Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pasokan medis WHO di Gaza harus dikosongkan. Tentara Israel meminta pasokan harus dipindahkan ke Gaza Selatan.
WHO memerintahkan pemindahan dalam jangka waktu 24 jam. Perintah tersebut muncul karena ada operasi darat.
Perintah Pasokan Medis WHO di Gaza Harus Dikosongkan
Menyikapi perintah pengosongan pasokan medis WHO di Gaza, Tedros meminta Israel mencabutnya. Pihak WHO akan mengambil tindakan untuk melindungi warga sipil dan infrastrukturnya, termasuk rumah sakit.
Tentara Israel mengirimkan puluhan tank ke wilayah Gaza Selatan pada Senin (4/12/2023). Hal itu sebagai bagian dari perluasan tindakan terhadap Hamas.
Pihak WHO menyebutkan jika jumlah rumah sakit yang beroperasi di Gaza saat ini telah jauh berkurang.
Awalnya ada 36 Rumah Sakit, namun kini hanya tersisa 18 hanya dalam waktu kurang dari 60 hari.
Sebanyak 12 rumah sakit yang tetap beroperasi tersebut termasuk bagian selatan Jalur Gaza. Sebelumnya, WHO telah mengadakan konferensi yang dipimpin oleh Direktur WHO wilayah Mediterania Timur.
Beliau menyatakan bahwa operasi darat militer di wilayah Jalur Gaza Selatan terlalu berisiko. WHO kemungkinan menghadapi ribuan orang akan kehilangan pelayanan kesehatan.
WHO mengungkapkan keprihatinan besar karena mulai terjadi permusuhan dan pemboman di wilayah Gaza Selatan.
Tidak ada lagi tempat aman bagi warga Gaza. Oleh karena itu WHO meminta Israel melindungi sistem kesehatan dari serangan yang lebih lanjut.
Reaksi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina
Sementara itu, PRCS mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan tim mereka di wilayah Gaza.
Hal ini diakibatkan oleh pemadaman komunikasi secara total. Pada akhirnya, pemadaman tersebut juga mengganggu layanan internet dan telekomunikasi.
PRCS menyatakan keprihatinan terhadap keselamatan tim yang bekerja di jalur Gaza. Sebab, serangan udara Israel terus menargetkan wilayah Gaza secara keseluruhan sepanjang waktu.
Pihaknya juga mengatakan keprihatinan tersebut berdampak pada kelanjutan layanan kesehatan dan ambulans.
Selain itu, juga berdampak pada saluran telepon darurat di wilayah Gaza. Hal tersebut akan menghambat kedatangan ambulans yang mengangkut korban cedera.
Keputusan pengosongan gudang untuk pasokan medis WHO di Gaza Selatan merupakan hal yang kurang tepat.