Setiap wanita wajib melakukan deteksi dini kanker payudara agar bisa mendeteksi kanker dan mendapatkan penanganan cepat.
Penyakit kanker payudara menempati urutan pertama penyebab kematian dibanding jenis kanker lainnya. Oleh karena itu, deteksi dini kanker payudara perlu digaungkan kembali.
Banyak penderita kanker payudara yang meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan. Sehingga saat datang ke dokter sudah stadium lanjut.
Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan tumor yang berasal dari jaringan payudara dan jaringan penunjang lain sampai ke aksila.
Munculnya kanker payudara diakibatkan pertumbuhan sel abnormal yang cepat di payudara. Jika tidak segera diobati, maka akan menyebar ke tulang, paru, hati dan otak.
Deteksi dini kanker payudara bisa Anda lakukan sendiri maupun dengan bantuan dokter.
Penyebab Kanker Payudara
Selain melakukan deteksi dini kanker payudara, Anda juga perlu tahu faktor penyebab kanker payudara, antara lain:
Faktor Tak Bisa Dicegah
Pertama, faktor yang tidak bisa dicegah, misalnya wanita, usia, genetik dan hormon memberikan peran sebagai faktor penyebab.
Wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron tinggi memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dinyatakan National Cancer Institute.
Penyebab lain kanker payudara bisa disebabkan oleh faktor genetik. Sekitar 5 sampai 10 persen kasus kanker payudara karena faktor genetik.
Wanita yang memiliki ibu atau nenek pernah menderita kanker, maka berisiko 2 hingga 3 kali lipat lebih tinggi.
Meskipun demikian, tidak semua wanita dengan faktor risiko ini akan terkena kanker payudara. Terapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari kanker payudara.
Faktor Bisa Dicegah
Kedua, faktor yang yang bisa dicegah berkaitan dengan gaya hidup, antara lain:
- Tidak menyusui
- Wanita menikah tapi tidak memiliki anak.
- Melahirkan anak pertama di usia 30 tahun.
- Mengkonsumsi obat hormonal dalam jangka waktu panjang.
- Konsumsi lemak secara berlebihan.
- Mengkonsumsi alkohol.
- Perokok aktif dan pasif.
3 Langkah Deteksi Dini Kanker Payudara Kapan Dilakukan?
Terkadang wanita bingung merasakan gejala kanker payudara, sebab ada kesamaan dengan gejala menstruasi. Faktanya, salah satu gejala kanker adalah payudara terasa mengencang dan lebih padat.
Ciri lain dari kanker payudara adalah sakit di area puting. Oleh karena itu, deteksi dini kanker payudara kemenkes perlu dilakukan.
Pemeriksaan tersebut wajib dilakukan untuk mengetahui bentuk payudara normal. Perlu menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara agar segera bisa dikonsultasikan.
Cara SADARI
Adanya deteksi dini ini bisa menyelamatkan banyak wanita dari kanker payudara. SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan dengan tangan dan penglihatan.
Deteksi dini kanker payudara bertujuan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara Anda. Lakukan sadari beberapa hari setelah periode menstruasi berakhir.
Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi yang menyebabkan perubahan pada bentuk tubuh. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat melakukan SADARI, antara lain:
Pemeriksaan di Depan Cermin
Anda membutuhkan cermin dan pencahayaan ruangan yang baik untuk melakukan SADARI. Berdirilah di depan cermin, lalu buka pakaian dari pinggang ke atas.
Perhatikan dengan seksama kondisi payudara. Pada umumnya, wanita memiliki ukuran payudara yang tidak sama besarnya.
Berdirilah dengan posisi lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk serta ukuran payudara Anda.
Apakah ada perubahan di permukaan, warna kulit, dan bentuk puting. Saat melakukan deteksi dini kanker payudara, perhatikan apakah ada cairan yang keluar dari puting.
Caranya dengan menempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan.
Saat Mandi
Cara kedua bisa Anda lakukan saat mandi. Busa sabun akan memudah pergerakan tangan saat memeriksa benjolan pada payudara.
Gunakan jari untuk menekannya dengan lembut di setiap bagian.
Berbaring
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan dengan berbaring. Sebab, saat berbaring payudara akan membesar sehingga mudah memeriksanya.
Anda bisa menempatkan gulungan handuk di bawah pundak. Gunakan lotion untuk memijat payudara.
Lakukan gerakan memijat sesuai arah jam menyeluruh di permukaan hingga ke puting. Jika ada perubahan pada payudara, tetaplah tenang.
Namun, Anda tetap harus waspada pada sebagian besar perubahan fisik. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.
Kapan Melakukan SADARI?
Deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan setiap 7 sampai 10 hari setelah selesai haid. Lakukan pemeriksaan semenjak wanita mulai mendapatkan haid pertama.
Untuk wanita di atas 40 tahun bisa melakukan mamografi satu tahun sekali. Hal tersebut sebagai pendeteksi dini dan mencegah kanker payudara.
Jika memiliki gejala dan faktor risiko seperti riwayat kanker payudara dalam keluarga, Anda bisa melakukan pemeriksaan dengan Mamografi.
Untuk wanita yang memiliki riwayat kanker payudara bisa melakukan pemeriksaan BRCA 1 dan BRCA 2 untuk mendeteksi.
Kondisi yang Dicurigai Kanker Payudara
Benjolan pada payudara terjadi karena banyak penyebab. Akan tetapi kebanyakan tidak menyebabkan kondisi yang serius.
Namun, ketika kanker payudara terlambat ditangani akan membawa dampak serius. Sehingga perlu membekali diri dengan deteksi dini kanker payudara.
Segera periksa ke dokter jika mendapati beberapa kondisi, berikut ini:
- Benjolan keras pada sekitar payudara atau ketiak.
- Perubahan pada permukaan kulit, seperti munculnya kerutan atau cekungan.
- Adanya perubahan ukuran dan bentuk payudara terutama saat mengangkat payudara.
- Keluar cairan dari puting, tetapi bukan ASI.
- Keluar darah dari puting.
- Terjadi perubahan pada bagian puting yang memerah dan menjadi lembap. Namun, tidak ada perubahan dan kembali seperti semula.
- Terdapat ruam di sekitar puting.
- Rasa sakit dan tidak nyaman berkelanjutan pada payudara Anda.
Pemeriksaan Lain Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
Selain deteksi dini kanker payudara, Anda bisa melakukan pemeriksaan dini lainnya, antara lain:
Sadanis
Jika SADARI bisa Anda lakukan sendiri sebagai langkah pencegahan, maka untuk periksa kanker payudara ke dokter apa?
Lakukan pemeriksaan payudara klinis ke dokter Spesialis Bedah Onkologi. Sadanis bisa Anda lakukan sekurang kurangnya 3 tahun sekali.
Bisa juga dilakukan saat ditemukannya kelainan pada saat melakukan SADARI. Sehingga tindakan pemeriksaan lanjutan akan mengurangi risiko kematian.
USG Payudara
Anda bisa melakukan pemeriksaan USG payudara untuk wanita berusia di bawah 35 tahun. Sedangkan untuk wanita di atas 35 tahun lakukan Mamografi.
Lakukan pemeriksaan ulang 2 sampai 3 tahun sekali. Jika usia sudah menginjak 50 tahun, pemeriksaan bisa dilakukan setiap tahun.
Pada dasarnya, pencegahan primer bisa dengan mengurangi bahkan meniadakan faktor risiko yang berkaitan dengan peningkatan kanker payudara.
Sedangkan perubahan sekunder bisa Anda lakukan dengan skrining kanker payudara. Skrining melalui pemeriksaan untuk menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara.
Beranikan diri untuk melakukan pemeriksaan dini akan sangat membantu untuk mengetahui gejala sedini mungkin. Agar bisa dilakukan tindakan lanjutan agar memperoleh kesembuhan.
Deteksi dini kanker payudara menjadi langkah tepat untuk pencegahan awal. Lanjutkan dengan pemeriksaan klinis jika ditemukan gejala kanker.