No bra day merupakan hari tanpa menggunakan bra yang diperingati setiap tahun di seluruh dunia. Dirayakan untuk menyadarkan perempuan akan bahaya kanker payudara.
Selain mengedukasi mengenai pembunuh nomor satu kaum perempuan ini, juga untuk menghormati pejuang kanker payudara.
Meskipun mengangkat tema tidak memakai beha selama sehari, tentunya acara ini bukan ajang pamer payudara seperti kontroversi yang terjadi.
Hal Penting yang Wajib Diketahui Semua Perempuan Tentang No Bra Day
Kampanye yang sangat bermanfaat bagi para perempuan untuk melindungi dari bahaya kanker payudara ini, memiliki 5 hal penting yang wajib diketahui kaum perempuan.
Sejarah Kelahiran No Bra Day
Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya No bra day tanggal berapa dirayakan?
Pada mulanya hari tanpa beha ini dirayakan setiap tanggal 9 Juli.
Dalam perjalanannya kemudian diganti ke tanggal 13 Oktober yang bersamaan bulan kesadaran kanker payudara.
Sebelumnya bernama BRA Day, yaitu akronim dari Breast Reconstruction Awareness.
Pencetusnya adalah Mitchell Brown seorang ahli dari Kanada pada tahun 2011. Sebagai penyemangat bagi penyintas kanker payudara agar tidak ragu untuk melakukan operasi rekonstruktif.
Awalnya kampanye ini bermula dari cuitan tagar dari seorang perempuan dengan nama samaran Anastasia Donuts di situs pribadinya.
Anastasia mendapatkan ide ini ketika berpartisipasi dalam gerakan Hari BRA (Breast Reconstruction – An Event of Learning and Sharing) yang dimulai sejak 19 Oktober 2011.
Peringatan inilah yang ditindaklanjuti oleh Dr Mitchell Brown agar dapat meningkatkan kepedulian terhadap perempuan yang menjalani operasi pengangkatan payudara atau mastektomi.
Tiga tahun kemudian, kedua peringatan tersebut disatukan dan No bra day celebration secara internasional diputuskan pada 13 Oktober
Meskipun demikian, no bra day tidak pernah diakui secara resmi oleh lembaga penelitian kanker manapun di dunia.
Bahkan juga bukan bagian resmi dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun tujuan tidak langsungnya adalah pengumpulan dana pencegahan kanker.
Pada hari tanpa bra ini perempuan diajak untuk ikut dalam gerakan sadari atau periksa payudara sendiri agar dapat mendeteksi benjolan yang merupakan gejala kanker payudara.
Langkah pemeriksaan yang harus dilakukan adalah dengan memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara.
Pemeriksaan dapat dimulai dari area payudara di sekitar puting sampai area ketiak.
Bra dan Kanker Payudara Sebenarnya Tidak Memiliki Kaitan
No bra day artinya adalah hari tanpa menggunakan bra selama satu hari, tetapi bukan berarti menggunakan bra akan memicu kanker payudara.
Bahkan kedua hal ini tidak memiliki kaitan sama sekali. Baik bra yang menggunakan kawat atau tidak, sama-sama tidak berisiko terhadap kanker payudara.
Memang sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa pemakaian bra yang terlalu ketat juga memicu timbulnya kanker payudara. Namun, faktanya hal tersebut tidak terbukti, hanya mitos.
Bahkan menurut spesialis bedah onkologi dari RSUP Fatmawati yaitu dr Enos Hagogoan Siburian, SpB.Onk, kedua hal ini juga tidak mempunyai hubungan dengan kanker payudara.
Memakai bra merupakan hal yang membuat seseorang merasa nyaman, namun tidak memicu kanker payudara pada wanita. Seperti yang dikutip dari detik,com Kamis (6/10).
Meskipun demikian sebaiknya para perempuan tidak menggunakan bra yang terlalu ketat agar tekanan pada area payudara tidak memicu masalah pada aliran darah.
No Bra Day Masih Memicu Kontroversi
Arti dari no bra day sebenarnya bukan mengenai ajang pamer payudara. Melainkan meningkatkan kesadaran mengenai bahaya kanker payudara.
Semakin hari kematian yang diakibatkan kanker payudara semakin bertambah banyak. Kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling menakutkan bagi kaum perempuan.
Meskipun kampanye ini sangat positif dan bertujuan mulia sayangnya di negara-negara bebas, seperti Amerika dan Eropa, malah dijadikan sebagai sebagai ajang pornografi dan seksualitas.
Pada kampanye ini ada orang yang malah dengan bangga memamerkan kemolekan tubuhnya di media sosial. Sehingga dapat dilihat dengan bebas oleh siapa saja yang mengaksesnya.
Sehingga momen yang seharusnya dapat membuat kaum penyintas menjadi semangat malah menuai kontroversi karena tidak sesuai dengan tujuan utamanya
Merupakan Kampanye Kesehatan
Meskipun tidak mempunyai berhubungan secara langsung, namun No Bra Day tetap menjadi prioritas beberapa kalangan untuk menyebarkan edukasi tentang kanker payudara.
Karena masih banyak sekali perempuan yang tidak selamat akibat terlambatnya menyadari gejala awal dari kanker yang mematikan ini.
Sehingga diharapkan dengan gerakan sadari, semua perempuan dapat menyadari benjolan atau ketidak normalan yang terjadi pada payudaranya. Sehingga dapat menyelamatkan kehidupannya sendiri.
Manfaat Tidak Memakai Bra
Meskipun pemakaian bra tidak memicu kanker payudara, namun menurut pakar dermatologis Devika Icecreamwala, MD dari University of Berkeley, California, tidak memakai bra bermanfaat bagi kulit.
Terutama kulit di area sekitar dada, utamanya untuk yang sensitif dan sering iritasi. Karena bra dapat menjadi penyebab menumpuknya keringat dibawah dan di payudara.
Sehingga akhirnya memicu tumbuhnya ragi yang berlebih, peradangan dan yang lebih parah lagi adalah infeksi jamur. Sebagian orang yang salah memilih ukuran juga merasa sesak.
Selain itu kulit juga dapat bernapas dan mencegah munculnya jerawat di area tersebut. Sehingga ketika merasa tidak nyaman, lebih baik melepaskannya sesekali.
Tidak mengenakan bra pada malam hari juga mempunyai manfaat yang banyak bagi kesehatan. Sehingga alangkah baiknya melepaskan bra saat berangkat tidur.
Bahkan ada 4 hal penting yang harus diketahui akibat menggunakan bra ketika tidur dibawah ini yang dikutip dari berbagai sumber:
Memperlambat Sirkulasi Darah
Menggunakan bra saat tidur dapat menghambat sirkulasi darah, terutama yang branya terdapat kawat penyangga. Terkadang kawat menekan kulit sampai meninggalkan bekas memerah.
Sehingga disarankan agar dapat melepas bra atau menggunakan bra khusus olahraga atau sport bra agar lebih nyaman saat menggunakannya.
Iritasi Kulit
Kemudian ketika tidur dengan bra dan menonjol masuk kedalam kulit akan menyebabkan iritasi kulit yang cukup mengganggu.
Seperti yang dilansir dari times of India, para perempuan yang menggunakan bra dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan lesi sampai dengan kista.
Itulah sebabnya ketika merasa tidak nyaman alangkah baiknya kalau bra segera dilepaskan agar tidak mengakibatkan gangguan yang tidak diinginkan.
Gangguan Tidur
Kemudian menggunakan bra yang terlalu ketat saat tidur pada malam hari juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan dalam tidur.
Sehingga hal ini membawa akibat buruk terhadap kualitas tidur yang dapat membawa pengaruh kesehatan secara keseluruhan.
Edema
Memakai bra yang ketat secara teratur dapat memicu kondisi penyakit edema yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan.
Edema ini ditandai dengan kelebihan akumulasi cairan di rongga dan jaringan tubuh. Sehingga membuat penderita merasa tersiksa.
Demikianlah beberapa hal penting yang harus dipahami para perempuan mengenai no bra day yang patut dirayakan perempuan sedunia. Happy no bra day!