Gunung bawah laut yang terletak di perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kini resmi mendapat pengakuan internasional dengan pemberian nama Gunung Bawah Laut Jogo Jagad.
Kesepakatan ini dicapai dalam sidang ke-36 Sub-Committee on Undersea Features Names (SCUFN) yang diselenggarakan pada 6-10 November di Wollongong, New South Wales, Australia.
Makna Nama Gunung Bawah Laut Jogo Jagad
Pada Rabu (22/11), akun resmi Badan Informasi Geospasial mengumumkan bahwa hasil keputusan sidang ke-36 SCUFN.
Berisi tentang persetujuan terhadap nama Jogo Jagad sebagai identitas resmi gunung bawah laut yang ditemukan oleh ppklp.big di perairan selatan Jawa pada tahun sebelumnya.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, menjelaskan bahwa usulan nama gunung bawah laut Jogo Jagad diajukan dalam pertemuan melalui Zoom.
Di mana mereka berharap memberikan kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Nama ini dipilih karena mengandung doa dan memiliki makna filosofi tinggi.
“Jogo” yang berasal dari bahasa Jawa artinya menjaga, sementara “Jagad” berarti bumi/dunia atau secara lebih luas mencakup identifikasi alam semesta.
Dalam penjelasannya, politikus yang akrab disapa Aji tersebut menyatakan, “Doa kita semua adalah agar keberadaan gunung ini tidak membawa dampak yang merugikan. Sebaliknya, harapan kita semua adalah agar gunung ini bisa menjaga Pacitan, Jawa, Indonesia, dan dunia dari musibah, marabahaya, dan sebagainya.”
Gunung bawah laut Jogo Jagad yang telah diidentifikasi oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) memiliki ketinggian sekitar 2.300 meter dari dasar laut dan terletak sekitar 200 kilometer di barat daya Kota Pacitan.
Puncaknya berada sekitar 3-4 kilometer dari permukaan air laut.
Erwin Andriatmoko, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir atau panik terkait temuan gunung bawah laut di perairan setempat.
Meskipun gunung itu benar-benar ada, Erwin memastikan bahwa tidak ada kaitannya dengan aktivitas kegempaan yang sering terjadi di wilayah Pacitan.
Menurutnya, gunung tersebut telah ada sejak lama, hanya saja baru terdeskripsi atau ditemukan belakangan ini.
Erwin menjelaskan bahwa berdasarkan koordinasi dengan pejabat/petugas di BIG yang mengkhususkan diri pada masalah pergunungan, gunung bawah laut di barat daya Kabupaten Pacitan terbentuk akibat tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi sejak berjuta tahun lalu.