhadap Palestina melalui unggahan media sosialnya.
Meskipun dipecat, pesepakbola tersebut tidak menyesal sedikitpun atas tindakannya.
Kontroversi Pemecatan Anwar El Ghazi
Kontroversi ini dimulai pada Oktober lalu ketika Anwar El Ghazi memposting pesan solidaritas dengan Palestina di akun Instagramnya.
Klub segera merespons dengan menghukumnya dengan sanksi penangguhan. Namun, ia diizinkan untuk kembali berlatih pada tanggal 30 Oktober.
FSV Mainz akhirnya mengambil tindakan tegas dengan memutuskan kontrak El Ghazi setelah pemain itu kembali mengungkapkan dukungannya terhadap Palestina di media sosial pada tanggal 1 November 2023.
Klub ini menyampaikan pernyataan resmi bahwa pemecatan tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap tindakan dan pernyataan yang dibuat oleh El Ghazi di media sosial.
El Ghazi Tak Gentar Atas Keputusannya
Meskipun telah kehilangan pekerjaan di klub Mainz, El Ghazi tetap teguh pada pendiriannya. Ia bahkan menyatakan bahwa ia tidak takut kehilangan sumber penghasilannya karena ia yakin bahwa mendukung Palestina adalah hal yang benar.
“Berdiri untuk apa yang benar, meski itu berarti berdiri sendirian. Kehilangan mata pencaharian saya tidak ada apa-apanya dibanding neraka yang dilepaskan terhadap kaum tidak bersalah dan rentan di Gaza,” tulisnya.
Akibat pemecatan ini, Anwar El Ghazi saat ini berstatus sebagai pemain tanpa klub. Ia bergabung dengan FSV Mainz pada bulan September sebelum akhirnya dipecat karena unggahan kontroversialnya terkait Palestina.
Kasus ini mencerminkan kompleksitas isu Palestina dan bagaimana tindakan atau pernyataan seseorang dapat berdampak pada karir mereka.
Akibat serangan Israel, Timnas Palestina mengalami kesulitan dalam persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kondisi ini berdampak negatif pada persiapan mereka, sementara laga yang akan datang semakin mendekat. Timnas Palestina berada dalam Grup I bersama dengan Bangladesh, Lebanon, dan tim kuat Australia.
Mereka dijadwalkan akan bertandang ke Lebanon pada tanggal 16 November 2023.
Meskipun Anwar El Ghazi tetap pada pendiriannya, konsekuensi dari tindakan tersebut mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman akan dampak sosial dan politik yang dapat timbul dari pernyataan publik.