Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi peningkatan kasus Covid-19 varian baru di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Fenomena serupa juga dicatat oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
Kemenkes mencatat peningkatan kasus hampir di seluruh provinsi sejak bulan Agustus.
Hal ini ditandai dengan dengan munculnya varian baru virus Covid-19, yakni EG.5 dan EG.2 di Indonesia.
Kasus Covid-19 Varian Baru di Sejumlah Negara Asia Tenggara
Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa varian EG.5 dan EG.2 menjadi dominan dalam memicu peningkatan kasus Covid-19 varian baru di Indonesia.
Singapura juga mengalami dominasi varian yang sama, di mana terjadi peningkatan kasus dari 10-20 kasus per minggu menjadi 267 kasus per minggu.
Menanggapi peningkatan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong masyarakat untuk menerapkan perlindungan ganda, yaitu menerima vaksin Covid dan mematuhi protokol kesehatan.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, pemerintah masih optimis dengan upaya vaksinasi yang sedang dilakukan.
Peningkatan kasus Covid-19 varian baru juga terjadi di Filipina.
Di mana Presiden Ferdinand Marcos Jr. dikonfirmasi terpapar dan menjalani isolasi mandiri selama lima hari.
Meskipun kesehatannya tidak memburuk, Marcos akan tetap menjalankan tugas-tugasnya secara daring.
Di Malaysia, terjadi lonjakan kasus sebesar 57,3 persen dalam satu minggu terakhir, dengan 3.636 kasus baru.
Namun, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, menyebut bahwa 98 persen orang yang terpapar menunjukkan gejala ringan, dan situasi masih terkendali.
Singapura mencatat peningkatan kasus tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah infeksi Covid-19 meningkat dari 10.726 kasus menjadi 22.094 kasus dalam satu pekan.
Sekitar 70 persen kasus positif dipicu oleh varian EG.5 dan subvarian HK.3.
Meskipun jumlah kasus positif meningkat, otoritas kesehatan Singapura menyebut bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk di ruang intensif (ICU), tidak mengalami lonjakan signifikan.
Kementerian Kesehatan Singapura menduga peningkatan kasus ini disebabkan oleh musim liburan akhir tahun dan penurunan imunitas masyarakat.
Mereka juga menganjurkan masyarakat untuk terus mengikuti program vaksinasi.
Dengan dosis tambahan direkomendasikan untuk kelompok tertentu, seperti orang yang berusia 60 tahun ke atas, yang rentan secara medis, dan warga di panti jompo.
Dosis tambahan juga dianjurkan untuk warga di atas enam bulan, terutama mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan dan sebagai perawat kelompok masyarakat rentan.