Kejadian mahasiswi Unsri tewas membuat geger warga.
Warga Ogan Ilir menemukan mayat mahasiswi Unsri tewas di kamar kosnya.
Dia merupakan mahasiswi asal Padang, Sumatera Barat.
Kronologi Penemuan Mahasiswi Unsri Tewas di Kamar Kos
Mahasiswi yang berinisial RN tersebut kuliah di Universita Sriwijaya (Unsri), Fakultas Tehnik jurusan Tehnik Pertambangan.
Diketahui RN meninggal di kamar kosnya setelah usai melakukan aborsi.
Plh Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, Iptu Herman mengatakan, “Iya memang ada kejadian mahasiswi Unsri tewas karena aborsi.”
Diketahui, RN tinggal di kos di jalan Gang Lampung Bedeng Lahat I, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir.
Mayatnya ditemukan pada Jumat (17/11), sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketika RN ditemukan, diketahui mahasiswi tersebut masih belum meninggal.
Karena, pada pukul 09.45 WIB, RN masih sempat menghubungi pacarnya, DP, untuk segera dibawa ke rumah sakit.
DP yang tiba di kos RN langsung mendapati mahasiswi tersebut sudah tidak berdaya.
Dengan tangkasnya, DP langsung menggendong korban menuju mobil hitam yang saat itu dikendarainya, yang terparkir di luar kos.
Akan tetapi, saat sudah berada di dalam mobil, walau belum menjalankan mobilnya, DP melihat korban sudah tidak dapat bergerak.
Tubuh RN malah terlihat menguning, serta terdapat darah sekitar di kaki, tangan dan bagian belakang korban.
Setelah mengetahui hal itu, DP tidak berlama-lama lagi dan langsung menuju ke rumah sakit Aroyan Indralaya.
Sesampainya di rumah sakit, korban langsung melakukan pemeriksaan. Namun malang, dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal.
Saat ini jenazah mahasiswi Unsri tewas tersebut telah diserahkan ke pihak keluarga.
Janazahnya disemayamkan di rumah duka, di Jalan Khatib Sulaiman, Desa Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar.
Mengenai kasus mahasiswi Unspri tewas ini, Iptu Herman masih belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Ia masih menunggu arahan dari Kapolres AKBP Andi Baso untuk memberikan detail lebih rinci.
“Kita masih menunggu perintah dari Kapolres untuk memberikan penjelasan,” ujar Iptu Herman.