Istilah resesi ramai jadi perbincangan banyak masyarakat belakangan ini. Apakah penyebab resesi Indonesia dan apa saja dampaknya terhadap keberlangsungan negara?
Meskipun istilah tersebut tidak asing lagi bagi Anda, tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui.
Apa Itu Resesi?
Otoritas Jasa Keuangan mengartikan resesi Indonesia merupakan kondisi perekonomian negara sedang memburuk. Anda bisa melihatnya dari PDB menunjukkan status negatif.
Dampak lain dari resesi adalah pengangguran yang semakin meningkat. Serta pertumbuhan ekonomi bernilai negatif dalam 2 kuartal berturut-turut.
Pendapat lain menyatakan bahwa resesi merupakan kondisi kegiatan ekonomi mengalami penurunan secara signifikan. Kondisi ini tidak bisa terhindarkan dari siklus bisnis pada perekonomian negara.
Penyebab Resesi Indonesia
Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab resesi, seperti:
Guncangan Ekonomi Tiba-Tiba
Adanya guncangan ekonomi pada negara menyebabkan kerugian finansial. Contoh yang bisa Anda lihat, yaitu kejatuhan ekonomi akibat Covid-19.
Utang Negara yang Berlebihan
Jika negara memiliki terlalu banyak utang, maka biaya pembayaran akan meningkat. Sehingga nantinya mencapai titik di mana tidak bisa membayar tagihan.
Kondisi utang berlebihan ini menyebabkan resesi yang tidak bisa lagi dihindari.
Banyak Inflasi
Inflasi merupakan kondisi dengan tren kenaikan harga sejumlah barang bersifat stabil dari waktu ke waktu.
Sebetulnya, kondisi tersebut tidak berbahaya, asalkan tidak berlangsung secara berlebihan.
Kondisi ini mengharuskan bank sentral mengendalikan inflasi. Salah satu caranya dengan menaikkan suku bunga.
Namun, kenaikan suku bunga akan menekan aktivitas ekonomi negara.
Terlalu Banyak Deflasi
Resesi Indonesia ditandai dengan terjadinya deflasi. Deflasi terjadi saat harga barang turun dari waktu ke waktu.
Kondisi deflasi mengakibatkan upah yang akan menekan harga.
Tanda Resesi 2023 dan Akibatnya
Bank dunia telah memprediksikan sejumlah negara yang akan terancam resesi 2023. Tekanan inflasi yang terjadi di sejumlah negara tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang juga diprediksi ikut ke jurang resesi Indonesia.
Tanda Terjadinya Resesi Global
Lantas apa saja tanda bahwa sebuah negara mengalami resesi global?
Penguatan Dollar AS
Dollar AS memiliki peran penting pada perekonomian secara global. Anda bisa melihat dampak dari kebijakan The Fed sebagai salah satu contohnya.
The Feed menjadi acuan kenaikan suku bunga. Sehingga investor di seluruh dunia tertarik pada dollar AS.
Dollar AS dipandang sebagai tempat aman untuk berbagai kondisi dalam iklim ekonomi apapun. Sehingga jika terjadi ketidakstabilan, maka investor banyak membeli dollar.
Penguatan terhadap dollar juga memberikan keuntungan kepada warga AS yang bepergian ke luar negeri.
Akan tetapi, dapat memberikan beban kebanyakan orang karena nilai tukar mata uang lain jadi anjlok.
Daya Beli Konsumen AS Menurun
Belanja menjadi penggerak utama perekonomian di Amerika Serikat. Namun, tingkat belanja akan menurun setelah terjadi kenaikan di hampir semua jenis barang.
Keadaan diperparah jika upah tidak ikut naik juga. Suku bunga The Fed akan mendorong tingkat hipotek berada di level tertinggi.
Saat terjadi resesi ekonomi akan mempersulit pertumbuhan bisnis. Sementara itu, konsumen akan mendapat tekanan dari suku bunga pinjaman yang melambung tinggi.
Bisnis Mulai Terguncang
Bisnis yang berkembang pesat selama pandemi Covid-19 berlangsung mampu menekan membebankan biaya tinggi kepada konsumen.
Sehingga mampu melindungi margin keuntungan. Namun, keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak berlangsung lama.
Turunnya Harga Saham
Pasar ekuitas yang berkembang pesat di tahun 2021, melonjak sebanyak 27 persen. Hal ini berkat aliran uang dari The Fed.
Namun, saat resesi Indonesia terjadi ditandai dengan inflasi, maka The Fed akan menaikkan suku bunga.
Hal itu dilakukan dengan melakukan pembelian obligasi yang menopang sebagian besar pasar. Pasar obligasi menjadi tempat aman bagi investor ketika saham menurun.
Kondisi tersebut merupakan kebijakan dari The Fed. Kemerosotan uang kertas akan bersamaan dengan kenaikan suku bunga tajam.
Hal itu akan mendorong harga obligasi turun sehingga bisa menerima imbal hasil. Selain untuk menaikkan obligasi, kebijakan itu juga bisa untuk menopang mata uang.
Kondisi Ekonomi Berbenturan dengan Kebijakan
Negara-negara juga berjuang menghadapi lonjakan harga sebagai tanda resesi. Sebagian besar, lonjakan harga disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Selain itu, kondisi lonjakan harga juga tercipta karena gangguan perdagangan invasi Rusia ke Ukraina.
Kondisi lain yang menyebabkan kenaikan harga, yaitu terjadinya benturan dengan kebijakan pemerintah. Misalnya rencana pemotongan pajak besar-besaran oleh seorang ekonom.
Pemangkasan pajak untuk menghadapi resesi Indonesia akan mendorong pengeluaran serta investasi. Secara teori hal tersebut akan melunakkan pukulan resesi.
Namun, masalah timbul ketika tidak adanya pendanaan terhadap pemotongan pajak. Sehingga, pemerintah yang harus berhutang untuk membiayainya.
Keputusan tersebut, memunculkan kepanikan di pasar keuangan.
Dampak Resesi Ekonomi Adalah
Setelah mengetahui tanda resesi, maka selanjutnya ada beberapa dampak resesi ekonomi adalah:
Perlambatan Ekonomi
Resesi yang berlangsung secara global, maka akan memberikan dampak perlambatan ekonomi. Hal ini akan menyebabkan sektor riil harus menahan kapasitas produksi.
Jika perlambatan ekonomi terjadi sebagai dampak resesi Indonesia, maka akan terjadi PHK. Sehingga besar terjadi penutupan beberapa perusahaan.
Kinerja Instrumen
Selain itu, resesi akan mengakibatkan penurunan kinerja beberapa instrumen investasi. Sehingga para investor akan menempatkan dana dalam bentuk investasi yang lebih aman.
Sulitnya Kondisi Ekonomi
Ekonomi yang semakin sulit akan memberikan dampak. Resesi ekonomi adalah terjadinya pelemahan daya beli masyarakat.
Sehingga masyarakat nantinya akan lebih selektif lagi dalam menggunakan uang. Fokus utama dalam pengeluaran, yaitu pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Kondisi resesi Indonesia tidak jauh berbeda dengan kondisi ekonomi dunia. Ancaman kondisi ini akan terjadi di tahun 2023.
Anda bisa melihat besaran suku bunga dan acuan bank sentral di beberapa negara yang melonjak.
Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab terjadinya stagflasi. Di mana pertumbuhan ekonomi akan mengalami keterlambatan.
Stagflasi sebagai akibat dari resesi Indonesia disertai terjadinya kenaikan di sejumlah bahan pokok.
Tips Menghadapi Resesi
Tanda-tanda resesi mulai tampak dan mengancam perekonomian secara global. Anda harus mempersiapkan diri jika nantinya resesi mulai terjadi.
Agar bisa tetap bertahan, maka Anda harus menentukan beberapa hal untuk melindungi keuangan. Anda bisa mulai membiasakan diri untuk berbelanja sesuai kebutuhan.
Selanjutnya, pilihan melakukan investasi bisa menjadi cara pencegahan terjadinya resesi. Pilihlah investasi yang aman dengan beberapa metode.
Dana darurat harus mulai Anda pikirkan dan persiapkan. Nantinya, dana ini akan menolong Anda, sehingga kontrol keuangan juga dibutuhkan.
Peluang menambah penghasilan tidak ada salahnya Anda coba. Mengisi tabungan dari penghasilan tambahan akan sangat membantu.
Beberapa negara diprediksi akan terancam menghadapi resesi di tahun 2023 ini, meliputi:
- Amerika Serikat
- Eropa
- China
- Mongolia
- Korea Selatan
- Indonesia
Jika bisa mengetahui apa penyebab terjadinya resesi Indonesia, Anda bisa mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Pertimbangkan untuk mulai mempersiapkan dana darurat dan mulai berinvestasi.