Kisah anak angkat usir ibu dari rumah menjadi viral di media sosial belakangan ini, memunculkan berbagai perdebatan dan keprihatinan dari masyarakat.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun @banyuasinterkini di Instagram, terlihat sebuah proses mediasi sedang berlangsung.
Mediasi ini mempertemukan antara seorang anak angkat dan ibu angkat terkait masalah kepemilikan rumah.
Proses mediasi yang dilakukan di teras rumah tersebut dihadiri oleh pejabat setempat, pihak berwajib, dan warga sekitar.
Namun, dalam video tersebut, suasana mediasi tampak tegang, dan tidak ada titik terang yang ditemukan.
Anak Angkat Usir Ibu Angkat dari Rumahnya Sendiri
Ibarat kata pepatah, “Anak harimau jangan bela dipelihara” itulah yang kini dirasakan Siti Marbiah.
Anak angkat usir ibu angkat sendiri dari rumah setelah selama ini dirawat dengan baik.
Dalam video berdurasi 2 menit itu, Siti Marbiah, seorang nenek berusia 76 tahun yang merupakan ibu angkat dari AY, terlihat sangat marah dan kecewa atas situasi tersebut.
Dia mengungkapkan kekecewaannya kepada AY dengan kata-kata penuh emosi.
“Kamu membela dia terus, yang salah kamu bela. Aku juga mengerti, Pak. Alangkah enaknya kalian. Aku yang punya rumah. Kamu tetap ingin menolong dia,” ujar Siti Marbiah dengan kesal.
Dalam video tersebut, beberapa orang berusaha untuk menenangkan Siti Marbiah yang tengah bergejolak emosi.
Beberapa saksi yang ada di tempat juga mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap sikap AY yang tampak berusaha menguasai rumah Siti.
Ternyata, awalnya Siti Marbiah menghibahkan rumah tersebut kepada AY dengan harapan agar rumahnya dijaga dan merawatnya, yang pada saat itu sudah tua dan sakit-sakitan.
Namun, tindakan baik Siti Marbiah tampaknya berbuah buruk.
AY justru mengunci rumah beserta pagarannya dan memperlakukan Siti seolah-olah sebagai pembantu.
Akibat tindakan anak angkat usir ibu ini, Siti Marbiah terpaksa meninggalkan rumahnya dan tinggal menumpang di rumah kerabatnya.
Dengan bantuan kuasa hukumnya, Siti berencana untuk membatalkan surat hibah dan sertifikat rumah yang telah dia hibahkan kepada AY.
Namun, AY menolak untuk mengembalikan sertifikat rumah tersebut, merasa bahwa rumah itu sudah menjadi hak miliknya.