Lagi-lagi, seorang ilmuwan Palestina tewas akibat serangan udara Israel Sabtu, 2 Desember 2023. Sufyan Tayeh, sang ilmuwan, tewas beserta seluruh keluarganya setelah Israel mengebom rumahnya di Faluja, 30 km dari Gaza.
Tayeh dan keluarganya adalah bagian dari korban tewas sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu, yang kini mencapai 15.207 jiwa.
Dalam serangan Sabtu lalu, setidaknya 193 warga sipil Palestina tewas dan 652 lainnya terluka, menurut Kementrian Kesehatan Gaza.
Selain Tayeh, hingga kini 183 ilmuwan Palestina tewas yang dibunuh Israel sejak serangan 7 Oktober.
Sufyan Tayeh, Ilmuwan Palestina Tewas yang Terkemuka di Dunia
Lahir di Gaza pada tahun 1971, Sufyan Tayeh adalah satu dari segelintir professor jenius di bidang Fisika dan Matematika Terapan.
Rektor Universitas Islam Gaza ini salah satu dari dua persen peneliti terbaik dunia, dilansir dari Reuters. Penelitiannya bahkan telah diakui dunia, salah satunya UNESCO PBB.
Walaupun bukan yang pertama, tetapi tewasnya Tayeh sangat mengejutkan dunia. Kecaman terhadap serangan Israel pasca berakhirnya gencatan senjata semakin sengit.
Sementara itu Israel mengklaim mereka hanya menargetkan kantong-kantong Hamas dan telah berhasil menyerang 400 orang pasukan.
Serangan tersebut termasuk penembakan dan pengeboman sejumlah rumah di Khan Younis, di selatan Gaza serta Rafah di barat. IDF juga mengklaim penyerangan tersebut telah membasmi sejumlah anggota Hamas.
Israel Menyalahkan Hamas
Gagalnya gencatan senjata yang berakhir hari Jum’at lalu memicu Israel menyalahkan Hamas. Mengatakan bahwa Hamas telah menewaskan 1.200 orang rakyat sipil dan menyandera 240 orang lainnya.
IDF menyatakan akan terus memerangi Hamas hingga tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Walaupun gencatan senjata singkat telah membuka jalur yang cukup untuk masuknya bantuan keamanan, tetapi ternyata hal yang terjadi adalah sebaliknya.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa Israel telah menangguhkan masuknya truk pembawa bantuan kemanusiaan hingga masa yang tidak ditentukan.
Hal ini semakin memperburuk keadaan karena serangan Israel semakin intensif. Di Rafah dan utara Gaza, serangan telah menghancurkan 50 rumah. Menunjukkan bahwa tidak ada tempat aman di Gaza.
Walaupun kecaman terhadap serangan Israel meningkat di seluruh dunia, tetapi tampaknya mereka belum akan berhenti.
Wafatnya Tayeh dan ilmuwan Palestina tewas lainnya menunjukkan bahwa Israel benar-benar menargetkan rakyat sipil sebagai sasaran.