Wisata luar angkasa tentunya merupakan suatu penawaran yang luar biasa istimewa. Anda yang berkesempatan melakukan perjalanan istimewa ini pasti akan memiliki pengalaman yang tak terlupakan.
Dewasa ini, mimpi untuk bisa melakukan wisata luar angkasa tampaknya bukan lagi sesuatu yang terlalu muluk. Sejumlah perusahaan berteknologi tinggi mengaku telah siap untuk memfasilitasinya.
Pionir Wisata Angkasa Luar
Perusahaan pengembang pesawat luar angkasa Virgin Galactic tercatat sebagai yang pertama kali menawarkan tour wisata ke luar angkasa ini.
Pada Mei 2021 lalu Virgin Galactic berhasil meluncurkan roket perdananya yang bernama Unity. Roket ini memiliki kapasitas total delapan orang, termasuk dua pilot.
Usai mengudara hingga ketinggian 293.000 kaki, Unity kembali dengan selamat ke tempat peluncurannya semula, di Spaceport America, New Mexico.
Virgin Galactic kemudian menerima sekitar 600 reservasi tiket dengan harga antara US$20.000 sampai US$250.000. Nama Elon Musk pun termasuk dalam daftar calon penumpang tersebut.
Hal ini tidak mengherankan karena pemilik Tesla tersebut diketahui memiliki hubungan yang baik dengan Sir Richard Branson, pendiri Virgin Galactic.
Sir Richard sendiri pun tak melewatkan kesempatan untuk ikut dalam wisata luar angkasa perdana Unity pada Juli 2021. Menurutnya, perjalanan itu sudah merupakan impiannya sejak kecil.
Kompetisi Perusahaan Pengembang Moda Transportasi Wisata Luar Angkasa
Selain Sir Richard Branson, perjalanan ke luar angkasa juga telah menarik minat sejumlah pengusaha sukses yang kaya raya dan visioner.
Nama Elon Musk dan Jeff Bezos termasuk di antaranya. Perlombaan antara kedua pesohor ini berlangsung cukup sengit dan melibatkan perusahaan luar angkasa mereka masing-masing, yaitu:
SpaceX
SpaceX adalah perusahaan teknologi milik Elon Musk yang juga melakukan pengembangan pesawat luar angkasa. Perusahaan ini berdiri 14 April 2002.
Salah satu roket andalan SpaceX adalah Falcon-9 yang berteknologi reusable. Roket ini telah berhasil meluncurkan ribuan satelit telekomunikasi ke luar angkasa.
Selain itu ada pula Falcon Heavy yang merupakan roket terbesar dan terkuat di dunia dengan kapasitas mencapai 64 ton.
Untuk kendaraan penumpang tujuan luar angkasa, SpaceX mengembangkan roket seri Dragon. Misi wisata luar angkasa perdananya yang disebut Inspiration 4 meluncur pada September 2021.
Dalam misi ini, Dragon mengangkut empat orang penumpang (sesuai kapasitasnya) untuk menghabiskan tiga hari di luar angkasa. Para penumpang berasal dari berbagai latar belakang non-astronot.
Biaya untuk satu penumpang roket Dragon ini konon sebesar US$55juta atau sekitar Rp783 Milyar.
Blue Origin
Perusahaan dirgantara ini telah berhasil mengantarkan Jeff Bezos, pemiliknya, wisata luar angkasa sembilan hari pasca keberangkatan Sir Richard Branson.
Perusahaan ini berdiri 8 September 2000 dan fokus melakukan pengembangan roket dan pesawat luar angkasa jenis baru untuk berbagai keperluan.
Jeff Bezos yang juga merupakan pendiri Amazon tersebut mengudara dengan roket New Shepard berkecepatan 3.500km/jam. Ia berada sekitar sebelas menit di luar angkasa.
Hingga pertengahan 2022 lalu, Blue Origin dilaporkan telah meluncurkan lima kali penerbangan wisata menuju ke luar angkasa.
Setiap penerbangan dapat mengangkut enam orang penumpang. Harga tiketnya pada 2018 lalu tercatat mulai US$200.000 sampai US$300.000 (sekitar Rp2,8 miliar – Rp4,3 miliar).
Wisata Luar Angkasa Dengan Menggunakan Balon Udara
Setelah sebelumnya menggunakan roket, belakangan ini muncul penawaran untuk wisata luar angkasa dengan jenis wahana baru, yakni balon udara.
Tentunya wahana tersebut tidak akan berbentuk keranjang besar yang ditarik balon parasut besar warna-warni seperti yang Anda kenal selama ini.
Wujud wahana ini adalah balon hidrogen raksasa atau kapsul metal dengan jendela kaca di sekelilingnya. Wahana kapsul nantinya akan dikaitkan dengan balon helium untuk menerbangkannya
Tak main-main, kali ini pun bukan hanya satu perusahaan saja yang menawarkan wisata dengan wahana unik tersebut, melainkan tiga, yaitu:
Space Perspective
Space Perspective adalah sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Amerika Serikat yang fokus untuk melakukan pengembangan pesawat luar angkasa.
Pendirinya, Jane Poynter serta Taber McCallum, memiliki visi agar orang dapat melakukan perjalanan wisata luar angkasa dengan lebih nyaman.
Visi itu terwujud dalam wahana balon udara Space Perspective yang bernama Spaceship Neptune. Kabin berkapasitas sembilan orang ini dilengkapi sofa, bar minuman, serta wifi.
Berbeda dengan roket yang mampu terbang sejauh 80-100km di atas permukaan bumi, balon udara ini hanya mampu mencapai ketinggian 30 km.
Meski begitu, pemandangan yang bisa Anda nikmati dari ketinggian tersebut rasanya bisa dibilang sudah akan sangat luar biasa.
Selain balon, Space Perspective juga memiliki wahana lain berbentuk kapsul yang lebih penggunaannya lebih untuk tujuan riset.
Setelah uji coba tanpa awak pada 2021 lalu, jadwal wisata perdana dengan balon udara ini rencananya akan berlangsung pada 2024.
Perkiraan harga tiket wisata bersama Space Perspective mencapai kisaran US$250.000 per orang.
World View
Perusahaan antariksa yang berbasis di Arizona ini konon telah menyelenggarakan penelitian terkait luar angkasa sejak tujuh tahun lalu.
Hampir mirip seperti Space Perspective, World View menyediakan fasilitas balon udara yang mampu terbang hingga ketinggian 30 km dari atas permukaan bumi.
Balon udara tersebut memiliki kapasitas delapan orang (termasuk dua orang awak) serta kualitas kabin layaknya penerbangan kelas satu.
Selain itu, kabin juga dilengkapi dengan bar minuman, kamera, serta teleskop. Harga tiket wisata antariksa Worldview dibanderol sebesar US$50.000.
Halo Space
Baru-baru ini sebuah perusahaan asal Spanyol bernama Halo Space ikut bergabung memeriahkan sektor bisnis pariwisata menjelajah antariksa.
Perusahaan yang didirikan oleh Carlos Mila pada 2021 lalu ini tergolong pemain baru yang cukup berani dalam berinovasi.
Halo Space menawarkan perjalanan dengan wahana berbentuk kapsul dengan dinding berjendela kaca yang dikaitkan dengan sebuah balon helium.
Masing-masing kapsul memiliki kapasitas penumpang delapan orang (tidak termasuk pilot) dan mampu mencapai ketinggian jelajah 40 km dari atas muka bumi.
Angka ketinggian jelajah Halo Space ini tercatat sebagai yang paling tinggi jika dibandingkan wahana balon udara lainnya.
Penerbangan uji coba pertama akan berlangsung pada minggu ketiga Desember 2022. Rencananya, wahana akan mengudara dari Tata Institute for Fundamental Research atau TIFR, India.
Setelah itu akan menyusul uji coba kedua pada akhir kuartal pertama tahun 2023. Uji coba ini dijadwalkan akan berlangsung di Spanyol.
Jika uji coba beres, perjalanan komersial perdana dengan balon udara Halo Space ini dijadwalkan pada 2025 mendatang. Durasi wisata akan berlangsung selama lima hari.
Biaya wisata luar angkasa dengan balon Halo Space ini diperkirakan antara 87 ribu – 174 ribu poundsterling atau Rp1,5 milyar sampai Rp3 milyar.
Target Halo Space adalah membuka fasilitas wisata di empat benua dan menerbangkan 3.000 penumpang dalam 400 perjalanan komersial pada 2029.
Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan wisata luar angkasa dengan balon udara ini, ada baiknya mulai menabung dulu dari sekarang.