Kebaya merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan. Jangan sampai punah tergerus budaya luar yang mendominasi kehidupan.
Komunitas pecinta kebaya tengah gencar melaksanakan kampanye yang bertajuk ‘Kebaya Goes to UNESCO’ kini menjadi trending topic.
Kampanye Kebaya Goes To UNESCO Oleh Warga Negara Indonesia
Kampanye ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kebanggaan warga Indonesia terhadap kebaya.
Selain mendorong agar kebaya masuk sebagai warisan budaya tak benda di organisasi UNESCO.
Mendapatkan pengakuan dari UNESCO ini bukanlah hal yang dengan mudah didapatkan begitu saja. Banyak sekali proses yang harus diikuti dan dilakukan oleh masyarakat.
Sebagaimana dikutip dari situs web tradisikebaya.id, ada beberapa tahapan yang diperlukan untuk mendapatkan pengakuan kebaya sebagai warisan budaya.
Salah satunya adalah dengan melibatkan seluruh masyarakat Indonesia khususnya para perempuan untuk mengambil peran serta.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk mendukung kampanye Kebaya Goes to UNESCO ada beberapa hal.
Salah satunya adalah dengan mengunggah foto mengenakan kebaya ke instagram pribadi.
Jangan lupa untuk memasang hastag yang sesuai yaitu kebaya goes to UNESCO.
Selain mendukung secara perorangan, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk mendukung gerakan kebaya Goes to Unesco ini. Yaitu dengan melakukannya bersama komunitas.
Setelah mengambil gambar bersama-sama, kemudian dapat diunggah pada akun instagram masing-masing komunitas.
Kebaya yang digunakan juga tidak diharuskan memakai salah satu model kebaya tertentu atau kebaya khusus yang berasal dari daerah tertentu.
Namun, siapapun dapat memilih sesuai yang disukai untuk dikenakan.
Contohnya adalah model-model mulai dari bukaan depan, kutubaru, kartini, hingga encim.
Ketika menggunakan atasan dari kebaya, maka bawahannya boleh menggunakan kain maupun wastra nusantara yang khas seperti kain batik, kain tenun, songket, ataupun jenis kain lainnya.
Tentunya adalah sama-sama berasal dari budaya khas yang mewakili Indonesia di mata masyarakat dunia.
Sejarah Kebaya Digunakan Wanita Indonesia
Mengenai sejarah dari kebaya sendiri adalah pakaian sudah digunakan oleh para wanita Indonesia semenjak zaman dahulu. Bahkan jauh sebelum masa penjajahan di Indonesia.
Kebaya sendiri juga sudah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang merupakan perpaduan dari berbagai budaya bangsa lain yang masuk ke Indonesia.
Mengenai kebaya merupakan pakaian khas dari wanita Indonesia ini, dibuktikan dengan gambar perempuan Indonesia masa silam di relief candi Prambanan.
Pada awalnya dahulu kebaya ini dikenakan oleh keluarga kerajaan di Pulau Jawa sebelum tahun 1600 yang lalu.
Sehingga wajar kalau kita sebagai bangsa Indonesia merasa bangga dengan warisan budaya ini dan melestarikan sampai anak cucu kita nanti.
Kampanye kebaya goes to Unesco ini sendiri didukung oleh para sosialita tanah air. Juga didukung oleh ibu negara yang turut mengenakan kebaya.
Alangkah baiknya kalau kita semua sebagai warga negara Indonesia ikut berpartisipasi mendukung program ini agar kekayaan budaya kita semakin diakui di mata dunia.
Warisan Budaya Tak Benda yang Diakui UNESCO
Indonesia populer di mata dunia mempunyai beragam budaya yang sangat mengagumkan.
Sehingga membuat orang-orang luar negeri tertarik untuk belajar seni dan budaya yang ada.
Selain kebaya, sebenarnya Indonesia sudah memiliki beberapa warisan budaya tak benda yang sudah diakui oleh UNESCO sebelumnya.
Sudah ada 12 warisan budaya tak benda Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO sejak rentang waktu 2008-2021.
Dilansir dari ich.unesco.org, dibawah ini adalah daftar 11 warisan budaya tak benda Indonesia dari berbagai daerah:
Kesenian Wayang (2008)
Wayang merupakan kesenian dari daerah Jawa Tengah ini sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2003 lalu oleh UNESCO.
Wayang sendiri terdiri dari dua, yakni wayang golek yang seperti boneka dan wayang kulit yang pipih dan dibuat dari kulit.
Saat pementasan wayang ini, cerita yang ada dikisahkan oleh seorang dalang sembari memainkan wayang. Kemudian diiringi oleh nyanyian dari sinden serta alunan musik dari gamelan.
Keris (2008)
Keris yang merupakan senjata tradisional dari Jawa juga ditetapkan sebagai daftar warisan budaya tak benda sejak 2008 oleh UNESCO.
Keris masuk ke dalam kategori daftar perwakilan, dan digunakan dalam upacara khusus.
Selain itu keris juga bagian dari busana adat yang diwariskan secara turun temurun.
Batik (2009)
Sebagaimana dikutip kemdikbud.go.id, kain tradisional ini sudah ditetapkan sebagai sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2009 silam.
Dengan ciri khas motif-motifnya yang sarat makna dan kerap dianggap sangat sakral oleh orang-orang Jawa.
Angklung (2010)
Angklung ini merupakan salah satu alat musik khas Jawa Barat yang dibuat dari tanaman bambu.
Untuk mendapatkan nada yang indah, caranya cukup dengan digoyangkan.
Alat musik yang sangat unik ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Tak Benda sejak 2010.
Tari Saman (2011)
Tari Saman juga merupakan warisan budaya yang diresmikan sebelum kebaya goes to Unesco ini, tepatnya pada tahun 2011.
Merupakan salah satu tarian khas yang berasal dari Gayo, Aceh dan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Tari Saman ini mempunyai ciri khas berupa gerakan yang dilakukan secara berkelompok dengan gerakan selang-seling.
Noken (2012)
Noken merupakan tas rajut tradisional yang berasal dari Papua dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO pada tahun 2012. Dengan kategori warisan perlindungan mendesak.
Hal Ini diakibatkan produksi noken yang semakin berkurang karena besarnya persaingan dengan tas buatan pabrik dan sulitnya mendapatkan bahan baku.
Tiga genre tari tradisional Bali (2015)
Selain tari Saman, juga ada Tiga genre tari Bali yang terdiri atas keramat, semi-keramat, dan hiburan.
Tarian asli pulau dewata ini juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak 2015.
Bagi masyarakat Bali, tarian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Selain menjadi ikon wisata, tari Bali juga selalu ditampilkan dalam ritual-ritual penting di Bali.
Kapal Pinisi (2017)
Sebelum disusul kebaya goes to Unesco, Kapal Pinisi sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sejak 2017.
Kapal Pinisi sendiri merupakan perahu layar yang asalnya dari tradisi maritim masyarakat Bugis.
Kapal ini pula yang digunakan mengelilingi dunia oleh para taruna Angkatan Laut.
Pencak Silat (2019)
Pencak silat yang merupakan sebuah seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia dan mempunyai berbagai aliran.
Seni beladiri ini ditetapkan secara resmi oleh UNESCO pada tahun 2019 lalu.
Pantun (2020)
Selanjutnya adalah pantun yang juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 17 Desember 2020.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi yang terdiri dari empat baris dengan bersajak a-b-a-b, dengan tiap baris 8-12 suku kata.
Gamelan (2021)
Jauh sebelum kebaya goes to Unesco, gamelan lebih dulu menjadi alat musik tradisional warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Seperangkat ansambel tradisional Jawa dengan tangga nada pentatonik ini diresmikan pada tahun 2014. Atas alat-alat musik pada gamelan adalah baron, gambang, gendang, dan gong.
Demikianlah beberapa hal mengenai kebaya goes to Unesco dan beberapa warisan budaya tak benda dari Indonesia yang diakui UNESCO.